cek repost



Ada suatu disiplin ilmu tentang penerapan sains dalem makanan yaitu Mollecular Gastronomy.Memang tidak semua juru masak atawa chef menerima istilah ini sebagei istilah cara masaknya, mereka lebih suka menyebutnya "hidangan modern" ,"Masakan Avant-garde" , "Masakan Eksperimen", dan laen-laen. Jadi secara garis besar ,Mollecular Gastronomyadalah masakan restoran eksperimen yang didorong oleh keinginan para koki untuk mengeksplorasi macem-macem varietas bahan makan, alat-alat dan teknik-teknik dari berbagei belahan dunia. Sedangkan menurut om Hervé This Molecular Gastronomy merupaken subdisiplin ilmu makanan yang berusaha menginvestigasi transformasi fisik dan kimia yang terjadi dalam memasak. Penelitian Molecular Gastronomy bermula di dalam dapur dimana para koki mempelajari rasa dan reaksi makanan dalem temperatur , tekenan dan kondisi ilmiah lainnya yang berbeda.


Molecular Gatronomy menghasilkan karya tiada achir?
Makanan hasil Molecular Gastronomy menghasilkan makanan yang inovatif, bayangkan saja sampean yang biasa makan ravioli, bisa dapet menemukan ravioli berbentuk trasparan. Tuan atawa nyonya yang biasa minum koktel cair, bisa berbentuk bola es, begitu juga minuman aperol bisa menjadi agar-agar.Seperti yang penulis sampaikan tadi Gastronomi Molekul / Molecular Gastronomy sudah menghasilkan makanan baru yang inovatif seperti hot gelatins, airs, faux caviar, spherical ravioli, crab ice cream and olive oil spiral. Berdasarkan pengalaman koki di restoran-retoran, Ferran Adria dari Restoran El Bulli menggunaken sistem sfrerifikasi atawa pembolaan untuk makanannya yang mana bola jel yang dimakan benar-benar meletus di mulut anda. Sedangkan Heston Blumental dari Restoran Fat Duck menemukan kemampuan lemak yang menyimpan rasa dan menciptakan makanan yang mempunyai 3 rasa, yaitu zaitun, basil dan bawang dengan tiap rasa dirasakan secara berurutan.


Aman atawa tidak ?
Ketika orang-orang baru mendengar makanan ini banyak yang menganggap makanan imitasi, sintetis, plastik , aneh ,tidak alami, dan laen-laen. Tapi faktanya bahan-bahan kimia dalem makanan tersebut merupakan zat biologis atawa kimia alami. Meskipun bahan-bahan tersebut telah dimurnikan dalem beberapa proses. Asal bahan mentah tersebut berasal dari seafood, hewan, tanaman, dan mikroba. Bahan-bahan tambahan semacem ini sudah disetujui oleh standar Uni Eropa yang digunaken dalem standar yang sanga, sangat sedikit. Peralatan laboratorium pun digunakan untuk membantu proses memasak. Sebetulnya masih banyak perdebatan mengenai masakan ini, tapi penulis yakin bahwasannya masih banyak manfaat sehat dari makanan ini.

Orang macem apa yang bisa nikmatin makanan ini ?
Apakah tuan bergairah dengan memasak ? apakah tuan punya pikiran kreatif ? apakah tuan nyonya analitis dan logis ? Maka Molecular Gastronomy bisa jadi gairah anda sekalian. Untuk menikmatai masakan Molecul Gastronomy diperluken pemikiran seimbang otak kanan dan kiri. Juga untuk memakannya pun ada tata cara atawa adab makannya kalau tidak makanan yang sampean makan bakal jadi malapetaka.Serta jangan lupa siapkan uang yang banyak, karena pembuatan masakan ini susah dan harus dibuat menggunakan alat-alat yang tidak biasa di dunia masakan. Jadi kalau tuan nyonya hanya ingin sekedar mengisi perut kosong sebaiknya jangan makan , karena kemungkinan tuan dan nyonya kan mengeluh. Ingat pesan Tuan Buya Hamka, Kalau hidup sekedar hidup kera juga hidup di hutan, kalau kerja sekedar kerja kerbau juga kerja di sawah. Begitu juga makan, bila anda makan hanya sekedar makan orang gila juga makan dari sampah.


Berikut di bawah ini makanan-makanannya, semoga menggugah selera makan,dan selera seni







Video










Salah satu restoran bila Tuan dan Nyonya berniat menikmati makanan Molecular Gastronomy

NamaazDining
Jalan Gunawarman No. 42,
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
DKI Jakarta 12110, Indonesia


Sumber :
Molecular Gastronomy
Wikipedia


Jangan lupa beri cendol



Jangan lupa mampir ke

heroesncharacter.wordpress.com