- Beranda
- The Lounge
Ini Tips Optimis para Pemenang Tiket KA Lebaran
...
![spurs7](https://s.kaskus.id/user/avatar/2011/09/06/avatar3394912_12.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
spurs7
Ini Tips Optimis para Pemenang Tiket KA Lebaran
![Ini Tips Optimis para Pemenang Tiket KA Lebaran](https://s.kaskus.id/images/2015/04/19/3394912_201504190932260213.png)
Tetap semangat berjuang berburu tiket KA Lebaran meski bolak-balik gagal. Kiranya, itulah pesan yang ingin disampaikan para 'pemenang' tiket KA Lebaran yang dengan senang hati mereka bagi.
Berikut tips dari para peraih tiket KA Lebaran dari para pembaca detikcom:
Spoiler for Pertama! Tak kenal Lelah, Refresh Terus!:
Cara refresh terus menerus ini dilakukan Ratih Subagyo bersama dengan 3 orang temannya yang rela begadang demi tiket KA Lebaran tanggal 15 Juli 2015 relasi Jakarta-Semarang. Namun, dia mendapati setiap kali refresh pada situs reservasi tiket.com, setiap kali itu pula nama KA berubah. Padahal, bila kursi tersedia, semua nama KA muncul semua.
"Seperti contoh refresh page pertama kali yang muncul KA Bangunkarta, refresh lagi muncul Argo Sindoro, refresh lagi muncul Argo Anggrek. Harusnya tidak begitu kan? Bagi penguna setia tiket kereta pasti tahu biasanya tidak seperti itu," jelas Ratih dalam emailnya ke suara pembaca detikcom, Minggu (19/4/2015).
Akhirnya Ratih dan teman-teman sempat menyerah dan pulang. Kemudian pukul 03.30 WIB, dirinya terbangun dan mencoba peruntungan.
"Saya merefresh terus tiket.com dan pada akhirnya setelah melalui proses connecting KAI dan tiket.com yang lama, saya dapat tiket kereta," tulisnya.
Cara yang sama juga dilakukan Dien Taabudiyah yang melibatkan beberapa anggota keluarga dengan jenis HP berlainan, seperti BB, Android, Windows Phone dan semacamnya. Masing-masing HP ada 1 aplikasi reservasi tiket berbeda.
"Buka aja situs PT KAI dan tiket.com secara berkala. Dari keseluruhan itu mayoritas pasti error alias bad gateway..tapiiiii pasti ada yang bisa diakses biarpun cuma satu. Dan yang selama ini bisa dibuka itu aplikasi yang di BB atau di Android. Tapi paling cuma salah satu saja. Karena salah satu pasti error juga," jelas Dien yang akhirnya berhasil mendapatkan kode booking dan membayar tiket ini.
Itu pula yang dialami oleh Kartika Pratiwi. Setelah gagal mendapatkan tiket H-3 dengan 1 laptop, 2 smartphone dan 1 tablet, call center KAI 121, ke minimarket hingga sempat memesan tiket ke agen travel, akhirnya dia mendapat tiket pada H-1 Lebaran.
"Namun saya tetap coba tapi dalam hati ya iseng-iseng berhadiah saja. Alhasil saya dapat memesan tiket kereta untuk 2 dewasa 1 bayi untuk H-1 Lebaran lewat salah satu aplikasi di smart phone ya walaupun sampai kampung halaman tidak dapat ikut melaksanakan shalat ied. Dalam hati saya terkadang memang dalam keputusasaan memang selalu ada celah untuk setitik harapan. Itu yang saya rasakan dalam perjuangan memperebutkan tiket kereta api," tuturnya.
"Seperti contoh refresh page pertama kali yang muncul KA Bangunkarta, refresh lagi muncul Argo Sindoro, refresh lagi muncul Argo Anggrek. Harusnya tidak begitu kan? Bagi penguna setia tiket kereta pasti tahu biasanya tidak seperti itu," jelas Ratih dalam emailnya ke suara pembaca detikcom, Minggu (19/4/2015).
Akhirnya Ratih dan teman-teman sempat menyerah dan pulang. Kemudian pukul 03.30 WIB, dirinya terbangun dan mencoba peruntungan.
"Saya merefresh terus tiket.com dan pada akhirnya setelah melalui proses connecting KAI dan tiket.com yang lama, saya dapat tiket kereta," tulisnya.
Cara yang sama juga dilakukan Dien Taabudiyah yang melibatkan beberapa anggota keluarga dengan jenis HP berlainan, seperti BB, Android, Windows Phone dan semacamnya. Masing-masing HP ada 1 aplikasi reservasi tiket berbeda.
"Buka aja situs PT KAI dan tiket.com secara berkala. Dari keseluruhan itu mayoritas pasti error alias bad gateway..tapiiiii pasti ada yang bisa diakses biarpun cuma satu. Dan yang selama ini bisa dibuka itu aplikasi yang di BB atau di Android. Tapi paling cuma salah satu saja. Karena salah satu pasti error juga," jelas Dien yang akhirnya berhasil mendapatkan kode booking dan membayar tiket ini.
Itu pula yang dialami oleh Kartika Pratiwi. Setelah gagal mendapatkan tiket H-3 dengan 1 laptop, 2 smartphone dan 1 tablet, call center KAI 121, ke minimarket hingga sempat memesan tiket ke agen travel, akhirnya dia mendapat tiket pada H-1 Lebaran.
"Namun saya tetap coba tapi dalam hati ya iseng-iseng berhadiah saja. Alhasil saya dapat memesan tiket kereta untuk 2 dewasa 1 bayi untuk H-1 Lebaran lewat salah satu aplikasi di smart phone ya walaupun sampai kampung halaman tidak dapat ikut melaksanakan shalat ied. Dalam hati saya terkadang memang dalam keputusasaan memang selalu ada celah untuk setitik harapan. Itu yang saya rasakan dalam perjuangan memperebutkan tiket kereta api," tuturnya.
Spoiler for Kedua! Tiket Estafet atau Putar Rute:
Cara ini dipakai oleh Erwan Desiviyanto. Setelah begadang 2 malam berturut-turut memburu 4 kursi KA Jakarta-Purwokerto setelah bersiap dengan laptop, HP dan wifi rumah sejak pukul 20.00 WIB, akhirnya Erwan berhasil mendapatkan tiket pada 17 April 2015 untuk tiket pada 16 Juli 2015.
Erwan berhasil mendapatkan 4 tiket setelah memutar rute Jakarta-Tegal. Pertimbangannya, Tegal-Purwokerto banyak pilihan aksesnya, naik bus atau kereta dari Semarang.
"Yang penting dapat dulu. Target eksekutif, minimal bisnis karena bawa istri dan anak-anak. Tapi alhasil dapatnya KA Menoreh ekonomi, itupun seats nya berjauhan bahkan ada yang beda gerbong, yo wis yang penting dapat dulu," jelas Erwan.
Setelah melunasi tiket Jakarta-Tegal, Erwan kemudian mencari lagi relasi Tegal-Purwokerto dan langsung mendapatkan 4 tiket KA Kamandaka.
"Meski lebih lama 3-4 jam sampai Purwokertonya, karena di Tegal harus menunggu KA Kamandaka tujuan Purwokerto, tak apa, yang penting jadi mudik tanpa macet-macetan di Pantura," tulisnya.
Sedangkan Ari Setyono memberikan tips untuk memilih stasiun asal yang kurang banyak diminati. Tahun 2014 lalu, Ari yang hendak pulang ke Malang akhirnya memesan tiket relasi Jakarta-Surabaya dengan Argo Anggrek. Karena semua tiket dari Jakarta ludes, maka dia memutuskan memilih Stasiun Cirebon untuk keberangkatan.
"Berangkat ke Cirebon dengan menebeng teman saya yang mudik ke Kuningan. Dan sesampainya di Surabaya saya melanjutkan perjalanan ke Malang dengan naik bus," tutur Ari yang tahun ini memutuskan mudik pada H-7.
Tips serupa disampaikan Eko Slamet Raharjo yang mudik dari Jakarta ke Solo. Awalnya dia terpaku pada trayek Jakarta-Solo/Yogyakarta. Namun, akhirnya dia mengubah rute Bandung-Yogyakarta.
"Dan akhirnya, suatu hasil yang menurut saya menggembirakan karena berhasil mendapatkan tiket lebaran dengan kereta Lodaya Pagi pada tanggal 16 Juli 2015 pada 07.20 WIB. Itu pun saya dapatkan pada pukul 10.00 (kurang lebihnya). Saran dari saya kepada pembaca khususnya calon pembeli tiket kereta api lebaran, jangan terfokus pada rute awal dan tujuan kereta anda, coba ubah dengan rute lain, misal seperti yang saya lakukan mengubah dari keberangkatan Stasiun Bandung," jelas Eko.
Erwan berhasil mendapatkan 4 tiket setelah memutar rute Jakarta-Tegal. Pertimbangannya, Tegal-Purwokerto banyak pilihan aksesnya, naik bus atau kereta dari Semarang.
"Yang penting dapat dulu. Target eksekutif, minimal bisnis karena bawa istri dan anak-anak. Tapi alhasil dapatnya KA Menoreh ekonomi, itupun seats nya berjauhan bahkan ada yang beda gerbong, yo wis yang penting dapat dulu," jelas Erwan.
Setelah melunasi tiket Jakarta-Tegal, Erwan kemudian mencari lagi relasi Tegal-Purwokerto dan langsung mendapatkan 4 tiket KA Kamandaka.
"Meski lebih lama 3-4 jam sampai Purwokertonya, karena di Tegal harus menunggu KA Kamandaka tujuan Purwokerto, tak apa, yang penting jadi mudik tanpa macet-macetan di Pantura," tulisnya.
Sedangkan Ari Setyono memberikan tips untuk memilih stasiun asal yang kurang banyak diminati. Tahun 2014 lalu, Ari yang hendak pulang ke Malang akhirnya memesan tiket relasi Jakarta-Surabaya dengan Argo Anggrek. Karena semua tiket dari Jakarta ludes, maka dia memutuskan memilih Stasiun Cirebon untuk keberangkatan.
"Berangkat ke Cirebon dengan menebeng teman saya yang mudik ke Kuningan. Dan sesampainya di Surabaya saya melanjutkan perjalanan ke Malang dengan naik bus," tutur Ari yang tahun ini memutuskan mudik pada H-7.
Tips serupa disampaikan Eko Slamet Raharjo yang mudik dari Jakarta ke Solo. Awalnya dia terpaku pada trayek Jakarta-Solo/Yogyakarta. Namun, akhirnya dia mengubah rute Bandung-Yogyakarta.
"Dan akhirnya, suatu hasil yang menurut saya menggembirakan karena berhasil mendapatkan tiket lebaran dengan kereta Lodaya Pagi pada tanggal 16 Juli 2015 pada 07.20 WIB. Itu pun saya dapatkan pada pukul 10.00 (kurang lebihnya). Saran dari saya kepada pembaca khususnya calon pembeli tiket kereta api lebaran, jangan terfokus pada rute awal dan tujuan kereta anda, coba ubah dengan rute lain, misal seperti yang saya lakukan mengubah dari keberangkatan Stasiun Bandung," jelas Eko.
Spoiler for Ketiga! Hari-H atau Semakin Jauh:
Selain memutar rute, strategi membeli tiket yang semakin jauh dari hari-H juga bisa dipertimbangkan. Memang hal ini perlu kompromi dengan jadwal cuti di masing-masing kantor Anda.
Seperti yang dilakukan Soleh Suwardi yang tadinya mengincar H-3 (14 Juli 2015) untuk rute Gambir-Klaten. Namun, perburuan dengan modem 4G, 2 HP Android dan laptop tak menghasilkan 4 lembar tiket, maka Soleh memajukan jadwal mudiknya pada H-4.
"Akhirnya saya putuskan untuk membeli H-4 dan dapatlah tiketnya tinggal pembayaran. Jarak pembayaran yang 1 jam masih saya pakai untuk berburu tiket yang H-3 (dapat syukur tidak dspt sdh pegang yang H-4)," tulis Soleh yang akhirnya pasrah membayar tiket mudik pada H-4.
Sedangkan Abdul Mujib, yang tadinya hendak membeli tiket H-1 namun gagal, akhirnya menjatuhkan tanggal mudik pada hari-H2, yakni 18 Juli 2015. Pantang menyerah, setelah begadang malam sebelumnya dan merefresh terus situs pemesanan tiket, akhirnya Abdul Mujib berhasil mendapatkan 4 tiket ekonomi relasi Pasar Senen-Lamongan.
"Saya langsung booking via web, walaupun sangat lambat ketika diakses. Di samping itu 2 rekan saya coba bantu buka web dari PC satunya dan yang satu mencoba menghubungi CC 121 dengan menggunakan 6 line telpon. Alhamdulillah pada pukul 00.04 saya berhasil booking 4 tiket jurusan Pasar Senen-Lamongan dan segera bayar dan berhasil," tuturnya.
Sedangkan Yudha (30), seorang karyawan swasta di Tangerang sempat kesal karena begadang selama Rabu 15 April tak berhasil mendapat tiket H-2. Yudha akhirnya mendapat inspirasi dari kakaknya yang membeli tiket estafet, namun dengan waktu mudik yang sangat maju H-4.
"Atas saran dari kakak saya tersebut, saya memilih rute Jakarta-Bandung, Bandung-Yogya. Saya akhirnya mendapat tiket tersebut pada siang harinya dengan harga yang sangat mahal dibanding tiket Jakarta-Jogja yang bisa ditebus Rp 75.000 untuk kelas ekonomi," jela dia.
Yudha mendapat tiket Argo Parahyangan (bisnis) untuk keberangkatan hari Senin, 13 Juli 2015 pukul 20.00 WIB dari Stasiun Pasar Senen pukul 23.12 sampai di Stasiun Bandung dengan harga Rp 104.000 melalui website tiket.com. Kemudian pagi harinya hari Selasa 14 Juli 2015, dia melanjutkan perjalanan ke Yogya dengan kereta Argo Wilis (eksekutif) keberangkatan pukul 08.30 WIB dan sampai di Stasiun Tugu Jogja pukul 15.56 dengan harga Rp. 499.000 melalui website tiket.com.
Seperti yang dilakukan Soleh Suwardi yang tadinya mengincar H-3 (14 Juli 2015) untuk rute Gambir-Klaten. Namun, perburuan dengan modem 4G, 2 HP Android dan laptop tak menghasilkan 4 lembar tiket, maka Soleh memajukan jadwal mudiknya pada H-4.
"Akhirnya saya putuskan untuk membeli H-4 dan dapatlah tiketnya tinggal pembayaran. Jarak pembayaran yang 1 jam masih saya pakai untuk berburu tiket yang H-3 (dapat syukur tidak dspt sdh pegang yang H-4)," tulis Soleh yang akhirnya pasrah membayar tiket mudik pada H-4.
Sedangkan Abdul Mujib, yang tadinya hendak membeli tiket H-1 namun gagal, akhirnya menjatuhkan tanggal mudik pada hari-H2, yakni 18 Juli 2015. Pantang menyerah, setelah begadang malam sebelumnya dan merefresh terus situs pemesanan tiket, akhirnya Abdul Mujib berhasil mendapatkan 4 tiket ekonomi relasi Pasar Senen-Lamongan.
"Saya langsung booking via web, walaupun sangat lambat ketika diakses. Di samping itu 2 rekan saya coba bantu buka web dari PC satunya dan yang satu mencoba menghubungi CC 121 dengan menggunakan 6 line telpon. Alhamdulillah pada pukul 00.04 saya berhasil booking 4 tiket jurusan Pasar Senen-Lamongan dan segera bayar dan berhasil," tuturnya.
Sedangkan Yudha (30), seorang karyawan swasta di Tangerang sempat kesal karena begadang selama Rabu 15 April tak berhasil mendapat tiket H-2. Yudha akhirnya mendapat inspirasi dari kakaknya yang membeli tiket estafet, namun dengan waktu mudik yang sangat maju H-4.
"Atas saran dari kakak saya tersebut, saya memilih rute Jakarta-Bandung, Bandung-Yogya. Saya akhirnya mendapat tiket tersebut pada siang harinya dengan harga yang sangat mahal dibanding tiket Jakarta-Jogja yang bisa ditebus Rp 75.000 untuk kelas ekonomi," jela dia.
Yudha mendapat tiket Argo Parahyangan (bisnis) untuk keberangkatan hari Senin, 13 Juli 2015 pukul 20.00 WIB dari Stasiun Pasar Senen pukul 23.12 sampai di Stasiun Bandung dengan harga Rp 104.000 melalui website tiket.com. Kemudian pagi harinya hari Selasa 14 Juli 2015, dia melanjutkan perjalanan ke Yogya dengan kereta Argo Wilis (eksekutif) keberangkatan pukul 08.30 WIB dan sampai di Stasiun Tugu Jogja pukul 15.56 dengan harga Rp. 499.000 melalui website tiket.com.
Spoiler for Keempat! Berdoa!:
Ketika semua situs reservasi pemesanan tiket berhasil dibuka namun tak berhasil dibayar melalui ATM bank yang dimiliki, sementara kartu kredit sudah mencapai batas plafon, maka berdoalah yang dilakukan Nugroho Ari Wibowo pada 15 April 2015 dini hari lalu.
"Bagai disambar petir, ternyata fitur pembayaran yang aktif pada jam segitu hanya kartu kredit dan klikpay BCA. Padahal saya tidak punya BCA dan kartu kredit saya lagi minim. 5 menit saya terdiam, sia-sia perjuanganku selama hampir 1,5 jam tadi. Tapi saya yakin apa yang saya perjuangkan tadi adalah ibadah untuk bertemu keluarga. Maka dengan diiringi doa, saya mencoba nekat menggunakan kartu kredit yang minim tadi. Dan alhamdulillah, di bagian atas web tiket.com ada warna hijau yang artinya saya berhasil dapat tiket," tulis Nugroho yang akhirnya mendapat tiket mudik Jakarta-Semarang pada 14 Juli 2015 ini.
Berdoa pula yang dilakukan Erna Agus Indriyana setelah 2 malam begadang memburu tiket KA Lebaran tanpa hasil. Di malam ketiga, Erna kembali begadang. Tak berhasil juga, dia akhirnya pasrah dan salat tahajud mengadukan masalah ini pada-Nya. Tak dinyana, setelah salat tahajud, Erna berhasil mengeksekusi tiket KA Lebaran.
Berikut sepenggal tulisan Erna:
Akhirnya kuputuskan rehat sejenak dan mengambil air wudhu menenangkan jiwa yang mulai habis kesabaran. Segera kutunaikan kebutuhanku untuk curhat kepada-Nya. Selesai bertamu kepada Sang Pencipta, hati terasa lega. Dan kuhadapkan tubuhku kebali ke layar laptop. Kala itu jarum jam menunjuk angka 02.30. Alhamdulillah, masih ada satu kursi tersisa. Segera kuklik dan mengisi data diri. Cursor masih loading. Daaaan akhirnya, aku mendapatkan kode pembayaran untuk keberangkatan 16 Juli 2015 untuk keberangkatan Pasar Senen-Yogyakarta.
Namun, tak selesai sampai disitu saja. Menggunakan fasilitas e banking, aku gagal berkali-kali ketika akan melakukan pembayaran. Kucoba lagi hingga batas waktu hampir habis. Akhirnya kuputuskan rehat sejenak karena azan subuh telah berkumandang. Selesai melaksanakan salat subuh, aku kembali lagi mencoba memesan tiket. Dan Alhamdulillah aku mendapatkan satu kursi lagi untuk rute Pasar Senen-Purwosari keberangkatan 16 Juli 2015. Dan fasilitas e banking sudah lancar kembali. Aku tersenyum lega mendapati kode email kode booking menyapa manis.
Segera aku curhat kepada suamiku, dan beliau berkata, "Memang tadi belum rezekimu, kamu sengaja dibuat tidak tidur biar bisa tahajud, salat subuh di awal waktu, lalu dibukakanlah rezekimu. Tadi itu masih ditahan, lha kamu ga segera tahajud sih, coba tahajudnya sebelum pesen tiket, kemungkinan malah rezekinya dipercepat". Hehehehe, makasih ya sayangku, selalu mengingatkan tulang rusukmu yang tak sempurna ini.
"Bagai disambar petir, ternyata fitur pembayaran yang aktif pada jam segitu hanya kartu kredit dan klikpay BCA. Padahal saya tidak punya BCA dan kartu kredit saya lagi minim. 5 menit saya terdiam, sia-sia perjuanganku selama hampir 1,5 jam tadi. Tapi saya yakin apa yang saya perjuangkan tadi adalah ibadah untuk bertemu keluarga. Maka dengan diiringi doa, saya mencoba nekat menggunakan kartu kredit yang minim tadi. Dan alhamdulillah, di bagian atas web tiket.com ada warna hijau yang artinya saya berhasil dapat tiket," tulis Nugroho yang akhirnya mendapat tiket mudik Jakarta-Semarang pada 14 Juli 2015 ini.
Berdoa pula yang dilakukan Erna Agus Indriyana setelah 2 malam begadang memburu tiket KA Lebaran tanpa hasil. Di malam ketiga, Erna kembali begadang. Tak berhasil juga, dia akhirnya pasrah dan salat tahajud mengadukan masalah ini pada-Nya. Tak dinyana, setelah salat tahajud, Erna berhasil mengeksekusi tiket KA Lebaran.
Berikut sepenggal tulisan Erna:
Akhirnya kuputuskan rehat sejenak dan mengambil air wudhu menenangkan jiwa yang mulai habis kesabaran. Segera kutunaikan kebutuhanku untuk curhat kepada-Nya. Selesai bertamu kepada Sang Pencipta, hati terasa lega. Dan kuhadapkan tubuhku kebali ke layar laptop. Kala itu jarum jam menunjuk angka 02.30. Alhamdulillah, masih ada satu kursi tersisa. Segera kuklik dan mengisi data diri. Cursor masih loading. Daaaan akhirnya, aku mendapatkan kode pembayaran untuk keberangkatan 16 Juli 2015 untuk keberangkatan Pasar Senen-Yogyakarta.
Namun, tak selesai sampai disitu saja. Menggunakan fasilitas e banking, aku gagal berkali-kali ketika akan melakukan pembayaran. Kucoba lagi hingga batas waktu hampir habis. Akhirnya kuputuskan rehat sejenak karena azan subuh telah berkumandang. Selesai melaksanakan salat subuh, aku kembali lagi mencoba memesan tiket. Dan Alhamdulillah aku mendapatkan satu kursi lagi untuk rute Pasar Senen-Purwosari keberangkatan 16 Juli 2015. Dan fasilitas e banking sudah lancar kembali. Aku tersenyum lega mendapati kode email kode booking menyapa manis.
Segera aku curhat kepada suamiku, dan beliau berkata, "Memang tadi belum rezekimu, kamu sengaja dibuat tidak tidur biar bisa tahajud, salat subuh di awal waktu, lalu dibukakanlah rezekimu. Tadi itu masih ditahan, lha kamu ga segera tahajud sih, coba tahajudnya sebelum pesen tiket, kemungkinan malah rezekinya dipercepat". Hehehehe, makasih ya sayangku, selalu mengingatkan tulang rusukmu yang tak sempurna ini.
sumur: detikCom
CMIIW ya gan!!!
Dan mohon
![Blue Guy Cendol (L) emoticon-Blue Guy Cendol (L)](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6pblpkt.gif)
0
1.6K
Kutip
12
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya