- Beranda
- Lounge Pictures
ini di gan ramalan jayabaya yg mulai terlupakan
...
TS
jdotz
ini di gan ramalan jayabaya yg mulai terlupakan
oke gan maaf ane masih belajar bikin trit...
hehehe maap klo berantakan kek rambut ane...
ok langsung aja ini ramalan jayabaya yg kini mulai nampak gan
permintaan syair jayabaya...
sekali lagi maaf untuk acak2annya yg berkenan silakan membaca
hehehe maap klo berantakan kek rambut ane...
ok langsung aja ini ramalan jayabaya yg kini mulai nampak gan
Quote:
1. tentang bencana alam dinusantara...
Perkembangan sejarah Jawa dan Nusantara di masa depan
sudah diprediksi dalam bentuk syair ramalan yang mendahului jamannya
oleh seorang nujum abad kesebelas, Jayabaya.
polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi
ngajarake piwulang adi salah-salah anemani pati
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti
Sejak dulu pulau Jawa yang bisa juga berarti
Nusantara memiliki alam yang subur, melimpah bahan tambang di dalam perut bumi,
penduduk yang melimpah
pada suatu hari akan menghadapi bencana terus-menerus antara lain berupa banjir
bandang, letusan gunung berapi.
Penyebaran penduduk dari pulau Jawa ke wilayah Nusantara yang sangat pesat
berlangsung sejak bangsa kulit putih berkuasa di Nusantara yang membutuhkan
tenaga manusia untuk membuka daerah baru antara lain untuk perkebunan sawit, kopi, rempah-rempah.
Juga sebagai tenaga administratif pemerintah kolonial maupun sebagai anggota pasukan militer asing.
Bencana alam memang sesuatu yang
lumrah bagi alam yang juga memiliki daya hidup dan terikat dengan hukum ilmiah maupun gaib.
Alam jengah dengan segala macam ulah manusia yang berhasil mencapai puncak tertinggi dalam bidang
ilmu dan teknologi
sehingga memanfaatkan alam dengan efisien dan intensif, akan tetapi sayangnya
hanya untuk memuaskan kepentingan manusia sendiri tanpa pernah menghormati sang alam.
Masa depan yang digambarkan dengan kehidupan orang Jawa yang bekerja dan hidup berputar-putar saja dalam tampah.
Tampah adalah wadah dari anyaman bambu berbentuk datar bulat berdiameter 66 cm.
Tampah bisa digunakan untuk memisahkan beras dan kulit padi maupun padi dengan tangkai padi.
Caranya dengan memutar wadah itu berlawanan arah jarum jam maupun sebaliknya.
Jika berlawanan arah jarum jam gunanya untuk mengumpulkan benda yang lebih ringan tepat di tengah.
Dan jika searah jarum jam gunanya untuk memisahkan benda yang ringan ke bagian pinggir tampah.
Maka orang Jawa/Nusantara selalu bertebaran ke segala arah merantau dan dalam perantauan justru berdesak-desakan akibat terbatasnya ruang hidup.
Akan tetapi suatu kali pada hari raya mereka kembali ke tanah leluhurnya.
Dan begitulah seterusnya gerakan tersebut persis dengan beras atau padi yang sedang diinteri dalam tampah agar dapat
terkumpul mana yang asli beras/pada dan mana yang benar dedak/kulit padi.
Pada jaman orde baru penyeragaman berpikir sesuai definisi yang dipaksakan penguasa terjadi mulai dari anak sekolah
dasar hingga para akademisi bergelar doktor.
Tak seorang pun mendendangkan irama lain, para alim ulama, biksu, pendeta, dan pertapa atau paranormal pun
sama saja tidak berani mengungkapkan "piwulang adi" atau ajaran atau ilmu yang sebenar-benarnya.
Karena orde baru tidak segan-segan membunuh atau memenjarakan barang siapa pun yang mengusik keamanan dan ketertiban
bertindak maupun berpikir berbeda dengan penguasa baik langsung maupun tidak langsung.
Jumlah korban orde baru berlipat kali lipat jumlah korban penduduk setempat dalam perang Vietnam ditambah perang Korea.
Saat ini masa pemerintahan SBY terjadi
"banjir bandang ana ngendi-endi......"
gunung meletus tanpa dapat diduga sebelumnya,
bahkan tanpa petunjuk apapun dalam eksakta maupun dalam impian.
Juga di jaman SBY para organisasi massa begitu membenci aliran-aliran kebathinan yang menjalani laku
"pati geni" alias ngelmu dengan berbagai cara antara lain puasa berlebihan tanpa batas waktu.
Ormas tersebut bertindak sesuai pesan sponsor, sang sponsor takut jati dirinya yang kelam terbongkar belangnya di masa orde baru
"marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti".
Pemerintahan SBY bukan sumber sebab-akibat bencana alam sekarang ini akan tetapi orde barulah dan semua yang
masih menggendong watak kekuasaannya biang keladi semua ini
(juga lumpur Lapindo) -- sesuai syair Jayabaya tersebut.
Para ilmuwan kolonial yang memboyong ke negerinya dan selanjutnya belajar dari kitab-kitab kuno warisan para leluhur Nusantara
yg memang merumuskan bahwa kekalahan berabad bangsa Nusantara membikin orang Jawa menjalani laku siksa dan derita guna
memperoleh kekuatan dan kesaktian.
Sayang sekali syarat sejarah tidaklah selengkap dan sebebas sebelum kedatangan kaum kolonialis kulit putih, yaitu semasa
Majapahit, Mataram, Demak, Kediri, Singosari, Sriwijaya, dan seterusnya.
Sehingga segala ngelmu, derita, dan siksa yang dilakukan itu selalu membentur
tembok tebal akibat beralihnya kitab-kitab kuno itu menjadi milik bangsa asing
Perkembangan sejarah Jawa dan Nusantara di masa depan
sudah diprediksi dalam bentuk syair ramalan yang mendahului jamannya
oleh seorang nujum abad kesebelas, Jayabaya.
polahe wong Jawa kaya gabah diinteri
endi sing bener endi sing sejati
para tapa padha ora wani
padha wedi
ngajarake piwulang adi salah-salah anemani pati
banjir bandang ana ngendi-endi
gunung njeblug tan anjarwani, tan angimpeni
gehtinge kepathi-pati marang pandhita kang oleh pati geni
marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti
Sejak dulu pulau Jawa yang bisa juga berarti
Nusantara memiliki alam yang subur, melimpah bahan tambang di dalam perut bumi,
penduduk yang melimpah
pada suatu hari akan menghadapi bencana terus-menerus antara lain berupa banjir
bandang, letusan gunung berapi.
Penyebaran penduduk dari pulau Jawa ke wilayah Nusantara yang sangat pesat
berlangsung sejak bangsa kulit putih berkuasa di Nusantara yang membutuhkan
tenaga manusia untuk membuka daerah baru antara lain untuk perkebunan sawit, kopi, rempah-rempah.
Juga sebagai tenaga administratif pemerintah kolonial maupun sebagai anggota pasukan militer asing.
Bencana alam memang sesuatu yang
lumrah bagi alam yang juga memiliki daya hidup dan terikat dengan hukum ilmiah maupun gaib.
Alam jengah dengan segala macam ulah manusia yang berhasil mencapai puncak tertinggi dalam bidang
ilmu dan teknologi
sehingga memanfaatkan alam dengan efisien dan intensif, akan tetapi sayangnya
hanya untuk memuaskan kepentingan manusia sendiri tanpa pernah menghormati sang alam.
Masa depan yang digambarkan dengan kehidupan orang Jawa yang bekerja dan hidup berputar-putar saja dalam tampah.
Tampah adalah wadah dari anyaman bambu berbentuk datar bulat berdiameter 66 cm.
Tampah bisa digunakan untuk memisahkan beras dan kulit padi maupun padi dengan tangkai padi.
Caranya dengan memutar wadah itu berlawanan arah jarum jam maupun sebaliknya.
Jika berlawanan arah jarum jam gunanya untuk mengumpulkan benda yang lebih ringan tepat di tengah.
Dan jika searah jarum jam gunanya untuk memisahkan benda yang ringan ke bagian pinggir tampah.
Maka orang Jawa/Nusantara selalu bertebaran ke segala arah merantau dan dalam perantauan justru berdesak-desakan akibat terbatasnya ruang hidup.
Akan tetapi suatu kali pada hari raya mereka kembali ke tanah leluhurnya.
Dan begitulah seterusnya gerakan tersebut persis dengan beras atau padi yang sedang diinteri dalam tampah agar dapat
terkumpul mana yang asli beras/pada dan mana yang benar dedak/kulit padi.
Pada jaman orde baru penyeragaman berpikir sesuai definisi yang dipaksakan penguasa terjadi mulai dari anak sekolah
dasar hingga para akademisi bergelar doktor.
Tak seorang pun mendendangkan irama lain, para alim ulama, biksu, pendeta, dan pertapa atau paranormal pun
sama saja tidak berani mengungkapkan "piwulang adi" atau ajaran atau ilmu yang sebenar-benarnya.
Karena orde baru tidak segan-segan membunuh atau memenjarakan barang siapa pun yang mengusik keamanan dan ketertiban
bertindak maupun berpikir berbeda dengan penguasa baik langsung maupun tidak langsung.
Jumlah korban orde baru berlipat kali lipat jumlah korban penduduk setempat dalam perang Vietnam ditambah perang Korea.
Saat ini masa pemerintahan SBY terjadi
"banjir bandang ana ngendi-endi......"
gunung meletus tanpa dapat diduga sebelumnya,
bahkan tanpa petunjuk apapun dalam eksakta maupun dalam impian.
Juga di jaman SBY para organisasi massa begitu membenci aliran-aliran kebathinan yang menjalani laku
"pati geni" alias ngelmu dengan berbagai cara antara lain puasa berlebihan tanpa batas waktu.
Ormas tersebut bertindak sesuai pesan sponsor, sang sponsor takut jati dirinya yang kelam terbongkar belangnya di masa orde baru
"marga wedi kapiyak wadine sapa sira sing sayekti".
Pemerintahan SBY bukan sumber sebab-akibat bencana alam sekarang ini akan tetapi orde barulah dan semua yang
masih menggendong watak kekuasaannya biang keladi semua ini
(juga lumpur Lapindo) -- sesuai syair Jayabaya tersebut.
Para ilmuwan kolonial yang memboyong ke negerinya dan selanjutnya belajar dari kitab-kitab kuno warisan para leluhur Nusantara
yg memang merumuskan bahwa kekalahan berabad bangsa Nusantara membikin orang Jawa menjalani laku siksa dan derita guna
memperoleh kekuatan dan kesaktian.
Sayang sekali syarat sejarah tidaklah selengkap dan sebebas sebelum kedatangan kaum kolonialis kulit putih, yaitu semasa
Majapahit, Mataram, Demak, Kediri, Singosari, Sriwijaya, dan seterusnya.
Sehingga segala ngelmu, derita, dan siksa yang dilakukan itu selalu membentur
tembok tebal akibat beralihnya kitab-kitab kuno itu menjadi milik bangsa asing
Quote:
2. perang dunia ke 3
Kelak akan ada perang besar melanda bumi manusia.
Terjadi di belahan bumi Timur, Barat, Selatan dan Utara.
Banyak orang yang baik semakin sengsara. Orang jahat semakin tambah senang.
Tatkala itulah berbagai syair kuno ramai-ramai dikumandangkan oleh para alim ulama, biksu, dan pendeta.
Penguasa negara adidaya saling berembug memilih negara mana yang hendak mereka caplok. Hore! Hore!
Orang kulit berwarna tinggal bersisa separo.
Orang kulit putih dan orang kulit kuning
tinggal bersisa sepasang.......
(abad keduabelas [1100-an], Jayabaya)
Hingga saat ini Republik Rakyat Tiongkok tetap teguh terus mengibarkan tinggi-tinggi panji Marxisme-Leninisme dan konsekuen
menjalankan kediktaturan proletariat
dalam menjalankan sistem komunis pada garis yang benar sesuai perkembangan sejarah perjuangan kelas yang maju terus pantang mundur.
Hasilnya berupa kemakmuran dalam ekonomi, dan kemajuan ilmu pengetahuan di Tiongkok telah mampu membuka mata lebar-lebar bagi dunia luar dan dengan demikian membuktikan bahwa marxisme semakin berkembang maju.
Dan selama Tiongkok mempertahankan diktatur proletariat
yakni partai tunggal kelas pekerja tetap memegang kekuasaan politik tertinggi maka kehancuran sistem komunis tidak akan pernah terjadi di Tiongkok....
Di sisi dunia lain terdapat adidaya dunia nomor satu, Amerika Serikat, sebuah negeri yang sangat antikomunis sampai ke ubun-ubun.
Mereka menjalankan sistem ekonomi kapitalis dan menjalankan sistem liberalisme di segala bidang.
Dan seluruh dunia mengakui betapa majunya teknologi Amerika Serikat di bidang persenjataan, ruang angkasa, teknologi informasi dan sebagainya.
Dunia juga mengakui keperkasaan ekonomi Amerika Serikat.
Negeri kapitalis Amerika Serikat ini terus-menerus menggunakan kekuatan militer dan kekuatan ekonomi mereka untuk mempertahankan pengaruh dan pamornya terhadap negara-negara lain di dunia.
Sejak kemenangan sekutu dalam perang dunia kedua dan Amerika sebagai salah satu pemenangnya selalu mencampuri
urusan dalam negeri negara lain dan terutama sekali jika negara tersebut terindikasi akan jatuh ke dalam pelukan komunisme maupun Islam fundamentalis.
Amerika Serikat terus-menerus dan selamanya tetap antikomunis dan anti- Islam fundamentalis.
Amerika Serikat yang memiliki mesin perang terhebat di muka bumi ini juga sangat senang sekali berperang atau memerangi negara lain yang ingin berdikari di bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi.
Sudah barang tentu negeri sosialis semacam Korea Utara dan negeri Syiah Islam fundamentalis Iran adalah sasaran tembak bagi Amerika Serikat
begitu ada peluang dan kesempatan untuk menyerang dengan kekuatan militer.
Dua kekuatan, dua musuh bebuyutan dalam ideologi yang saling bertentangan dan tidak mungkin ada kompromi
apapun itu suatu hari kelak akan saling mengalahkan satu sama lain dan satu - satunya muara atau jalan keluar menyelesaikan dua kekuatan yang berlawanan secara historis ialah bertempur di medan perang.
Ramalan Jayabaya dari abad kesebelas yang berhubungan erat dengan terjadinya perang besar atau perang dunia ketiga adalah sebagai berikut:
Kelak akan ada perang besar melanda bumi manusia.
Terjadi di belahan bumi Timur, Barat, Selatan dan Utara.
Banyak orang yang baik semakin sengsara. Orang jahat semakin tambah senang.
Tatkala itulah berbagai syair kuno ramai-ramai dikumandangkan oleh para alim ulama, biksu, dan pendeta.
Penguasa negara adidaya saling berembug memilih negara mana yang hendak mereka caplok. Hore! Hore!
Orang kulit berwarna tinggal bersisa separo.
Orang kulit putih dan orang kulit kuning
tinggal bersisa sepasang.......
(abad keduabelas [1100-an], Jayabaya)
Hingga saat ini Republik Rakyat Tiongkok tetap teguh terus mengibarkan tinggi-tinggi panji Marxisme-Leninisme dan konsekuen
menjalankan kediktaturan proletariat
dalam menjalankan sistem komunis pada garis yang benar sesuai perkembangan sejarah perjuangan kelas yang maju terus pantang mundur.
Hasilnya berupa kemakmuran dalam ekonomi, dan kemajuan ilmu pengetahuan di Tiongkok telah mampu membuka mata lebar-lebar bagi dunia luar dan dengan demikian membuktikan bahwa marxisme semakin berkembang maju.
Dan selama Tiongkok mempertahankan diktatur proletariat
yakni partai tunggal kelas pekerja tetap memegang kekuasaan politik tertinggi maka kehancuran sistem komunis tidak akan pernah terjadi di Tiongkok....
Di sisi dunia lain terdapat adidaya dunia nomor satu, Amerika Serikat, sebuah negeri yang sangat antikomunis sampai ke ubun-ubun.
Mereka menjalankan sistem ekonomi kapitalis dan menjalankan sistem liberalisme di segala bidang.
Dan seluruh dunia mengakui betapa majunya teknologi Amerika Serikat di bidang persenjataan, ruang angkasa, teknologi informasi dan sebagainya.
Dunia juga mengakui keperkasaan ekonomi Amerika Serikat.
Negeri kapitalis Amerika Serikat ini terus-menerus menggunakan kekuatan militer dan kekuatan ekonomi mereka untuk mempertahankan pengaruh dan pamornya terhadap negara-negara lain di dunia.
Sejak kemenangan sekutu dalam perang dunia kedua dan Amerika sebagai salah satu pemenangnya selalu mencampuri
urusan dalam negeri negara lain dan terutama sekali jika negara tersebut terindikasi akan jatuh ke dalam pelukan komunisme maupun Islam fundamentalis.
Amerika Serikat terus-menerus dan selamanya tetap antikomunis dan anti- Islam fundamentalis.
Amerika Serikat yang memiliki mesin perang terhebat di muka bumi ini juga sangat senang sekali berperang atau memerangi negara lain yang ingin berdikari di bidang politik, kebudayaan, dan ekonomi.
Sudah barang tentu negeri sosialis semacam Korea Utara dan negeri Syiah Islam fundamentalis Iran adalah sasaran tembak bagi Amerika Serikat
begitu ada peluang dan kesempatan untuk menyerang dengan kekuatan militer.
Dua kekuatan, dua musuh bebuyutan dalam ideologi yang saling bertentangan dan tidak mungkin ada kompromi
apapun itu suatu hari kelak akan saling mengalahkan satu sama lain dan satu - satunya muara atau jalan keluar menyelesaikan dua kekuatan yang berlawanan secara historis ialah bertempur di medan perang.
Ramalan Jayabaya dari abad kesebelas yang berhubungan erat dengan terjadinya perang besar atau perang dunia ketiga adalah sebagai berikut:
Besuk yen ana peperangan.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Akeh wong becik saya sengsara.
Wong jahat saya seneng.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Hore! Hore!
Wong Jawa kari separo.
Landa-Cina kari sejodho.
Teka saka wetan, kulon, kidul lan lor.
Akeh wong becik saya sengsara.
Wong jahat saya seneng.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul.
Ratu karo Ratu pada rembugan negara endi sing dipilih lan disenengi.
Hore! Hore!
Wong Jawa kari separo.
Landa-Cina kari sejodho.
Quote:
3. tentang jaman yg sudah terbalik
Abad kesebelas masehi seorang raja sekaligus nujum dari Jawa bagian Timur merumuskan
Wolak-walik ing jaman dan jangka Jayabaya berlaku secara matematis yakni
selalu dimulai pada angka tahun khusus yang tidak bisa dibolak-balik
atau jika diwolak-walik akan sama saja jumlah angka hasilnya periodisasi berulang tiap seratus satu tahun
yakni jatuhnya pada tahun kembar dua digit dan dimulai sejak abad kedua belas - seratus tahun sejak masa kehidupan sang nujum itu sendiri hidup di abad kesebelas.
"wolak-walik ing jaman"
berupa peristiwa besar yang terjadi
pada abad ketigabelas (1200-an) dalam
"jangka Jayabaya" di tahun kembar pertama jatuh pada 1212 yakni peristiwa besar tampilnya seorang rakyat jelata bernama Arok mulai memimpin pasukan untuk menyerang Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung. dan juga kerajaan Kediri.
Dalam sejarah peristiwa di abad keduabelas itu merupakan kudeta pertama
di Nusantara. Arok kelak marak sebagai seorang raja bergelar Sri Rajasa dan sebagai pendiri dinasti Majapahit.
Jangka Jayabaya di tahun kembar kedua 1313 wolak-walik ing jaman yang besar
ialah terjadinya peristiwa serangan pasukan Majapahit yang dipimpin Gajahmada terhadap para sahabat Raden Wijaya yang memberontak terhadap Majapahit tatkala Raden Wijaya wafat dan
digantikan oleh Kala Gemet.
Gajahmada kelak marak sebagai mahapatih Majapahit.
Tahun kembar ketiga 1414 Majapahit dilanda perang paregreg, musuh-musuh
Majapahit dibantu oleh Cheng Ho yang mendarat dari kapal-kapal mewah berangkat dari Tiongkok tiba pertama kali di Jawa di wilayah Semarang.
Cheng Ho juga menyebarkan Islam, mengakibatkan semakin cepat Majapahit yang beragama Hindu-Buddha meluncur menuju masa keruntuhannya.
Dan mulailah berdiri kerajaan Islam pertama di Jawa yakni Demak.
Tahun kembar keempat 1515 terjadi kedatangan bangsa Portugis dan berhasil berkuasa di Malaka, mereka mulai bersiap-siap menyerang pulau Jawa.
Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor atau Patiunus yang berusaha mengusir Portugis dari Malaka dengan mengirimkan armada kapal perang gabungan Demak-Majapahit-Banten-Aceh ke wilayah yang diduduki oleh Portugis di
Selat Malaka yang sangat strategis jalur laut penting kapal yang menuju wilayah Nusantara.
Armada gabungan tersebut gagal merebut Malaka dari tangan Portugis yang lebih unggul dari segi teknologi kapal dan persenjataan di kapal.
Tahun kembar kelima 1616 baru beberapa tahun marak sebagai raja, Sultan Agung ing Ngalogo dari kerajaan Mataram mulai menyusun pasukan dan kekuatan militer lainnya untuk mengusir Belanda dari wilayah Batavia.
Serangan Mataran terhadap Batavia 1628-1629 tidak berhasil
mengusir Belanda dari Batavia.
Sultan Agung sudah mengerahkan semua kekuatan pasukan darat dan lautnya kira- kira duaratus ribu pasukan.
Tahun kembar keenam 1717 terjadi peristiwa Untung Suropati yang terus bertahan terhadap serangan Belanda
hingga akhirnya Untung Suropati tewas di benteng pertahanannya di daerah Bangil.
Perjuangan pasukan Untung Suropati terus dilanjutkan dengan menggabungkan diri bersama pasukan dari Surabaya dan bersama-sama menahan pasukan penakluk
Belanda yang datang dari wilayah Mataram Jawa Tengah.
Belanda tetap unggul karena lebih unggul dalam hal persenjataan dan strategi perangnya.
Tahun kembar ketujuh 1818, perang Jawa meletus, seorang pangeran
Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Belanda memang sedang mengadakan serangan penaklukan di seantero penjuru Nusantara dalam rangka menyatukan wilayah Nusantara yang tunduk takluk pada pemerintah Hindia
Belanda yang sedang berusaha untuk memenuhi kebutuhan berbagai macam produk yang sangat dibutuhkan di pasar Eropa.
Tahun kembar kedelapan 1919 terjadilah revolusi Oktober di Rusia dan untuk pertama kalinya berdiri sebuah negeri sosialis yang berideologi marxist- leninis / komunis.
Di Hindia Belanda Baars, Snevliet adalah yang pertama
memperkenalkan ajaran sosialisme atau marxisme dan mendirikan ISDV pada sekitar tahun kembar tersebut.
Muara daripada ISDV adalah Partai Kamunis Indonesia yang hanya dalam dua tahun sejak berdiri mampu mengorganisir
pemberontakan di Sumatera Timur yang banyak terdapat perkebunan luas milik swasta dan pemerintah Hindia Belanda.
Jangka Jayabaya yang paling dekat dari 2010 saat ini adalah yang akan dimulai pada tahun kembar kesembilan 2020.
Tekone wolak-walik ing jaman dan tekone jaman Jayabaya atau jangka Jayabaya sudah lengkap segala sesuatu yang menjadi pertandanya.
Tanda-tanda yang disebutkan di awal tulisan ini sudah lunas dan lengkap terbukti semuanya.
Maka yang seharusnya bakal terjadi ialah peristiwa besar paling dahsyat atau stadium tingkat lanjut pada masa kesembilan
Jangka Jayabaya di masa wolak-walik ing jaman kali ini.
Peristiwa besar di tahun kembar mendatang adalah berhentinya wolak- walik ing jaman, atau terhentinya jaman terbalik-balik menjadi jaman baru, perubahan itu dapat terjadi setelah terjadi sesuatu peristiwa Yang Maha Besar.
Ada pun skenario lainnya yakni terus bersinambungnya Jangka Jayabaya menuju masa kesepuluh, dan itu berarti
terus berlanjutnya masa "wolak-walik ing jaman" untuk seratus tahun mendatang.
Dan itu artinya penderitaan manusia golongan tertentu di jaman terbalik-balik dan membingungkan akan berlanjut terus
Abad kesebelas masehi seorang raja sekaligus nujum dari Jawa bagian Timur merumuskan
"Jangka Jayabaya" atau
"jaman Jayabaya" yang akan terjadi pada
masa depan. Tanda-tanda datangnya
Jangka Jayabaya/Jongko Joyoboyo tersebut
sudah dekat ialah jika pada suatu masa,
"terdapat kereta yang bisa berjalan tanpa
kuda atau kendaraan bermesin", "pulau
Jawa berkalung besi atau rel kereta api",
"manusia berhasil menciptakan kapal yang
terbang di udara atau pesawat", "terdapat
jembatan tanpa ada sungai di bawahnya
atau jembatan layang", "tidak ada tawar-
menawar di pasar swalayan, sehingga
sunyi-sepi sekali".
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis
cedhak.
Masa berlangsung Jangka Jayabaya
terjadi hampir berbarengan atau sebelum
datangnya masa "Wolak-walik ing jaman"
atau "jaman yang terbolak-balik". Tanda-
tanda manusia bakal menemui wolak-
walik ing jaman iala jika suatu masa,
"bumi terasa makin sempit saja akibat
penduduk terus bertambah", "setiap
jengkal tanah kena pajak", "manusia jadi
kuda penarik beban dan bahan bakarnya
nasi pecel", "kaum hawa mengenakan
pakaian pria".
Bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret.
Sakilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo panganggo lanang.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak- walike jaman.
"jaman Jayabaya" yang akan terjadi pada
masa depan. Tanda-tanda datangnya
Jangka Jayabaya/Jongko Joyoboyo tersebut
sudah dekat ialah jika pada suatu masa,
"terdapat kereta yang bisa berjalan tanpa
kuda atau kendaraan bermesin", "pulau
Jawa berkalung besi atau rel kereta api",
"manusia berhasil menciptakan kapal yang
terbang di udara atau pesawat", "terdapat
jembatan tanpa ada sungai di bawahnya
atau jembatan layang", "tidak ada tawar-
menawar di pasar swalayan, sehingga
sunyi-sepi sekali".
Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran.
Tanah Jawa kalungan wesi.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang.
Kali ilang kedhunge.
Pasar ilang kumandhang.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis
cedhak.
Masa berlangsung Jangka Jayabaya
terjadi hampir berbarengan atau sebelum
datangnya masa "Wolak-walik ing jaman"
atau "jaman yang terbolak-balik". Tanda-
tanda manusia bakal menemui wolak-
walik ing jaman iala jika suatu masa,
"bumi terasa makin sempit saja akibat
penduduk terus bertambah", "setiap
jengkal tanah kena pajak", "manusia jadi
kuda penarik beban dan bahan bakarnya
nasi pecel", "kaum hawa mengenakan
pakaian pria".
Bumi sangsaya suwe sangsaya mengkeret.
Sakilan bumi dipajeki.
Jaran doyan mangan sambel.
Wong wadon nganggo panganggo lanang.
Iku tandhane yen wong bakal nemoni wolak- walike jaman.
Wolak-walik ing jaman dan jangka Jayabaya berlaku secara matematis yakni
selalu dimulai pada angka tahun khusus yang tidak bisa dibolak-balik
atau jika diwolak-walik akan sama saja jumlah angka hasilnya periodisasi berulang tiap seratus satu tahun
yakni jatuhnya pada tahun kembar dua digit dan dimulai sejak abad kedua belas - seratus tahun sejak masa kehidupan sang nujum itu sendiri hidup di abad kesebelas.
"wolak-walik ing jaman"
berupa peristiwa besar yang terjadi
pada abad ketigabelas (1200-an) dalam
"jangka Jayabaya" di tahun kembar pertama jatuh pada 1212 yakni peristiwa besar tampilnya seorang rakyat jelata bernama Arok mulai memimpin pasukan untuk menyerang Akuwu Tumapel, Tunggul Ametung. dan juga kerajaan Kediri.
Dalam sejarah peristiwa di abad keduabelas itu merupakan kudeta pertama
di Nusantara. Arok kelak marak sebagai seorang raja bergelar Sri Rajasa dan sebagai pendiri dinasti Majapahit.
Jangka Jayabaya di tahun kembar kedua 1313 wolak-walik ing jaman yang besar
ialah terjadinya peristiwa serangan pasukan Majapahit yang dipimpin Gajahmada terhadap para sahabat Raden Wijaya yang memberontak terhadap Majapahit tatkala Raden Wijaya wafat dan
digantikan oleh Kala Gemet.
Gajahmada kelak marak sebagai mahapatih Majapahit.
Tahun kembar ketiga 1414 Majapahit dilanda perang paregreg, musuh-musuh
Majapahit dibantu oleh Cheng Ho yang mendarat dari kapal-kapal mewah berangkat dari Tiongkok tiba pertama kali di Jawa di wilayah Semarang.
Cheng Ho juga menyebarkan Islam, mengakibatkan semakin cepat Majapahit yang beragama Hindu-Buddha meluncur menuju masa keruntuhannya.
Dan mulailah berdiri kerajaan Islam pertama di Jawa yakni Demak.
Tahun kembar keempat 1515 terjadi kedatangan bangsa Portugis dan berhasil berkuasa di Malaka, mereka mulai bersiap-siap menyerang pulau Jawa.
Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor atau Patiunus yang berusaha mengusir Portugis dari Malaka dengan mengirimkan armada kapal perang gabungan Demak-Majapahit-Banten-Aceh ke wilayah yang diduduki oleh Portugis di
Selat Malaka yang sangat strategis jalur laut penting kapal yang menuju wilayah Nusantara.
Armada gabungan tersebut gagal merebut Malaka dari tangan Portugis yang lebih unggul dari segi teknologi kapal dan persenjataan di kapal.
Tahun kembar kelima 1616 baru beberapa tahun marak sebagai raja, Sultan Agung ing Ngalogo dari kerajaan Mataram mulai menyusun pasukan dan kekuatan militer lainnya untuk mengusir Belanda dari wilayah Batavia.
Serangan Mataran terhadap Batavia 1628-1629 tidak berhasil
mengusir Belanda dari Batavia.
Sultan Agung sudah mengerahkan semua kekuatan pasukan darat dan lautnya kira- kira duaratus ribu pasukan.
Tahun kembar keenam 1717 terjadi peristiwa Untung Suropati yang terus bertahan terhadap serangan Belanda
hingga akhirnya Untung Suropati tewas di benteng pertahanannya di daerah Bangil.
Perjuangan pasukan Untung Suropati terus dilanjutkan dengan menggabungkan diri bersama pasukan dari Surabaya dan bersama-sama menahan pasukan penakluk
Belanda yang datang dari wilayah Mataram Jawa Tengah.
Belanda tetap unggul karena lebih unggul dalam hal persenjataan dan strategi perangnya.
Tahun kembar ketujuh 1818, perang Jawa meletus, seorang pangeran
Diponegoro memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Belanda memang sedang mengadakan serangan penaklukan di seantero penjuru Nusantara dalam rangka menyatukan wilayah Nusantara yang tunduk takluk pada pemerintah Hindia
Belanda yang sedang berusaha untuk memenuhi kebutuhan berbagai macam produk yang sangat dibutuhkan di pasar Eropa.
Tahun kembar kedelapan 1919 terjadilah revolusi Oktober di Rusia dan untuk pertama kalinya berdiri sebuah negeri sosialis yang berideologi marxist- leninis / komunis.
Di Hindia Belanda Baars, Snevliet adalah yang pertama
memperkenalkan ajaran sosialisme atau marxisme dan mendirikan ISDV pada sekitar tahun kembar tersebut.
Muara daripada ISDV adalah Partai Kamunis Indonesia yang hanya dalam dua tahun sejak berdiri mampu mengorganisir
pemberontakan di Sumatera Timur yang banyak terdapat perkebunan luas milik swasta dan pemerintah Hindia Belanda.
Jangka Jayabaya yang paling dekat dari 2010 saat ini adalah yang akan dimulai pada tahun kembar kesembilan 2020.
Tekone wolak-walik ing jaman dan tekone jaman Jayabaya atau jangka Jayabaya sudah lengkap segala sesuatu yang menjadi pertandanya.
Tanda-tanda yang disebutkan di awal tulisan ini sudah lunas dan lengkap terbukti semuanya.
Maka yang seharusnya bakal terjadi ialah peristiwa besar paling dahsyat atau stadium tingkat lanjut pada masa kesembilan
Jangka Jayabaya di masa wolak-walik ing jaman kali ini.
Peristiwa besar di tahun kembar mendatang adalah berhentinya wolak- walik ing jaman, atau terhentinya jaman terbalik-balik menjadi jaman baru, perubahan itu dapat terjadi setelah terjadi sesuatu peristiwa Yang Maha Besar.
Ada pun skenario lainnya yakni terus bersinambungnya Jangka Jayabaya menuju masa kesepuluh, dan itu berarti
terus berlanjutnya masa "wolak-walik ing jaman" untuk seratus tahun mendatang.
Dan itu artinya penderitaan manusia golongan tertentu di jaman terbalik-balik dan membingungkan akan berlanjut terus
permintaan syair jayabaya...
Quote:
“Mbesuk jen wis ana kreta mlaku tanpa turangga
Tanah Djawa kalungan wesi
Prahu mlaku ing a duwur awang-awang
Kali pada ilang kedunge, iku tanda yen jamanJayabaya wis cedak.”
artinya;
Besok jika ada kereta berjalan tanpa kuda/kendaraan bermotor
Tanah Jawa berkalung besi/rel kereta
Perahu terbang di atas angkasa/pesawat terbang
Sungai pada hilang sumbernya/sungai buatan
Itulah pertanda jaman Jayabaya sudah dekat.
”Akeh udan salah mangsa
Akeh perawan tua
Akeh randa meteng
Akeh bayi takon bapa
Agama akeh kang nantang, kamanungsan ilang“
artinya :
Banyak hujan tidak tepat /sesuai musimnya
Banyak perawan tua
Banyak janda hamil
Banyak bayi bertanya siapa bapaknya
Agama banyak ditentang, rasa kemanusiaan makin hilang
”Wong wadon nganggo pakean lanang
Iku tandane yen bakal nemoni wolak-waliking jaman
Akeh manungsa ngutamakake real, lali kemanungsan“
Terjemahan:
Perempuan berpakaian laki-laki
Itu pertanda akan menemui jaman yang serba terbalik
Banyak manusia mengutamakan harta, lupa rasa kemanusiaan.
Syair:
”Wong apik-apik padha kapencil.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Luwih utama ngapusi.”
artinya:
Orang baik terkucilkan.
Banyak orang bekerja baik-baik /jujur yang malah malu
Lebih baik berdusta
”Wong wadon ilang kawirangane.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Akeh ibu padha ngedol anake.
Akeh wong wadon ngedol awake.
artinya:
Orang perempuan hilang malunya
Lelaki hilang keberaniannya/ jadi pengecut
Banyak laki-laki tidak beristri
Banyak wanita tidak setia/ berselingkuh
Banyak ibu menjual anaknya
Banyak wanita menjual diri
“Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Patihe kepala judhi.
Wong sing atine suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat derajat.”
artinya:
Yang mengalah merasa semua salah
Ada bupati yang rendah imannya
Patihnya adalah kepala judi
Orang berhati suci dibenci,
Orang jahat dan penjilat semakin dapat kedudukan
Tanah Djawa kalungan wesi
Prahu mlaku ing a duwur awang-awang
Kali pada ilang kedunge, iku tanda yen jamanJayabaya wis cedak.”
artinya;
Besok jika ada kereta berjalan tanpa kuda/kendaraan bermotor
Tanah Jawa berkalung besi/rel kereta
Perahu terbang di atas angkasa/pesawat terbang
Sungai pada hilang sumbernya/sungai buatan
Itulah pertanda jaman Jayabaya sudah dekat.
”Akeh udan salah mangsa
Akeh perawan tua
Akeh randa meteng
Akeh bayi takon bapa
Agama akeh kang nantang, kamanungsan ilang“
artinya :
Banyak hujan tidak tepat /sesuai musimnya
Banyak perawan tua
Banyak janda hamil
Banyak bayi bertanya siapa bapaknya
Agama banyak ditentang, rasa kemanusiaan makin hilang
”Wong wadon nganggo pakean lanang
Iku tandane yen bakal nemoni wolak-waliking jaman
Akeh manungsa ngutamakake real, lali kemanungsan“
Terjemahan:
Perempuan berpakaian laki-laki
Itu pertanda akan menemui jaman yang serba terbalik
Banyak manusia mengutamakan harta, lupa rasa kemanusiaan.
Syair:
”Wong apik-apik padha kapencil.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin.
Luwih utama ngapusi.”
artinya:
Orang baik terkucilkan.
Banyak orang bekerja baik-baik /jujur yang malah malu
Lebih baik berdusta
”Wong wadon ilang kawirangane.
Wong lanang ilang kaprawirane.
Akeh wong lanang ora duwe bojo.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone.
Akeh ibu padha ngedol anake.
Akeh wong wadon ngedol awake.
artinya:
Orang perempuan hilang malunya
Lelaki hilang keberaniannya/ jadi pengecut
Banyak laki-laki tidak beristri
Banyak wanita tidak setia/ berselingkuh
Banyak ibu menjual anaknya
Banyak wanita menjual diri
“Sing ngalah rumangsa kabeh salah.
Ana Bupati saka wong sing asor imane.
Patihe kepala judhi.
Wong sing atine suci dibenci.
Wong sing jahat lan pinter jilat derajat.”
artinya:
Yang mengalah merasa semua salah
Ada bupati yang rendah imannya
Patihnya adalah kepala judi
Orang berhati suci dibenci,
Orang jahat dan penjilat semakin dapat kedudukan
sekali lagi maaf untuk acak2annya yg berkenan silakan membaca
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 13 suara
gimna gan percaya ato tidak?
percaya
31%tidak percaya
69%Diubah oleh jdotz 09-03-2015 14:26
4iinch memberi reputasi
2
15.1K
Kutip
48
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
69KThread•12.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya