GamersAustralia nantinya harus merogoh kocek lebih dalam untuk memiliki game kesayanganya dengan membeli versi digital. Pasalnya asisten perpajakan Australia Josh Frydenberg telah mengumumkan untuk memberikan pajak bagi game-game digital yang dijual pada wilayah Australia. Dilansir dari situs Player Attack.



Sebelumnya pada tahun 2012 lalu, Frydenberg telah mengungkapkan akan menerapkan kebijakan tersebut untuk barang-barang dan layanan digital, karena pemerintah Australia merugi atas pajak diwilayahnya sebesar USD 1 miliar pertahun dan sedangkan konsumsi atas produk digital diwilayah tersebut telah meningkat dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Sehingga gamers Australia yang akan membeli game kesayangannya melalui layanan Steam, PlayStation Network, Xbox Live, maupun Nintendo e-Shop akan dikenakan pajak sebesar 10% dari harga barang tersebut. Dimana kebijakan tersebut akan dilakukan dari hasil voting yang akan berlangsung Minggu depan.

Kebijakan pemerintah Australia ini seperti terkesan mengambil untung dari para gamers dinegaranya, sehingga apabila hal tersebut terjadi maka gamers Australia akan membayar game-nya lebih mahal dari harga rata-rata.

Semoga kebijakan pajak atas barang-barang digital tersebut di Australia tidak berdampak juga pada negara Indonesia. Kalo sampai terjadi, maka gamers Indonesia juga akan membayar lebih mahal lagi, mengingat konsumsi produk digital di Indonesia memang meningkat dari tahun ketahun.