http://www.gatra.com/nusantara-1/jab...dam-tokek.html

Indonesia ini sudah terbiasa dengan sosok Pemimpin yang santun dan lemah lembut, bicaranya pelan, langkahnya santai, duduk saja di kantor, murah tanda tangan, dan mudah kompromi dengan siapa saja. Akibatnya, dari 175 negara di dunia, Indonesia di Peringkat 107 Indeks Persepsi Korupsi.

peringkatnya mau ditingkatkan atau diturunkan, tergantung MENTAL para pemimpin di segala lini negeri ini.

Salah satu pejabat yang sudah PUTUS URAT TAKUTNYA adalah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Dalam posisi yang selalu dipojokkan dengan jargon SARA, diseranglah dari segala jurusan, dan berbagai cara, kalau bisa malah dibinasakan sekalian.

Dan para PANASBUNG DUNGU menuduh Ahok tidak santun dalam tutur kata, bicara blak-blakan tanpa tedeng aling-aling, karena SANGAT MUAK dengan perilaku para pejabat atau anggota dewan yang ternyata LICIK, RAKUS menilep duit rakyat sangat besar atas nama anggaran yang sudah berlangsung puluhan tahun dengan AMAN, kok mau diganggu seenaknya, siapa yang tidak berang?

Ahok tak perduli, ia diangkat rakyat, maka harus mengabdi demi rakyat, kalau perlu mengorbankan nyawa, akan ia lakoni. Ia sudah bosan dengan kata-kata santun yang tak membuat mereka jera, malah makin gila menggunakan duit rakyat untuk hal-hal yang tidak penting, selain hanya dibagi-bagi kelompoknya saja.

Ahok pun bicara apa adanya untuk menggambarkan
kualitas mental mereka dengan kata-kata yang dianggap mereka kasar.

Ahok mengatakan BEGO
Mereka mengatakan DASAR CINA

Ahok mengatakan BRENGSEK
Mereka mengatakan KAFIR

Ahok mengatakan BAJINGAN
Mereka mengatakan ANJING, BANGS@T

Ahok mengatakan TAI
Mereka mengatakan DASAR PREMAN

Ahok mengatakan PEMAHAMAN NENEK LU
Mereka mengatakan IBUMU NGIDAM TOKEK

Bagitulah dagelan politik DKI yang cukup seru dan sering menjadi trending topic dunia maya dan HT kaskus.

Tinggal rakyat yang menentukan, pengen seorang yang santun tapi MALING, atau orang yang bicara kasar tapi JUJUR.

Jadi ingat kata-kata Immanuel Kant :

"Man must be.disciplined, for he is by nature raw and wild."

"Manusia harus didisiplinkan, karena sudah merupakan kodratnya untuk berbuat kasar dan bersikap liar."

Ya, semua manusia punya potensi untuk berbuat jahat atau baik, tinggal nuraninya yang bicara, kuat si.jahat atau si baik. Baik dalam bicara dan tindakan, atau baik ucapannya namun MUNAFIK tindakannya.