PALU, KABAR SELEBES – Seorang warga Desa
Kalukubula Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi,
mengadukan aksi kekerasan yang dilakukan
sejumlah oknum polisi di Polsek Biromaru ke
Propam Polda Sulteng. Aksi kekerasan itu terjadi
setelah warga ini dituduh mencuri laptop dan
ditangkap polisi.

Warga bernama Faozan ini ditangkap polisi pada
hari Kamis (23/4/2015) sekira pukul 21.00 WITA
di kediamannya di Jl. Lando Desa Kalukubula,
Kecamatan Dolo. Faozan ditangkap karena
dituduh terlibat pencurian laptop di wilayah
Kalukubula. Bahkan, agar Faozan mengaku polisi
melakukan penganiayaan hingga dia babak belur.

“Polisi tanya saya, kamu yang mencuri laptop
kan? mengaku saja! kata polisi. Saya bilang
saya tidak tau apa-apa. Saya tidak mencuri
apalagi laptop. Saya dipaksa dengan cara
dipukul di wajah, punggung dan seluruh badan.
Mata saya ditutup dengan kain dan diikat
lakban. Kaki dan tangan saya juga begitu,” cerita
Faozan kepada sejumlah wartawan di sekretariat
AJI Palu Kamis (30/4/2015).

Menurut Faozan, yang melakukan penganiayaan
itu bahkan seorang perwira yang diketahui
adalah kanit buser di Polsek Biromaru. Dua
oknum polisi itu adalah Ir dan Wi.

Sialnya, setelah mengalami penganiayaan
Faozan ternyata tidak terbukti melakukan
pencurian. Polisi tidak menemukan sedikitpun
bukti bahwa Faozan terlibat dalam aksi
pencurian laptop seperti yang dituduhkan.
Padahal dia sudah babak belur dengan wajah
hampir tidak bisa dikenali.

“Waktu dikembalikan ke rumah, paman saya
langsung bawa ke rumah sakit bhayangkara
untuk divisum. Namun sampai sekarang hasil
visumnya belum juga keluar. Tapi kami sudah
melaporkannya ke Propam Polda Sulteng,” jelas
Faozan.

Bidang Propam Polda Sulteng sudah menerima
laporan korban dengan nomor laporan LP/234/
IV/2015/SPKT tanggal 26 April 2015.(Abdee)

http://kabarselebes.com/dituduh-mencuri-laptop-korban-salah-tangkap-disekap-dan-dianiaya-oknum-polisi/

ini hanya "OKNUM".....inga..inga..Ting