Saat membuat jus, mesin ekstrak jus/juicer (ini adalah air dan sebagian besar nutrisi yang terkandung dari buah/sayuran), meninggalkan sebagian sisa dari buah/sayuran.
Ketika kita mem-Blending, tidak ada ampas sisa dari buah yg terbuang. Blender menghancur leburkan hasil keseluruhan buah/sayuran.
Jadi Juicer meninggalkan sisa/ampas, sedangkan blender mencampur sehingga tidak meninggalkan ampas atau sisa.

Juicer dan Blender sama-sama baik. Saya secara pribadi suka kedua-duanya.
Walaupun JUICER membuang sisa/ampas, tetapi JUICER menghasilkan ekstrak dari buah/sayuran sehingga lebih cepat di serap oleh tubuh kita.

BLENDER juga baik karena saat kita memblender buah/sayuran Serat dan nutrisi tidak ada yang terbuang, namun lambat diserap oleh tubuh kita.

Jadi tidak ada salahnya jika dirumah kita mempunyai blender dan juicer karena sama-sama di butuhkan. Nah tergantung kita memilih buah/sayuran mau kita blender atau kita jus. Biasanya sayuran yang lebih keras saya menggunakan blender karena bisa di campur dengan air untuk memudahkannya. contonya seperti wortel dll.

Fast Juicer (Sentrifugal Juicer)

Rata2 agan pasti sudah pada tahu dari namanya. Juicer ini berputar diatas 500rpm-8000rpm dan kira2 menggunakan 300-1000w untuk mengoperasikannya. Juicer ini cepat menghasilkan jus yang segar dan menghasilkan ampas/pulp yang bisa di olah lagi. Juicer ini juga menghasilkan buih/busa yg cukup banyak. Sayangnya juicer ini harganya cukup mahal sehingga kita lebih memilih blender dengan harga terjangkau.




Slow Juicer (Cold Press Juicer)

Nama "Slow Juicer" bisa sangat membingungkan bagi sebagian orang. Namanya juga Slow Juicer pasti proses jusnya sangat lambat, padahal kecepatan Slow Juicer dalam menghasilkan jus buah segar sangat cepat bahkan melebihi juicer sentrifugal tradisional atau Fast Juicer.

Nama juicer lambat datang karena kecepatan motor, yang beroperasi di hanya 80-90RPM dan hanya menggunakan 150watt energi. Sebuah juicer sentrifugal tradisional beroperasi pada 1,000-24,000RPM dan menggunakan sampai 1,500watts energi. Hal ini tentu saja berarti bahwa juicer lambat jauh lebih ekonomis untuk menjalankan dan memberikan penghematan biaya riil untuk konsumen.

Di Indonesia sendiri Trend Slow Juicer sudah banyak bermunculan dan sudah mulai banyak Slow Juicer di Dept. store atau iklan2 di Tv shopping. Lagi” Harga Slow juicer ini masih terlalu mahal untuk sebagian kalangan dan membuat orang berfikir dua kali untuk membelinya.

Fast juicer (Centrifugal Juicer)

• Pro •
-Cepat dalam menghasilkan jus
-Harganya Lebih murah di banding slow juicer
-Mudah digunakan
-Mengurangi waktu persiapan makanan sebanyak menerima potongan buah dan sayuran yang lebih besar
• Kontra •
-Tidak cocok untuk jus berdaun hijau, rumput, kecambah dan rempah-rempah
-Menghasilkan jus yang lebih sedikit (menghasilkan pulp basah)
-Kualitas jus berkurang karena pisau berputar cepat dan menghasilkan panas yang merusak enzim baik yang tergandung dalam buah dan sayuran
-Pemisahan jus yang lebih tinggi dan berbusa
-Berisik karena grinding dan memotong

Slow Juicer (Cold Pressed Juicer)

• Pro •
-Cocok untuk jus berdaun hijau, rumput, kecambah dan rempah-rempah
-Menghasilkan jus yang lebih banyak
-Juice dapat bertahan lebih lama dengan integritas enzim menjaga hingga 72 jam
-Kecepatan yang lebih rendah berarti lebih sedikit panas yang dihasilkan, menjaga lebih banyak nutrisi dan enzim
-Pemisahan jus minim dan berbusa
-Beberapa model menawarkan fungsi pengolahan makanan lainnya, seperti mampu untuk membuat susu kacang, kacang mentega, sorbet, pasta dan es krim
-Tidak menghasilkan suara yang berisik
• Kon •
-Biaya awal yang lebih tinggi (juicer mahal)
-Persiapan makanan lebih lama, seperti potongan-potongan makanan yang lebih kecil diperlukan untuk tempat juicer yang sempit
-Bubur sedikit lebih tinggi dalam jus

Menurut saya sih sama sama bagus dari kedua juicer maupun blender diatas.
Yang menjadi pilihan ibu rumah tangga adalah blender karena harga dari kedua juicer diatas tidak terjangkau yang membuat ibu2 rumah tangga berfikir 2 kali untuk membelinya.