Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anthonyvannmAvatar border
TS
anthonyvannm
Apa jadinya dunia tanpa nyamuk ?
Siapa yang tidak pernah terganggu oleh nyamuk? Serangga mini ini memang benar-benar menyebalkan. Bukan saja mereka menghisap darah tanpa permisi dan menyebabkan gatal dan merah pada kulit. Beberapa jenis nyamuk membawa penyakit, bahkan mengakibatkan kematian.

Setiap tahunnya diseluruh dunia, malaria menginfeksi 247 juta jiwa dan membunuh 1 juta diantaranya. Nyamuk telah menjadi penyebar utama wabah penyakit kuning, demam berdarah , Virus Nil Barat dan Virus Chikungunya. Nyamuk menghisap 300 mm darah sehari dari setiap binatang yang digunakan untuk menghadapi angin dan menghindari kabut.


Tidak heran bila pembasmian nyamuk aktif dilakukan dimanapun. Mulai dari penyemprotan hingga kegiatan 3 M untuk membasmi siklus jentik nyamuk. Reputasinya yang buruk menjadikan nyamuk serangga yang masuk daftar Black List untuk segera dilenyapkan dari muka bumi. Namun, menghapuskan jenis organisme tertentu sering kali dapat membawa konsekuensi yang serius bagi ekosistem. Apakah ini akan berlaku pada nyamuk?. Bayangkanlah sebuah dunia tanpa nyamuk. Apakah yang akan terjadi? Akankah ada mahkluk dibumi yang merindukan kehadiran mereka?


Setiap hari Jittawadee Murphy memberikan jutaan larva nyamuk Anopheles Stephensi, sang penyebar wabah malaria sebagai makanan ikan. Murphy, melalui risetnya telah menabuh genderang perang pada nyamuk selama 20 tahun.

Dilema Dunia Tanpa Nyamuk

Dari 3500 spesies yang dinamakan nyamuk., hanya seratusan spesies yang menggigit manusia. Mereka tersebar di segala benua dan ekosistem, juga menjalankan fungsi penting bagi lingkungan. Ada yang berpendapat bahwa membunuh spesies ini secara massal akan membuat para predatornya kelaparan dan tanaman akan kehilangan penyerbuk.

Eliminasi spesies nyamuk barangkali akan menyebabkan perbedaan besar pada kutub utara, rumah para nyamuk Aedes impiger dan Aedes nigripes. Dari Kanada utara ke Rusia, kumpulan nyamuk ini cukup banyak untuk membentuk semacam awan yang tipis. “ Ini merupakan hal yang sangat langka terjadi. “, ujar Daniel Strickman,”Ditempat lain, mereka tidak muncul dalam jumlah massal sebesar itu”

Bruce Harrison memperkirakan bahwa jumlah burung imigran yang bertelur di daerah tundra akan menurun drastis lebih dari 50% jika tak ada lagi nyamuk yang tersedia sebagai makanan. Namun Cathy Curby, seorang ahli kehidupan liar membantah hal tersebut. Ia menyatakan bahwa tidak banyak nyamuk yang mereka dapatkan dari perut burung tersebut.

Pada tahun 1974, ahli ekologi John Addicott dari University of Calgary mempublikasikan struktur predator dan mangsa pada tanaman pelontar Larva nyamuk merupakan anggota yang penting dari komunitas sempit di kolam super mungil bervolume 25-100 ml dari tanamanSarracenia purpurea di pantai timur Amerika utara. Hanya spesies nyamuk Wyeomyia smithi dan Metriocnemus knabi yang tinggal bersama disana bersama-sama dengan bakteri dan hewan bersel satu. Ketika serangga lainnya tenggelam, nyamuk ini akan memakan bangkainya sementara larva akan mengolah sisa bangkai tersebut menjadi nitrogen yang diperlukan tanaman. Dalam kasus ini, nyamuk mungkin akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Alasan yang kuat untuk mempertahankan nyamuk mungkin ditemukan bila mereka menyediakan pelayanan ekosistem yang berguna pada alam dan manusia. Dina Fonseca dari RutgersUniversity menunjukkan perbandingan antara serangga kecil yang mengigit, ceratopogonid dari famili Ceratopogonidae, dengan mahkluk super mungil lainnya yang juga menggigit manusia seperti virus , hewan ber sel satu dan cacing . Karena mereka menjadi penyerbuk utama tanaman coklat, menghapus ras mereka sama saja dengan membuat dunia tanpa coklat.

Vonis Mati Untuk Nyamuk

Dari 3500 spesies nyamuk, hanya ratusan spesies diantaranya yang berbahaya bagi manusia. Nyamuk jantan dewasa menggantungkan diri pada nektar sebagai energi. Hanya sang betina saja yang menghisap darah untuk mendapatkan protein unttuk bertelur. Tanpa nyamuk, ribuan tanaman akan kehilangan penyerbuk. Akan tetapi, hal ini tak menghalangi suara bulat para ilmuwan untuk mengetok palu vonis mati untuk nyamuk.

“ Bila ada manfaat untuk membiarkan mereka ada disekitar kita, kita akan menemukan cara untuk mengeksploitasinya”, ujar McAllister, “ Kami tidak menginginkan apapun dari nyamuk selain menyingkirkan mreka”, lanjutnya.

Para ilmuwan meyakini bahwa “bekas luka” akibat hilangnya spesies nyamuk dalam ekosistem dapat pulih setelah posisinya ditempati oleh spesies lain. “Sebuah dunia tanpa nyamuk barangkali akan lebih aman bagi kita semua”, ujar Carlos Brisola Marcondes dari Universityof Santa Catarina di Brazil menyudahi semua perbantahan yang ada.

Oleh : Prof. Yohanes Surya, Ph.D
0
3.8K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.