SEMARANG – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang Hendrar Prihadi membuka peluang untuk bergabung dengan koalisi PKS- Golkar-Demokrat. Namun, kemungkinan berkoalisi itu masih akan dibahas dengan internal partai.

Kedatangan petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Golongan Karya (Golkar) dan Demokrat di kantor DPC PDI P yang berada di Jalan Barusari disambut hujan. “Semoga ini menjadi pertanda hujan berkah bagi kita semua,” ujar Ketua DPC PDI P, Hendrar Prihadi.

Hendi, sapaan Hendrar Prihadi mengatakan bahwa dirinya sudah rindu dengan acara-acara seperti ini. Para petinggi partai di tingkat kota saling berkumpul untuk membahas kemajuan kota Semarang bersama-sama.

Dalam pertemuan tersebut, Hendi mengatakan bahwa kemungkinan bergabung dalam koalisi tetap ada. “Walaupun tujuan akhirnya adalah untuk kemajuan NKRI, namun tidak dipungkiri bahwa setiap kelompok mempunyai kepentingan tersendiri. Itu yang akan kami komunikasikan lebih lanjut,” papar Hendi.

Di sana, Hendi juga berkesempatan memperkenalkan kepengurusan baru DPC PDI P kepada koalisi PKS-Golkar-Demokrat. Diharapkan, dalam pertemuan ini terjalin komunikasi yang baik antar pengurus partai politik di Semarang

Bangun Komunikasi

Selain Yoyok Sukawi, sejumlah petinggi partai koalisi hadir, antara lain Ketua PKS Kota Agung Budi Margono, Ketua Golkar Kota Agung Priyambodo, dan Sekretaris Partai Demokrat Kota Wahyu Winarto.

Koordinator koalisi, Agung Budi Margono menegaskan, silaturahmi politik ini menjadi bagian dari kegiatan partai koalisi dalam rangka membangun komunikasi dengan partai lain. Jika konteksnya dipahami sebagai bagian dari penjajakan koalisi menjelang pilwalkot, menurutnya sah-sah saja.

”Pilwalkot hanya bagian kecil yang kami bahas, yang utama tentu bagaimana membangun Kota Semarang bersama-sama agar semakin baik,” terang Agung.

Selain itu, dengan silaturahmi, diharapkan melahirkan proses politik yang menyenangkan masyarakat.

Siapa lagi kalau bukan Hendi, Indonesia Hebat dan Merah Putih akan bergabung menjadi satu demi kebaikan kota Semarang.



sumber: Suara merdeka & Metro Semarang