Mungkin ini tidak mewakili aspirasi audiens, tapi bisa saja banyak yang sama sama merasakan… Sudut pandang 10 Perilaku Trainer yang Menyebalkan versi Audiens ini adalah murni sudut pandang saya ketika menjadi audiens di beberapa training, bukan ulasan ahli apalagi analisa yang mendalam. Baiklah sobat trainer semua mari kita intip 10 Perilaku Trainer yang Menyebalkan versi Audiens ini:

1. Saya sebel sama trainer yang baru tiba, belum kenal belum apa sudah nyuruh ini itu dengan dalih ice breaker. Katanya pacing dulu tapi ko belum bereaksi chemistrinya sudah sok akrab me leading, pake nyuruh nyuruh segala…
   
   
2. Saya sebel sama trainer yang menjelaskan materi berdasarkan slide presentasi tapi ngejelasinnya itu dengan bergumam dan Cuma baca aja. Heloooo pak trainer, kita lagi belajar baca atau didikte terus muridnya pada nulis gethooo…
   
   
3. Saya sebel sama trainer over narsis. Saya sadar kalo ga narsis ga eksis, tapi ya perkenalan CV nya secukupnya, ga usah terlalu lebay sampai halaman power poinnya meluber huruf hurufnya pada jatoh kebawah menuliskan segudang prestasi dan bla bla nya…J bisa ga sih tebar “influence” jangan sampe bikin audiens overload..?
   
   
4. Saya sebel sama trainer yang sok nanya nya dengan gaya “Yes Set” katanya. Tapi ya pertanyaan yang ditanyakannya itu lho terlalu mainstream dan kadang ga perlu ditanyakan. Penyakit kita para audiens kan “Aku Sudah Tahu” pak, masa bapak lupa…
   
   
5. Saya sebel sama trainer yang suka menjejali audiens dengan materi yang seabreg tanpa memeriksa apakah audiens sudah paham dan materinya pula ditampilkan dengan slide yang “template bawaan abissss”. Googling dikit napa pak… biar terlihat sedikit variatif & professional…
   
   
6. Saya sebel sama trainer yang susah diajak diskusi di belakang layar training. Ada yang terkesan jutek lah, pelit ilmu, dsb. Ya setidaknya kalau sibuk, cape, atau apalah, katakan saja pada kami semua, kami mengerti ko, ga usah terkesan selebritis gitu..
   
   
7. Saya sebel sama trainer yang kalo sarana training seperti speaker, mic, dsb rusak, eh marah marah sama panitia/ EO didepan kita kita. Walah “ill feel” jadinya
   
   
8. Saya sebel sama trainer tepatnya seleb-trainer yang punya sosmed dengan fans/ follower bejibun tapi Cuma bisa cuap cuap “satu arah”. Mention saya ga dijawab, komen ga diwaro, perasaan pak walikota disono aja masih bisa jawab mention sama komen deh. Kalo ga sempet ya pekerjakan seorang manager social media aja atau sekalian jangan branding di sosmed.. cieeh galak amat bang….
   
   
9. Saya sebel sama trainer yang pas training preview beraksi “Jualan banget”. Lupa ya kalo saya sebagai konsumen ga suka kalo ditawari tapi hanya suka untuk membeli. Makanya ayo sadarkan saya untuk memutuskan membeli tanpa harus dijejali penawaran…
   
   
10. Saya sebel sama… ah sudahlah saya sebel sama diri saya sendiri yang pernah jadi trainer dan melakukan 9 poin diatas…
    

No hard feeling…, hanya sharing dari seorang newbie yang sering jadi audiens training



Salam sukses & terima kasih untuk rekan rekan trainer semua, karena kesebelan saya ini hanya sebuah ungkapan kepedulian terhadap rekan rekan trainer tercinta.. cie cie..



Salam sakses…

NB: Silahkan download gratis ebookgraphic tentang hasil survey seputar dunia training seperti hasil survey pertimbangan apa saja yang menjadi alasan perusahaan memilih suatu provider training, dan hasil survey lainnya dalam ebookgraphic “Rangkuman Training & Development Survey Tahun 2015 Disini