source :
https://www.facebook.com/bemremaupi1
http://jabar.tribunnews.com/2015/03/...bijakan-jokowi

UPI gitolooh simfatisan fake ka ess










BANDUNG, TRIBUN - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPI mengajak masyarakat untuk kritis terhadap kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang di awal kepemimpinannya menunjukkan kinerja tidak baik. Di antaranya adalah dengan melambungnya kurs rupiah terhadap dolar yang menembus lebih dari Rp 13.000 dan sejumlah harga kebutuhan pokok melambung tinggi.
Ajakan itu disuarakan BEM Jabar dalam aksinya di Car Free Day (CFD) di Jalan Dago, Kota Bandung, Minggu (15/3/2015). Hari ini mereka kembali melakukan aksi dengan lokasi di halaman Gedung Sate dengan mengangkat isu yang serupa.
"Kemarin kami melakukan aksi untuk mencerdaskan masyarakat dan mengajak untuk melakukan aksi hari ini, mengkritisi kebijakan Jokowi yang tidak pro-rakyat," kata Presiden Mahasiswa Rema Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Dede Tata A. F, melalui sambungan telepon, Senin (16/3/2015).
Dikatakan dia, ada perbedaan yang mencolok di awal pemerintahan SBY dan Jokowi. Awal kepemimpinan SBY, kurs rupiah tidak sampi tembus Rp 13.000, tapi di era Jokowi rupiah terus melemah.
Oleh karena itu, Dede mewakili BEM Jawa Barat menginginkan Jokowi untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang pro-rakyat. Di antaranya dengan menurunkan harga sembako, mengembalikan subsidi BBM, nasionalisasi aset, dan bersikap tergas terhadap pemberantasan korupsi.
"Dan hari ini, kami akan memberikan SP1 (Surat Peringatan 1) untuk Jokowi-JK," katanya.

hihihi