• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Adakan PERTEMUAN dengan adik BURONAN BANK BALI, Jokowi mengaku TIDAK SADAR!

3L33T3Avatar border
TS
3L33T3
Adakan PERTEMUAN dengan adik BURONAN BANK BALI, Jokowi mengaku TIDAK SADAR!
JOKOWI mengaku TIDAK SADAR saat bertemu adik BURONAN BANK BALI
21 Mei, MAHASISWA Seluruh Indonesia KEMBALI TURUN KE JALAN, DEMI RAKYAT, DEMI NKRI
BPKP : 85% Pejabat Pemerintahan Jokowi Korupsi
Pemerintahan Jokowi Sangat Rentan untuk Dijatuhkan
Mahasiswa se-Solo Raya Pastikan untuk Jemput Paksa Jokowi kembali ke Solo
Waria : Sampai Titik Darah Penghabisan Dukung Jokowi

Jokowi mengaku TIDAK SADAR saat bertemu adik BURONAN BANK BALI


CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo bertemu dengan adik buronan perkara hak tagih Bank Bali, Djoko S. Tjandra, dan seorang kerabat Djoko di tengah jamuan malam kenegaraan bersama Perdana Menteri Papua Nugini Peter Charles Paire O'Neill di Gedung Parlemen, Port Moresby, PNG, Senin (11/5).

Meski demikian, tak seorang pun mengaku mengenal keduanya sebagai kerabat buronan Kejaksaan Agung tersebut.Begitu pula Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang ikut dalam rombongan Presiden Jokowi di kunjungan itu. (Baca: Jokowi Tak Jelaskan Pertemuan dengan Kerabat Buron Bank Bali)

Tedjo mengaku tak tahu bahwa beberapa warga negara Indonesia itu merupakan kerabat Djoko Tjandra. Ia mengatakan baru mengetahui fakta tersebut setelah diberi tahu oleh seorang wartawan yang berbisik kepadanya.

"Saya kebetulan ikut ke sana. Saya duduk satu deret dengan Presiden. Waktu itu masyarakat Indonesia bersalaman dengan Beliau. Saya sendiri enggak tahu itu. Malah saya diberitahu wartawan. Djoko Tjandra yang mana juga saya tidak tahu. Yang mengundang (mereka) bukan kami, mungkin diundang Papua Nugini. Tak direncanakan bertemu," ujar Tedjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat malam (15/5).

Tedjo mengatakan jamuan malam kenegaraan tersebut tidak membahas apapun soal proses hukum perkara Bank Bali. Kedua kepala negara disebut hanya membicarakan kerjasama bilateral.

"Yang kami bicarakan adalah soal bagaimana kami masuk ke komunitas. Disetujui beberapa hal, yaitu MoU masalah penanganan transnational crime (kejahatan transnasional) dan energi. Di Merauke nantinya akan jadi lumbung padi," kata Tedjo.

Untuk diketahui, Djoko Tjandra dicokok lantaran telah merugikan negara sebesar Rp 546 miliar. Namun ia kabur ke luar negeri sejak 2009, sehari sebelum putusan Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung. Pada 2012, Djoko tercatat sebagai warga negara Papua Nugini.

Selain ke Papua Nugini, Djoko sebelumnya juga sempat teridentifikasi berada di Singapura. Namun hingga saat ini Kejaksaan Agung belum berhasil menangkap dan membawanya kembali ke Tanah Air. Kejagung mengatakan terkendala Papua Nugini yang masih belum memiliki undang-undang khusus untuk mengekstradisi seorang terpidana. (obs)
SOURCE

Jokowi Tak Jelaskan Pertemuan dengan Kerabat Buron Bank Bali


CNN Indonesia -- Jaksa Agung M. Prasetyo mengaku belum mendapat laporan dari pemerintah mengenai maksud dari pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan kerabat buronan kasus hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, di Papua Nugini, pada Senin (11/5) lalu.

"Saya tidak mendapatkan penjelasan masalah itu. Kalau pun betul ada pertemuan dengan kerabatnya Djoko Tjandra. Tentunya ‎sekali lagi saya katakan pertanggungjawaban pidana tidak bisa digantikan oleh orang siapapun," ujar Prasetyo di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (15/5).

Pertemuan antara Jokowi dan kerabat Djoko Tjandra ini diketahui berlangsung saat acara makan malam kenegaraan di State Function Hall Gedung Parlemen Papua Nugini. Selain dihadiri oleh Jokowi, acara yang digelar oleh Perdana Menteri Papua Nugini, Peter O'Neil, juga dihadiri sejumlah pejabat dan pengusaha negara tersebut.

Pada saat perjamuan makan malam tersebut, dipastikan ada dua orang kerabat Djoko Tjandra yang menghampiri Jokowi. Menurut staf KBRI di sana, kedua orang itu adalah adik Djoko Tjandra bernama Sangkara Tjandra, dari perusahaan Papindo Ltd, dan seorang lagi yang juga kerabat Djoko Tjandra.

Seperti diketahui, Djoko Tjandra merupakan Direktur PT Era Giat Prima (EGP). Ia tersandung kasus korupsi atas pengalihan tagihan piutang Bank Bali terhadap Bank Dagang Nasional Indonesia dan Bank Umum Nasional sebesar Rp 798 miliar pada awal 1999. Melalui PT EGP, Djoko mendapat keuntungan sebesar Rp 546 miliar dari hasil pengalihan piutang ini.

Djoko Tjandra berstatus buron Kejaksaan Agung lantaran melarikan diri dan pergi ke luar Indonesia pada 10 Juni 2009, satu hari sebelum Mahkamah Agung mengeluarkan putusan bersalah dengan hukuman dua tahun penjara dan memvonis aset Djoko sebesar Rp 546 miliar di Bank Bali untuk diambil oleh negara.

Dia kemudian diketahui melarikan diri ke Papua Nugini menggunakan pesawat yang disewanya. Aset-aset miliknya, dikabarkan menyebar di negara tersebut. Pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang perjanjian ekstradisi antara Indonesia dan Papua Nugini. Namun, hingga kini proses pemulangan dan penyitaan aset terhadap Djoko belum juga dilaksanakan.
SOURCE

Sangat MASUK AKAL, dalam kondisi TIDAK SADAR bagaimana mungkin BISA menjelaskan ISI PERTEMUAN??? emoticon-Kiss

WELL..
Tanda tangan TANPA DIBACA ISINYA..
Bikin KEBIJAKAN tanpa antisipasi EFEKNYA, GAK MIKIR..
WAJAR selama ini TIDAK SADAR kalo RAKYAT JELATA sedang MENJERIT karena EKONOMI HANCUR..
emoticon-Kiss
JOKOWI mengaku TIDAK SADAR saat bertemu adik BURONAN BANK BALI
21 Mei, MAHASISWA Seluruh Indonesia KEMBALI TURUN KE JALAN, DEMI RAKYAT, DEMI NKRI
BPKP : 85% Pejabat Pemerintahan Jokowi Korupsi
Pemerintahan Jokowi Sangat Rentan untuk Dijatuhkan
Mahasiswa se-Solo Raya Pastikan untuk Jemput Paksa Jokowi kembali ke Solo
Waria : Sampai Titik Darah Penghabisan Dukung Jokowi

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh 3L33T3 18-05-2015 09:19
0
26.6K
242
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.