Quote:
Lurah Roa Malaka Siap Dipanggil Ahok dan Menjadi Staf
JAKARTA, KOMPAS.com - Lurah Roa Malaka Maiyanti Aziz sedih dengan pemberitaan yang menyebutkan bahwa aduan di Kelurahan Roa Malaka tidak direspons. Dia mengaku bahwa hampir setiap hari turun ke lapangan menindaklanjuti satu per satu aduan yang masuk ke aplikasi pengaduan warga, Qlue.
"Saya enggak main-main, kalau kerja ya kerja saja. Saya juga enggak main malak-malak biar orang bilang Roa Malaka ini 'potensinya' besar. Jadi saya siap dipanggil Pak Gubernur. Kalau 'distafkan', saya juga siap kalau memang kerja saya buruk," tutur Maiyanti ditemui di kantornya, Jumat (10/4/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga pernah mengatakan jika kinerja Maiyanti baik. Makanya dia heran kenapa banyak laporan yang tidak ditindaklanjuti di Qlue dan menjadikan Kelurahan Roa Malaka sebagai kelurahan terburuk berdasarkan tingkat respons keluhan warga.
Basuki sempat mengira bahwa Maiyanti gagap teknologi atau gaptek, sehingga jarang membuka aplikasi smart city tersebut di smartphone miliknya. Terkait hal itu, Maiyanti juga membantah.
Dia mengaku memakai sebuah smartphone berbasis sistem operasi Windows Phonedan tidak gaptek seperti yang dikira oleh Basuki.
"
Saya sering buka Qlue di sini," kata Maiyanti sembari menunjukkan smartphone miliknya itu.
Maiyanti menjelaskan, terkait banyaknya pengaduan yang masuk ke aplikasi Qlue untuk daerah Roa Malaka, ada salah seorang ketua RT di wilayahnya yang sengaja berbuat demikian. Ketua RT itu dikatakan Maiyanti menggunakan nama samaran dan memuat aduan-aduan yang tidak penting.
"Jadi memang Pak RT itu bermasalah dari dulu. Pas staf saya ngajarin gimana pakai Qlue, dia langsung bikin 392 aduan yang enggak terlalu penting dari bulan Maret sampai sekarang. Bayangkan bisa sampai sebanyak itu," ucap Maiyanti.
Maiyanti mencontohkan, aduan yang dimuat ke Qlue oleh Ketua RT tersebut seperti memfoto bungkusan plastik sampah yang memang sengaja diletakkan di depan rumah. Menurut Maiyanti, bungkusan sampah itu memang wajar ada di sana karena rumah tersebut tidak ada tempat sampah. Namun, di laporan tersebut, Ketua RT itu mengadu jika sampah di sana sangat mengganggu. "Pas saya tanya ke warga di sana, enggak ada yang ngelaporin gitu. Saya jadi bingung kan," ujar dia.
kompor
Jelas ini lurah berbohong, aplikasi QLUE blon ada untuk Windows Phone, gimana dia bisa pake aplikasi Qlue di smartphone dia itu?
Yg gaptek sebenernya itu lurah atau Ahok sih?
Ini dari website pemprov langsung :
Quote:
QLUE adalah sosial media lokal berbasis photo dan stiker yang berfungsi untuk mencari hal-hal baru disekitar penggunanya. QLUE menjadi rekan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membantu masyarakat melaporkan pelanggaran, penyebab kemacetan, banjir, sampah dan lain sebagainya. QLUE saat ini dapat di download melalui Android playstore.
Quote:
Agus said the QLUE application can be downloaded from the Android Play Store (no iOS version yet, Ahok prefers Android because they’re cheaper).
Ditunggu tindakan Ahok berani ga mecat ini lurah dan juga klarifikasi lurah yang berani tunjukkin aplikasi QLUE di Windows Phone nya
Wartawan kompas juga bodrex ini ga ngecek dulu beneran ga ada aplikasi itu di smartphone nya
Ga Ahok ga lurah sama2 gaptek, tapi malah ngaku gak gaptek
![Ngakak emoticon-Ngakak](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ohtyfyn16.gif)