Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disebut Ahok marah dengan tindakan PLN mematikan aliran listrik di rumah pompa Waduk Pluit pada Senin (9/2). Menanggapi pernyataan Ahok, Menko Pemberdyaan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, langkah PLN sudah tepat demi menghindari korsleting saat banjir.

Kekesalan Ahok diawali dengan meluapnya air di Kali Abdul Muis sehingga kawasan ring I tergenang. Peristiwa itu disebabkan oleh langkah PLN yang mematikan aliran listrik di rumah pompa Waduk Pluit. Dengan berhentinya aliran listrik, pompa tidak bisa bekerja dengan semestinya, sementara hujan terus mengguyur Jakarta. Otomatis, banjir pun melanda Jalan Medan Merdeka.

“Kamu tahu enggak kenapa (air Waduk Pluit) naik terus? (Itu karena) PLN matikan aliran listrik di situ. Makanya pompa nggak bisa jalan dan hujan turun terus. Naik dong airnya? Pertanyaan saya, kenapa PLN matiin listrik di Waduk Pluit? Alasannya takut nyetrum orang. (Padahal perlu dipertanyakan) sudah banjir belum di Pluit (saat pemadaman listrik),” kata seperti dikutip Kompas.

Berbeda dengan pendapat Ahok, Menko Puan Maharani menilai tindakan yang dilakukan PLN sudah benar. Di samping itu pemadaman hanya berlangsung sebentar. Puan menyebut, antisipasi terjadinya korsleting menjadi alasan utama pemadanan tersebut.

“Kemarin, saya koordinasi dengan BNPB dan Kementerian PU. PLN sempat mematikan listrik sebentar, namun kemudian dinyalakan kembali. PLN mengantisipasi terjadinya setrum (aliran listrik) di beberapa wilayah,” kata Puan pada Selasa (10/2) lalu.

Mengenai Ahok yang mengeluh atas tindakan PLN, Puan mengungkapkan, “Saya belum tahu kalau kemudian Pak Ahok menyatakan hal tersebut, tetapi saya dengan kementerian terkait berusaha supaya tidak terjadi banjir seperti kemarin.

http://sidomi.com/358275/ahok-marah-...nyetrum-orang/

kalo marahin puan berani ga kira2