Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victimofgip21Avatar border
TS
victimofgip21
Mengecewakan, Ekonomi RI di Kuartal I-2015 Diprediksi Tumbuh Tak Sampai 5%
Jakarta - Tren perlambatan ekonomi diperkirakan akan berlanjut di kuartal I-2015. Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai mampu memotong tren tersebut, sepertinya belum sanggup.

Pada kuartal I-2015, banyak pihak memperkirakan ekonomi Indonesia sulit melaju di atas 5%. Berarti tren penurunan pertumbuhan ekonomi terus terjadi, karena pada kuartal I-2014 lalu, ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 5,21%, sementara di kuartal I-2013 tumbuh 6,02%.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal I tampaknya mengecewakan. Pertumbuhan rasanya di bawah 5%," kata Kepala Ekonom Bank Permata, Tony Prasentiatono, kepada detikFinance, Selasa (28/4/2015).

Kondisi ini jelas mengkhawatirkan, karena pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia di tahun ini bisa tumbuh 5,7%. Target ini cukup tinggi, mengingat di 2014, secara total pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1%.

Hal yang senada juga diutarakan oleh Ekonom Bank Bank Central Asia (BCA), David Sumual. Dia memproyeksikan, ekonomi Indonesia hanya dapat tumbuh 4,8%-5% di kuartal I-2015. Karena memang banyak faktor yang menjadi permasalahan.

"Ekonomi kita memang tengah lesu sekali. Saya menjadi orang yang ikut dengan prediksi ekonomi di bawah 5%," ujar David.

Ia menilai, seluruh pendorong ekonomi untuk tumbuh tidak bergairah. Pertama, volume ekspor turun, meskipun dalam tiga bulan dicatatkan surplus neraca perdagangan, namun ini dikarenakan pelemahan nilai tukar rupiah dan penurunan impor minyak.

Kedua adalah sisi belanja pemerintah. Proses APBN-Perubahan (APBN-P) 2015 yang baru disahkan pada Februari, baru dapat direalisasikan secara utuh pada Mei mendatang. Sehingga peran belanja pemerintah tak terlihat pada ekonomi di tiga bulan ini.

"Ketiga adalah investasi yang juga belum menunjukan realisasi yang signifikan," terangnya.

Keempat adalah konsumsi rumah tangga. David menilai, bukti ekonomi yang paling lesu terlihat pada sisi konsumsi. Penjualan dari perusahaan makanan dan minuman, transportasi dan komunikasi, dan elektronik hanya tumbuh tipis dan tidak seperti yang diharapkan.

"Begitu juga dengan kebutuhan tersier seperti hiburan, rekreasi itu juga sangat rendah. Padahal selama ini paling besar pendorong ekonomi kan konsumsi," papar David.

Pada kuartal I-2014, komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,61%, belanja pemerintah tumbuh 3,58% dan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) 5,13% dan ekspor-impor turun dengan masing-masing 0,78% dan 0,86%.

Tak heran, kemarin indeks harga saham gabungan (IHSG) terjun 3% lebih. Pelaku pasar diselimuti sentimen negatif soal lesunya ekonomi.


Sumber

Ayo perbanyak sedekah kepada pemerintah yang sedang lapar. Makan tuh presiden planga plongo. emoticon-Big Grin
Diubah oleh victimofgip21 28-04-2015 00:50
0
17.5K
618
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.