Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Hati" pake internet Banking , Nasabah 3 Bank Dibobol WN Asing, Rp 130 Miliar Raib

ihriziriefAvatar border
TS
ihrizirief
Hati" pake internet Banking , Nasabah 3 Bank Dibobol WN Asing, Rp 130 Miliar Raib
Jakarta - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Tipid Eksus) Bareskrim Polri mengusut dugaan pembobolan beberapa nasabah di tiga bank besar Indonesia. Pelakunya sendiri diduga warga negara asing yang masih dalam pengejaran petugas.

Direktur Tipid Eksus Brigjen Victor Simanjuntak mengatakan, pengusutan kejahatan siber tersebut bermula dari laporan salah satu bank terkait adanya dugaan pembobolan rekening beberapa nasabahnya.

"Laporan dari bank tersebut kemudian kita tracking, dan mendapakan modus kejahatan yang dilakukan para pelaku," kata Victor di Mabes Polri, Jakarta, Senin (13/4/2015).

Modus yang dilakukan pelaku adalah dengan menyebar malware ke perangkat-perangkat yang terkoneksi. Mereka yang megunduh malware yang menyaru program tersebut nantinya akan bertransaksi seolah-olah dengan pihak bank langsung.

Misalnya saja, seseorang akan mentransfer melalui layanan e-banking, namun laman yang dihadapi korban bukanlah laman perbankan yang sesunggguhnya.

"Situs itu betul-betul menyerupai halaman bank yang sesungguhnya. Padahal korban tidak menyadari mereka menjadi korban kejahatan," beber Victor.

Nah, karena pelaku adalah diduga warga negara asing mereka memanfaatkan warga Indonesia untuk menjadi kurir atau pihak yang menampung uang hasil kejahatan. Penyelidikan sementara terdapat 50an kurir yang direkrut pelaku dan tersebar di beberapa wilayah di Indonesia
"Mereka dijanjikan 10 persen dari nilai yang ditampung. Misalnya ada Rp 20 juta dalam satu kali transaksi, mereka diupah 10 persen dari nilai tersebut. Pelaku menyebut bahwa uang itu adalah hasil usaha," jelas Victor.

Setelah uang hasil kejahatan masuk ke rekening para kurir yang direkrut, uang-uang tersebut diminta pelaku untuk dikirimkan ke Ukraina dengan menggunakan Western Union dan Moneygram.

"Mereka (para kurir) tidak tahu telah melakukan kejahatan," kata Victor. Saat ini enam penyidik sudah diperiksa. Status mereka masih sebagai saksi.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelaku begitu mudahnya meretas keamanan sistem korbannya, salah satunya keamanan transaksi e-banking. "Dia menggunakan software palsu, kalau asli kan pasti ada pengamanannya," kata Victor.

Victor meminta masyarakat tidak mengunduh program-program yang tidak perlu, baik untuk komputer atau pun telepon genggam. Terkait dengan bank apa saja yang menjadi sasaran pelaku, Victor enggan membeberkannya.

Sumber : Detik
0
1.5K
7
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.