mcnugrahaAvatar border
TS
mcnugraha
2 Bersaudara 3 Hari Bikepacker-an ke Cibodas-Gunung Padang
Berawal dari undangan untuk menghadiri acara syukuran hari jadinya Indonesian Mountains yang kedua dari Bang Dion, saya memutuskan untuk ikut serta dalam acara tersebut. Pikir saya waktu itu sungguh istimewa diundang ke acara itu padahal saya baru akrab dengan IM sekitar 1 minggu lalu setelah Tektok ke Gunung Gede.

Awalnya sih ke Cibodas-nya pengen naik bus aja dari Kampung Rambutan, tapi lihat berita mengenai kemacetan menuju ke Puncak membuat saya beralih menggunakan motor, kalo naik motor kan bisa nyalip – nyalip di sela kiri atau tengah, dan bisa lewat jalur alternatif.

So, pas tanggal 26 Desember 2014 setelah dirasa semua perlengkapan lengkap ane capscus deh dari rumah, oh iya, ane gag sendirian tapi ane ajak Alwan, Adek saya yang lagi libur sekolah. Soalnya saya lebih nyaman berkendara jika berdua ketimbang sendirian, kecuali jika itu touring bersama. Dari rumah strat jam 10.00, izin sama orang tua terus goooo! Melewati Jalan Raya Kebon Jeruk, terus berhenti dulu di Toko Dogloss Adventure buat beli bantal tiup, kebetulan masih ada stock jadi ane beli 2, harganya 1 biji Rp 25000. Habis itu lanjut lagi ke Jalan Panjang terus berhenti di SPBU Shell buat isi Super sampai full tank, terus lanjut lagi deh melibas Permata Hijau – Pondok Indah – TB Simatupang dan lanjut menuju Pasar Rebo. Eh tapi sebelum Perempatan Pasar Rebo ada jalan ke kanan dan banyak motor yang lewat jalan ini, ah pikir ane pasti ini langsung tembus Jalan Raya Bogor jadi gag perlu lagi kena perempatan Pasar Rebo, ane ikutin deh, nah ane salah ambil jalan harusnya ke kiri dulu terus puter balik, kalo ane langsung ambil kanan ke arah Jalan RA Fadillah. Wah, salah nih pikir ane. Nah, terus ane ambil ke kiri ke Jalan Kalisari, Si Alwan ane suruh pegang HP yang udah di set ke google maps, istilahnya dia jadi navigator gitulah.

Dan, ketemulah ane dengan Jalan Raya Bogor, nah kalo udah disini udah siph banget lah, tinggal libas jalan yang lebar panjang ini. Tapi di Jalan Raya Bogor ini harus hati – hati sebab banyak angkot dan kendaraan umum yang berhenti seenak udelnya (padahal udelnya gag enak), jadi ane lebih milih mengalah jika ada angkot yang tiba – tiba berhenti, ane ikutan berhenti daripada nyalip pastinya ada kendaraan dengan kecepatan tinggi.

Nah, akhirnya ane melihat ada Cibinong City Mall, berarti jalan ke Sentul udah deket nih. Pas ketemu perempatan dimana kalo lurus lanjut ke Bogor, ane ambil ke kiri menuju Sentul, terus ketemu terowongan deh, harus hati – hati sebab jalan di terowongan ini rusak parah, nah abis terowongan ambil kiri terus ke kanan, jangan ke kanan, emangnya mau masuk tol?

Dan, ane pun berjumpa dengan Perempatan Sirkuit Sentul, ambil kanan lurus terus nanti ada pertigaan sebelum Harris Hotel, lurus aja terus sampai ketemu jalan makadam beberapa ratus meter, sebelah jalan makadam ini adalah Rest Area Sentul yang beraspal mulus, kontras banget. Nah, habis jalan makadam ini tibalah di Jalan yang mulus, artinya udah sampai Jalan MH Thamrin Sentul City, disebelah kiri ada bekas SPBU Milik Petronas, disini ane banyak menemui para bikers yang sedang beristirahat.

Spoiler for udah sampai sentul:


Ane lanjut lagi perjalanan, mengikuti jalan, nanti ada 2 jalan ke atas atau turun ke bawah, awalnya milih ke atas sampai akhirnya ane sadar kalo salah jalan terus muter balik lagi ke jalan yang ke bawah terus belok kanan, ikutin jalan terus sampai ketemu di jalan yang ada pos keamanan dan di portal, kami lewat sana. Kalo orang yang baru pertama kali lewat jalan alternative ini pasti gag ngeh kalo jalan komplek ini bisa dilalui oleh umum. Sebelah kanan jalan ini adalah Padang Golf Bukit Pelangi. Udara sejuk dan segar sangat terasa disini, belum lagi pemandangan yang menyejukkan mata dan satu lagi Bebas Macet!

Spoiler for Bukit Pelangi:


Keluar dari jalan komplek tersebut jalan masih menanjak dan berkelok – kelok, disini kanan jalan adalah jurang, so harus hati – hati. Oh iya, semakin ramainya jalan alternatif melalui Bukit Pelangi dimanfaatkan penduduk sekitar untuk mendirikan warung – warung di pinggir tebing, semakin bagus pemandangan yang didapat dari warung tersebut maka semakin ramai bikers yang singgah.

Akhir dari jalan alternative ini adalah Jalan Raya Puncak KM 72, dan kini berjumpalah kami dengan kemacetan panjang menuju Puncak, sebab pada saat kami tiba di jalan tersebut jalur ke atas sedang ditutup dan yang menuju Jakarta sedang dibuka. Ane harus jeli melihat celah – celah yang bisa dilewati untuk menyalip mobil – mobil yang lagi macet. Lewat tengah mengikuti bikers di depan, tapi kadang gag bisa lewat juga semisalnya di depan ada bus atau ada mobil yang mencoba ikutan nyalip, ambil jalur paling kiri, mentok juga, soalnya jalur sisa itu dipake sama angkot!!! Gile bener dah tuh angkot nyalipnya, padahal ban udah mentok hampir masuk got diterabas juga.

Akhir penderitaan kemacetan ini ketika sudah sampai di Gunung Mas. Kini gantian menuju Puncak dibuka, ke Jakarta ditutup. Kelokan – kelokan khas jalan pegunungan bisa ane lewati dengan lancar, kemudian melewati Ciloto kami disambut oleh kabut yang cukup tebal tapi masih memberikan kejelasan bagi mata untuk memandang ke arah jalan, karena kabut udara makin dingin, jari – jari di setang motor kedinginan (ane gag pake sarung tangan). Karena belum makan siang ane berhenti dulu di Rumah Makan Padang, beli nasi 2 bungkus buat dimakan pas nyampe di Basecamp IM.

Akhirnya sampai juga di Pertigaan Cibodas, ane lanjut Tarik gas yang dalam soalnya perjalanan yang tinggal 4 Km ini adalah perjalanan menanjak. Pas hampir nyampe pintu gerbang menuju kawasan Pasar Cibodas hujan datang dengan derasnya, segera kami berhenti untuk memakai jas hujan, beres dengan jas hujan lanjut lagi dan ketemu di Pintu Gerbang Kawasan Cibodas, mestinya kalo melewati gerbang ini motor dikenakan biaya Rp 3000, tapi karena hujan gag ada yang jaga yang ane terobos aja.

Dan, akhirnya jam 14.30 sampai juga kami di Basecamp Indonesian Mountains, ane langsung disambut oleh Bang Dion yang langsung menyapa kami. Ternyata basecamp sudah ramai oleh para keluarga founders dari IM yang membawa anak dan istrinya. Keren, sudah berkeluarga tapi masih tetap kompak.

Hujan tak kunjung reda hingga sore hari membuat kami hanya bisa di dalam basecamp, namun waktu tersebut kami gunakan untuk istirahat setelah perjalanan panjang Kebon Jeruk – Cibodas.

Malam hari hujan tak kunjung berhenti, lalu datanglah rombongan pendaki yang dipimpin oleh Rhendy, temen ane pas tektok minggu lalu, mereka basah – basahan pas nyampe, duh kasiannya. Lalu mereka dipersilahkan masuk oleh Bang Dion dan mengganti pakaian mereka yang basah.

Acara yang harusnya mulai jam 19.00 jadi molor 19.30, lalu acara dibuka dengan do’a dan kata sambutan dari Bang Haekal, salah satu founder IM. Kemudian dilanjutkan dengan potong tumpeng dan makan bersama dengan lauk ayam bakar, tempe tahu bacem lengkap dengan lalapannya. Udara malam yang dingin bikin selera makan makin mantab, apalagi lauknya yang maknyus itu.

Spoiler for acara syukuran ulang tahun IM:


Setelah makan acara dilanjutkan yaitu bedah buku 20 Puncak 21 Hari karya Andre Febrima yang sekaligus menjadi pembicaranya waktu itu, kami saling share pengalaman mengenai pendakian, acara ini diikuti dengan antusias sebab bagaimana mungkin bisa menggapai 20 puncak hanya dalam waktu 21 hari.

Setelah bedah buku, rombongannya Rhendy pamitan untuk pulang, kalo si Rhendy-nya mah tetep di basecamp. Nah, sambil menikmati malam kami nonton bareng film documenter mengenai pendakian ke puncak tertinggi di dunia yaitu Gunung Everest. Di film ini diperlihatkan sejarah pertama kalinya pendakian ke Gunung Everest dilakukan oleh Mallory dan Irvine, nah sekarang ditunjukkan bagaimana jika pada zaman modern ini kita mendaki dengan peralatan, dan waktu yang sama seperti yang dilakukan Mallory. Sehingga dibuatlah replika – replika dari apa yang digunakan pada saat jasad Mallory ditemukan. Pokoknya film ini mantab deh bagi yang suka mendaki, banyak pelajaran yang bisa didapat serta banyak kata – kata romantis yang keluar dari Mallory untuk istirnya.

Habis nonton ya tidur, zzzzzz. Dingin banget mana hujan terus aja mengguyur Cibodas dan sekitarnya, dan beberapa bagian dari basecamp ada yang bocor dan merembes, tapi ane tetap berusaha tidur dengan nyenyak sebab besok masih ada cerita selanjutnya.
Diubah oleh mcnugraha 31-12-2014 04:38
0
4.2K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Cerita Pejalan Domestik
Cerita Pejalan Domestik KASKUS Official
2.1KThread2.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.