- Beranda
- The Lounge
6 MITOS TENTANG VIDEO GAMES
...
TS
brampratowo
6 MITOS TENTANG VIDEO GAMES
Ketemu lagi sama ane gan.. 
Ane pengin share tentang fenomena mitos dalam game gan. Aneh aneh dan unik
Sejak munculnya video games, pelajar-pelajar sekolah banyak menghabiskan waktu berjam-jam, untuk menemukan trik cara menyingkap rahasia permainan, seperti menemukan Mey dalam game Pokemon, atau menemukan Triforce di The Legend of Zelda.
Ada banyak sekali rumor-rumor dan mitos dalam video games, yang terkadang lucu. Misalanya, cheat yang memungkinkan Lara Croft telanjang dalam Tomb Rider, atau menghidupkan kembali Aeris dalam Final Fantasy 7. Karena lucu-lucu dan unik, maka Terserah.Me akan membongkar 6 mitos tentang video games. Simak!
4. Video Games Mengarah ke Isolasi Sosial
Budaya bermain video games memiliki reputasi untuk menjadi hobi. Terkotak-kotak bermain dalam ruangan, menatap layar monitor dalam waktu lama, dan hampir tidak pernah keluar, besosialisasi dengan orang lain di dunia yang nyata. Itu dulu, namun lain dengan sekarang.
Berkat konektivitas internet, bermain video games justru akan semakin memperkaya sosialisasi dan pertemanan. Munculnya forum-forum dan komunitas game tertentu, telah mematahkan mitos bahwa para gamers merupakan orang yang jarang bersosialisasi.
SUMBER
Sekian thread ane gan..semoga bermanfaat
Jangan lupa cendol dong gan, haus..
Kalo ada, seru tuh gan
Seneng kan gan?
Ane tunggu aja gan..
Iya gan
Angelina Jolie yang tanpa busana sih banyak gan. kalo di game, baru itu
Ane pengin share tentang fenomena mitos dalam game gan. Aneh aneh dan unik
Sejak munculnya video games, pelajar-pelajar sekolah banyak menghabiskan waktu berjam-jam, untuk menemukan trik cara menyingkap rahasia permainan, seperti menemukan Mey dalam game Pokemon, atau menemukan Triforce di The Legend of Zelda.
Ada banyak sekali rumor-rumor dan mitos dalam video games, yang terkadang lucu. Misalanya, cheat yang memungkinkan Lara Croft telanjang dalam Tomb Rider, atau menghidupkan kembali Aeris dalam Final Fantasy 7. Karena lucu-lucu dan unik, maka Terserah.Me akan membongkar 6 mitos tentang video games. Simak!
Spoiler for Kode “Telanjang” Lara Croft:
1. Kode “Telanjang” Lara Croft
Pada tahun 1996, video games Tomb Rider begitu hit. Petualangan seperti layaknya Indiana Jones. Ada reruntuhan kuno, harta mitologis, bahkan dinosaurus. Karakter utama, Lara Croft adalah seorang perempuan yang tangguh, seksi, dan independen – idaman fantasi bagi laki-laki. Oleh karenanya, beredar rumor yang berkembang dengan sangat cepat: terdapat sebuah kode, cheat agar Lara Croft tidak mengenakan pakaina sehelai pun.
Sebenarnya, kode tersebut tidak pernah ada, namun tidak menghentikan para gamer untuk tetap mencoba. Sebenarnya, terdapat kode-kode cheat agar pemain bisa mendapatkan sesuatu, namun tidak sampai pada kode yang menanggalkan pakainannya.
Pada tahun 1996, video games Tomb Rider begitu hit. Petualangan seperti layaknya Indiana Jones. Ada reruntuhan kuno, harta mitologis, bahkan dinosaurus. Karakter utama, Lara Croft adalah seorang perempuan yang tangguh, seksi, dan independen – idaman fantasi bagi laki-laki. Oleh karenanya, beredar rumor yang berkembang dengan sangat cepat: terdapat sebuah kode, cheat agar Lara Croft tidak mengenakan pakaina sehelai pun.
Sebenarnya, kode tersebut tidak pernah ada, namun tidak menghentikan para gamer untuk tetap mencoba. Sebenarnya, terdapat kode-kode cheat agar pemain bisa mendapatkan sesuatu, namun tidak sampai pada kode yang menanggalkan pakainannya.
Spoiler for 2. Adegan Minigame sex dalam Grand Theft Auto: San Andreas:
2. Adegan Minigame sex dalam Grand Theft Auto: San Andreas
Grand Thef Auto telah lama menjadi serial video games yang kontroversial. Namun, yang paling panas adalah ketika perhatian terfokus pada mod video games, yang disebut Hot Coffee: Karakter pemain/gamer diundang ke rumah pacarnya untuk minum kopi, dan kenakalan terjadi di dalamnya. Wow…
Namun, skandal Hot Coffee memang tidak benar-benar terjadi. Gamer tidak pernah ada yang bisa memainkan mini game tersebut, karena memang tidak menjadi bagian dalam permainan.
Ternyata ada gan.. makasih updatenya
Grand Thef Auto telah lama menjadi serial video games yang kontroversial. Namun, yang paling panas adalah ketika perhatian terfokus pada mod video games, yang disebut Hot Coffee: Karakter pemain/gamer diundang ke rumah pacarnya untuk minum kopi, dan kenakalan terjadi di dalamnya. Wow…
Namun, skandal Hot Coffee memang tidak benar-benar terjadi. Gamer tidak pernah ada yang bisa memainkan mini game tersebut, karena memang tidak menjadi bagian dalam permainan.
Quote:
Ternyata ada gan.. makasih updatenya
Spoiler for 3. Video Games Hanya Untuk Anak Kecil :
3. Video Games Hanya Untuk Anak Kecil
Anak-anak bermain video games, dan memang benar. Tidak ada anak-anak yang tidak menyukai video games. Namun sekarang, ada gamer yang dulu bermain Super Mario Bros, atau Sonic the Hedgehog, dan sekarang masih bermain video games. Dalam banyak hal, industri video games telah tumbuh bersama mereka, dengan menawarkan permainan yang lebih canggih dan penuh dengan kekerasan, seperti Call of Duty.
Anak-anak bermain video games, dan memang benar. Tidak ada anak-anak yang tidak menyukai video games. Namun sekarang, ada gamer yang dulu bermain Super Mario Bros, atau Sonic the Hedgehog, dan sekarang masih bermain video games. Dalam banyak hal, industri video games telah tumbuh bersama mereka, dengan menawarkan permainan yang lebih canggih dan penuh dengan kekerasan, seperti Call of Duty.
Spoiler for 4. Video Games Mengarah ke Isolasi Sosial:
4. Video Games Mengarah ke Isolasi Sosial
Budaya bermain video games memiliki reputasi untuk menjadi hobi. Terkotak-kotak bermain dalam ruangan, menatap layar monitor dalam waktu lama, dan hampir tidak pernah keluar, besosialisasi dengan orang lain di dunia yang nyata. Itu dulu, namun lain dengan sekarang.
Berkat konektivitas internet, bermain video games justru akan semakin memperkaya sosialisasi dan pertemanan. Munculnya forum-forum dan komunitas game tertentu, telah mematahkan mitos bahwa para gamers merupakan orang yang jarang bersosialisasi.
Spoiler for 5. Video Games Mengajarkan Kekerasan:
5. Video Games Mengajarkan Kekerasan
Ketika para remaja terlibat dalam perilaku kekerasan, kebrutalan video games menjadi alasan mengapa mereka cenderung untuk melakukan tindak kejahatan. Namun, pernyataan ini masih tetap menjadi kontroversial, karena studi dan penelitian justru membuktikan sebaliknya.
Pada salah satu studi pada tahun 2005, orang berusia 16 hingga 68 tahun diminta untuk bermain video games MMORPG selama 56 jam dalam satu bulan, dan tidak ada perubahan nyata dalam perilakunya. Juga tidak terjadi peningkatan agresi di kalangan gamers, jika dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak bermain video games.
Ketika para remaja terlibat dalam perilaku kekerasan, kebrutalan video games menjadi alasan mengapa mereka cenderung untuk melakukan tindak kejahatan. Namun, pernyataan ini masih tetap menjadi kontroversial, karena studi dan penelitian justru membuktikan sebaliknya.
Pada salah satu studi pada tahun 2005, orang berusia 16 hingga 68 tahun diminta untuk bermain video games MMORPG selama 56 jam dalam satu bulan, dan tidak ada perubahan nyata dalam perilakunya. Juga tidak terjadi peningkatan agresi di kalangan gamers, jika dibandingkan dengan kelompok lain yang tidak bermain video games.
Spoiler for 6. Perempuan Tidak Bermain Video Games:
6. Perempuan Tidak Bermain Video Games
Ketika konsol video games muncul pada tahun 1980, permainan yang dimainkan pada umumnya merupakan permainan yang tidak bias gender dan bersifat umum: Frogger atau Dig-Dug. Namun, game-game sekarang yang lebih canggih justru lebih condong ke arah laki-laki.
Persepsi masyarakat tentang video games sebagai hobi anak laki-laki masih tetap ada, bukan karena memang khusus untuk laki-laki, namun karena memang video games yang lebih banyak beredar justru memang diperuntukkan untuk-laki-laki. Ada beberapa video games yang lebih “barbie” untuk perempuan, namun peredarannya tidak terlalu banyak.
Ketika konsol video games muncul pada tahun 1980, permainan yang dimainkan pada umumnya merupakan permainan yang tidak bias gender dan bersifat umum: Frogger atau Dig-Dug. Namun, game-game sekarang yang lebih canggih justru lebih condong ke arah laki-laki.
Persepsi masyarakat tentang video games sebagai hobi anak laki-laki masih tetap ada, bukan karena memang khusus untuk laki-laki, namun karena memang video games yang lebih banyak beredar justru memang diperuntukkan untuk-laki-laki. Ada beberapa video games yang lebih “barbie” untuk perempuan, namun peredarannya tidak terlalu banyak.
SUMBER
Sekian thread ane gan..semoga bermanfaat
Jangan lupa cendol dong gan, haus..
Quote:
Quote:
Original Posted By myfirstwetdream►mana ada kode buat tanpa busanain si lara croft
Kalo ada, seru tuh gan
Quote:
Original Posted By ularpiton►Hahahaha
ane baru tau tuh mitos yang Lara Croft gan..
Klo beneran ada kacau juga tuh game
ane baru tau tuh mitos yang Lara Croft gan..
Klo beneran ada kacau juga tuh game
Seneng kan gan?
Quote:
Original Posted By rajagodzilla►Mau tanpa busanain chara di game sih tunggu aja para modder beraksi, bukan cuma Mitos 
Contohnya The Elder Scroll V: Skyrim buanyak banget mod begituan
Contohnya The Elder Scroll V: Skyrim buanyak banget mod begituan
Ane tunggu aja gan..
Quote:
Iya gan
Quote:
Original Posted By dndyrnsyh►Klo ada kode buat tanpa busanain karakter game Lara Croft, berarti ane bisa lihat Angelina Jolie telanjang dong 
Mana dong gan mana bagi kodenya, kapan lagi coba bisa lihat Angelina Jolie telanjang
Mana dong gan mana bagi kodenya, kapan lagi coba bisa lihat Angelina Jolie telanjang
Angelina Jolie yang tanpa busana sih banyak gan. kalo di game, baru itu
Diubah oleh brampratowo 23-01-2015 07:24
0
5.8K
45
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya