Jakarta - Apple menjadi perusahaan pertama asal Amerika Serikat yang dihargai USD 710 miliar atau sekitar Rp 9.000 triliun. Prestasi itu jelas membuat Tim Cook sang nakhoda perusahaan bangga bukan kepalang.

Perusahaan yang dibangun Steve Jobs itu juga berhasil mengangkat indeks S&P 500 dan Nasdaq, yang sekaligus membuat bursa saham di negeri Paman Sam itu menguat dalam penutupan kemarin waktu setempat.

Saham Apple Inc ditutup menguat sebesar 1,9% ke angka USD 122,02 setelah perusahaan melakukan penilaian terhadap surat-surat berharganya dengan denominasi mata uang franc Swiss

Tim Cook sang CEO Apple pun tak bisa menutupi kebanggaannya saat diwawancara oleh President Goldman Sachs, Gary Cohn, dalam acara the Goldman Sachs Technology and Internet Conference di San Francisco, AS.

"Anda akan selalu ingat di mana posisi Anda berada," kata Cohn kepada Cook di atas panggung, seperti detikINET kutip dari USA Today, Rabu (11/2/2015).

Jelas, ini merupakan momentum yang sangat membanggakan bagi seluruh keluarga Apple dan para penggemarnya. Diakui oleh Cook, peningkatan saham ini tak lain berkat kesuksesan Apple menjual iPhone 6 dan iPhone 6 Plus.

Pendapatan perusahaan yang bermarkas di Cupertino ini melonjak jadi USD 74,6 miliar dari jumlah USD 57,6 miliar di tahun sebelumnya berkat rekor penjualan 75,4 juta iPhone dalam satu kuartal di akhir 2014 lalu. Keuntungan mereka mencapai USD 18 miliar, sebuah rekor keuntungan terbesar yang dicapai sebuah perusahaan publik. Apakah Apple bisa mempertahankan rekornya, tanya Cohn. Dengan tegas Cook menjawab. "Ya, kami bisa!"

"Kami (sebenarnya) tidak percaya pada hukum seperti hukum bilangan besar," kata Cook. Hal itu yang membuat Apple terus berambisi untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih besar lagi, dan lagi.

"(Pemikiran) Steve tertanam dalam diri kami untuk menempatkan batas bahwa Anda tidak cukup (puas dengan sekadar) baik saja," pungkas suksesor dari Steve Jobs ini.

www.inet.detik.com