Merdeka.com - Diduga telah mencabuli pacar yang masih duduk di bangku kelas I SMP, MK (16), warga Desa Ulak Balam, Kecamatan Talang Lubuk, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, harus berurusan dengan polisi. Orangtua korban tak terima anak gadisnya sudah diperawani ABG yang berprofesi pelayan restoran di Palembang itu.

Meski dalam keadaan terborgol, tersangka ngotot membantah melakukan kejahatan seperti yang dituduhkan. Menurutnya, perbuatan itu didasari atas dasar suka sama suka. Sebab, antara dirinya dan korban berinisial ID (12) menjalin hubungan asmara setahun terakhir.

"Tidak saya cabuli pak, apalagi dengan paksa. Kami memang pacaran," ungkap tersangka Mukhlis di Mapolresta Palembang, Kamis (9/4).

Tersangka mengaku korbanlah yang mengajak berhubungan badan hingga dilakukan dua kali. Awalnya tersangka menolak keinginan korban lantaran takut risiko yang bakal dihadapi, apalagi korban masih perawan. Namun, lantaran korban membuka baju duluan, tersangka tergiur sehingga terjadilah hubungan badan tersebut.

"Dia buka baju sendiri, dia yang ngajak. Saya pun menuruti karena dipaksa. Waktu yang pertama, dia memang masih perawan," kata dia.

"Sudah dua kali begituan waktu di rumahnya tak ada orang," sambungnya.

Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Suryadi mengungkapkan, tersangka ditangkap menindaklanjuti laporan orangtua korban yang tak terima anaknya dicabuli beberapa waktu yang lalu.

"Kasus ini masih kita tindaklanjuti, termasuk memanggil korban dan orangtuanya," pungkasnya.