mohon maaf kalo salah kamar, bingung mau post di SF mana
belakangan ini di kamar ane, gak cuman kamar ane aja sih, kamar di lantai 2 mulai muncul binatang kaya di bawah, bentuknya kaya larva/kepompong tapi gepeng (pipih) gitu, kadang kalo momen tertentu ane liat itu kepompong gepeng/pipih itu jalan, pas jalan ujungnya kaya ada kakinya mirip benang/cacing kecil, cara jalannya kaya cacing meliuk-liuk gitu itu
bingung deskripsiinnya, ane googling kaga ketemu, karena emang g tau keywordnya ini binatang apa
mungkin disini ada yg tau, mau ane bersihin tapi muncul terus, takut bawa penyakit di kamar
ada yg tau g ini binatang apa?
Spoiler for binatang:
update gambar
Spoiler for photo dari google:
Spoiler for 1:
Spoiler for 2:
Spoiler for bentuk setelah dari larva:
ternyata kalo di gigit nih binatang ini bisa bikin gatel dan ninggalin bekas
update artikel hasil googling
Spoiler for Kamitetep (Phereoeca uterella) – Ngengat berbentuk Kuwaci Si Pembuat Gatal:
Pernahkah kamu tiba-tiba timbul bentol kecil di badanmu? Bentolan yang semula kecil itu terasa sangat gatal membuat kita ingin sekali menggaruknya. Lama kelamaan bentolan itu akan menjadi hitam dan disekitarnya memerah.
Kamu mau tahu tidak hewan apa yang menyebabkan bentol yang sangat gatal itu? Ia adalah larva dari sejenis ngengat yang mempunyai cangkang atau kepompong berbentuk kuwaci yang di Indonesia sering disebut dengan Kamitetep. Bahasa latin hewan ini adalah Phereoeca uterella dari keluarga Tineidae.
Bagaimana bentuk Kamitetep?
Kamitetep atau Phereoeca uterella ini adalah ulat yang tinggal di dalam sebuah kepompong. Kepompong ini adalah gumpalan serat sutra , juga campuran pasir dan tanah yang berbentuk seperti biji labu atau kuwaci. Kepompong Kuwaci ini mempunyai “pintu” dua arah sehingga si ulat di dalamnya bisa berbalik arah di dalam kepompongnya. Kamitetep jika keluar dari kepompong, biasanya hanya bagian depan tubuhnya saja yang keluar sementara bagian tubuh dalamnya tetap di dalam kepompong
Bulu hewan ini kalau sudah menyengat akan menimbulkan bentol merah dengan gatal yang luar biasa. Dan bengkak akibat gigitan ini biasanya menghitam dan lama hilangnya.
Bagaimana ia hidup?
Makanan utama hewan kecil ini adalah sutra dan juga jaring laba-laba. Disebutkan juga bahwa Ia memakan wol. Jadi Kamitetep bisa juga ada di kasur kita kalau kita tidak rajin membersihkan tempat tidur lho!
Kamitetep betina mempunyai tubuh yang lebih panjang dari ngengat jantan, rentang sayapnya bisa mencapai 13 mm. Ia bisa bertelur sebanyak 200 butir telur dan disembunyikan di tempat-tempat yang terlindung.
Untuk mengurangi rasa gatal karena sengatan Kamitetep bisa dengan menggunakan balsam atau obat gatal. Beberapa cara tradisional juga bisa dilakukan yaitu dengan lakban atau perekat. Tempelkan lakban pada bagian yang terkena sengatan Kamitetep, lalu tarik sekuat-kuatnya agar bulu Kamitetep yang menempel itu bisa terangkat pada lakban atau plester tersebut. Selain itu bisa juga dengan menempelkan kapas yang sudah dibasahi dengan minyak tanah atau juga dengan mengolesinya dengan kapur barus yang sudah dicampur air.
Perlu kalian tahu,hewan ini merupakan jenis hama rumah tangga. Dia hidup di rumah kita, biasanya di dinding rumah, di lantai atau bahkan di kasur. Si ulat bercangkang kuwaci ini menyukai tempat yang lembab,berdebu dan kurang sinar matahari. Jadi harus rajin-rajin membersihkan rumah ya supaya si Kamitetep ini malas untuk datang!
Phereoeca uterella is a species of moth belonging to the family Tineidae. It is commonly known as the plaster bagworm but as the term "bagworm" more properly refers to moths of a different family (Psychidae), it is often called the household casebearer – which may in turn refer to the related Phereoeca allutella. It is found in warm, humid climates throughout the Americas although the exact range is difficult to map as it is easily confused with other case-bearing tineids.
The adult female has a wingspan of up to 13 mm. The forewings are gray with distinct dark spots and the plain hindwings are fringed with long gray hairs. The male is smaller (wingspan up to 9 mm) and more slender with less distinct markings. The reduced mouthparts suggest this species does not feed as an adult. The female lays up to 200 tiny pale blue eggs in sheltered places.
Larval case of Phereoeca uterella
The larva constructs a protective case from silk and camouflages it with other materials such as soil, sand and insect droppings. When the larva is fully grown, this case is up to 14 mm long (twice the length of the animal) and is noticeably thickened in the middle so that it rather resembles a pumpkin seed. This shape allows the animal to turn around inside the case (the case has openings at both ends, both used by the head of the animal). Pupation occurs within the case.
The main food source for this species appears to be silk, especially spider webs, but also silk produced by other arthropods including discarded cases from the same species. Wool (but not cotton) is also a favoured food and the species can be a household pest.
Whether the moth found on Sri Lanka and described as Tinea pachyspila is a member of this species or a Household Case-bearing Moth (P. allutella) is not unequivocally resolved.
Diubah oleh cleverblackcat 19-03-2015 21:41
tien212700 memberi reputasi
1
56.2K
Kutip
21
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!