- Beranda
- The Lounge
Belajar dari Inovator : John D. Rockefeller
...
TS
decartes165
Belajar dari Inovator : John D. Rockefeller
Quote:
Quote:
Salam kemajuan agan-agan yang sedang berjuang dalam kehidupannya maupun yang sudah menikmati level kesuksesannya.
Izinkanlah ane yang masih belajar ini untuk saling berbagi kisah-kisah tentang kesuksesan orang-orang besar yang telah melewati kita dan bisa memberikan kemudahan dalam kehidupan kita.
Semoga kita dapat mempelajari kesuksesan mereka dan syukur-syukur di negeri tercinta ini juga lahir Inovator-inovator tangguh yang dapat memperbaiki kualitas kehidupan manusia.
Cerita ini ane sadur dari acara televisi History Channel yang berjudul:
The Innovators: The Men Who Built America
Spoiler for The History Channel:
Bercerita tentang Inovator-inovator dari abad 19 dan 20 yang telah merubah wajah Industri Dunia selamanya.
Pada cerita kedua akan menceritakan kehidupan John D. Rockefeller.
Seorang Raja minyak pertama didunia dari Amerika serikat yang bukan saja merevolusioneri bisnis perminyakan, namun juga menjadi orang pertama yang terkaya didunia karena minyak bumi.
Keadaan Amerika Serita Abad ke 19
Minyak bumi telah merubah kehidupan Amerika Serikat. Minyak mentah telah disuling menjadi Minya tanah atau kerosine. Sumber yang aman dan murah untuk menerangi malam.
Sebelum adanya minyak tanah, penduduk didunia tidak punya akses untuk penerangan yang murah dan tahan lama ini.
Dan salah satu orang yang mempunyai penyulingan minyak bumi mentah menjadi minyak tanah dengan efisien dan murah adalah seorang pria dari Cleveland yang bernama John D. Rockefeller.
Spoiler for John D. Rockefeller:
Rockefeller lahir tanggal 8 Juli 1839. Ayahnya bernama William Avery Rockefeller atau biasa dipanggil “Devil Bill” adalah seorang penipu (con man) yang menjual “obat dewa” dari pasar ke pasar, sehingga ketika banyak orang yang marah dan mencarinya karena merasa tertipu, Bill harus melarikan diri meninggalkan keluarganya tanpa tanggung jawab.
Terkadang Bill datang tanpa diduga hanya untuk meminta uang dari Istri dan anak-anaknya.
John D. Rockefeller kecil harus bertahan dengan mulai berdagang secara mandiri untuk menghidupi keluarga dan dirinya sendiri. Ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga yang harus bekerja dirumah orang lain secara tidak tetap.
Sehingga John sebagai anak lelaki pertama merasa harus membantu Ibunya untuk mencari makan.
Spoiler for :
Tetapi bahkan walaupun masih kecil, Ia sudah memiliki bakat wirausaha dan pemikiran untuk berbisnis secara cerdik.
Ia mulai berjualan permen-permen yang dibelinya secara perkilogram dan menjualnya perpotong kecil kepada teman-temannya sehingga Ia bisa mengambil keuntungan.
Spoiler for :
Menyadari bahwa dirinya miskin dan adik-adiknya membutuhkan makan Ia mulai bekerja diusia yang masih sangat muda da terpaksa berhenti sekolah.
Mulai dari menjadi staf administrasi hingga menjadi manager disebuah usaha perdagangan Ia mempunyai etika bekerja keras dan tulus, sehingga banyak dari atasannya menaruh hormat padanya.
Spoiler for :
John muda sangat cepat belajar dan pintar dalam manajemen. Namun Ia kurang puas karena merasa mentok dalam rutinitas kerja yang membosankan.
Ia berpikir keras untuk mencari Ide usaha mandiri yang mungkin dapat mengeluarkan dari lembah kemiskinan.
Dengan istri dan anaknya yang baru lahir Ia harus mendapatkan cara baru untuk memulai perusahaannya sendiri
Spoiler for :
Di usia yang ke 27 John D. Rockefeller melihat sebuah peluang baru yang saat itu menjadi trend bisnis di Amerika, yaitu menjadi pengebor minyak.
Spoiler for :
Minyak telah menjadi “demam” baru bagi banyak orang di Amerika. Dengan memiliki sumur minyak seseorang dapat kaya mendadak. Tanah Amerika yang gersang dibeberapa daerah ternyata meyimpan potensi dibawah tanahnya.
Namun mencari sumber minyak bukanlah hal gampang dan membutuhkan banyak dana diawal. Sadar dengan risiko ini John D. Rockefeller berpikir keras bagaimana caranya agar dapat bertahan di Industri perminyakan.
Dan Ia menemukan solusinya.
Minyak bumi mentah sangat sulit untuk dijadikan bahan bakar dan tidak efisien, Ia menemukan seseorang yang dapat mengolah minyak bumi mentah menjadi minyak tanah atau kerosine dengan sangat murah.
Orang tersebut bernama Samuel Andrew. Ia dapat mengolah menjadi minyak tanah yang tadinya membutuhkan biaya $ 3/ barel hingga menjadi 50 cent per barel.
Spoiler for :
Sadar dengan penemuan ini mereka pun membuat perusahaan penyulingan yang bernama Rockefeller, Andrews & Flagler dan diusia ke 28 Ia menginvestasikan semua uangnya sebesar $ 4.000 untuk memulai usaha barunya ini.
Spoiler for :
Penemuan ini membuat perusahaan mereka paling maju dibidang penyulingan. Hingga saat ini sekalipun siapapun yang dapat menyuling minyak dapat menjadi lebih kaya daripada yang mempunyai sumur minyak sekalipun.
Tapi Ia masih berjuang untuk menjual produknya ditahun-tahun awal sehingga Ia benar-benar harus berpuasa dan banyak menahan diri.
Kesulitan yang Ia dapatkan dibidang distribusi. Ia kesulitan untuk mengantarkan produknya kedaerah lain dengan murah dan mudah. Sehingga Ia kesulitan memenuhi pesanan dari pelanggannya didaerah lain.
Namun kesulitannya mulai menemukan titik cerah ketika diajak bertemu dengan orang paling kaya saat itu, yaitu Cornelius Vanderbilt.
Spoiler for :
Vanderbiltadalah raja kereta api Amerika saat itu. Sadar dengan kekuatan Vanderbilt, Rockefeller merasa dapat memanfaatkannya.
Distribusi produk minyak tanahnya saat itu mengandalkan kereta kuda sehingga Ia hanya dapat memenuhi permintaan pelanggan yang tidak jauh dari pabriknya saja.
Dengan kereta api Vanderbilt, Ia dapat meminta beberapa gerbong yang bisa dirubah agar sesuai dengan kargo barang produksi Rockefeller. Sebagai pertukarannya Rockefeller menjamin bahwa gerbong Vanderbilt selalu penuh dengan kargo dari produk pabriknya.
Vanderbilt membutuhkan kepastian pelanggan kargonya. Saat itu kereta api hanya dipakai untuk penumpang saja dan sedikit yang dipakai untuk angkut barangnya.
Namun janji Rockefeller ke Vanderbilt adalah janji yang terlalu tinggi. Dengan janji untuk memakai hampir 80% dari kapasitas kargo Rockefeller berarti harus memproduksi kerosine lima kali lipat dari kapasitas produksinya yang sekarang.
Untuk itu Rockefeller membutuhkan Investor yang dapat mendanai pembangunan pabrik barunya.
Kerosine adalah produk yang masih baru saat itu dan banyak orang yang menyangsikan keamanannya. Banyak penyuling yang mengemas produk kerosine dengan cara yang sangat beresiko sehingga Rockefeller harus mencari cara baru untuk mengemas produknya agar aman hingga ketangan konsumen.
Spoiler for :
Didepan calon investornya Rockefeller memperkenalkan kemasan dan nama baru kerosine yang dapat diartikan produk aman. Nama tersebut adalah Standard Oil. Rockefeller berharap dengan nama tersebut produknya menjadi standarisasi keamanan produk kerosine.
Syahdan produk kerosine Standar Oil merajai pasar dan membuat Rockefeller menjadi satu-satunya orang yang menguasai industri penyulingan.
Apa yang tadinya sebuah janji untuk memakai 80% kapasitas kargo Vanderbilt kini menjadi kenyataan dan membuat Vanderbilt menjadi tambah kaya karena kereta apinya selalu terpakai.
Spoiler for :
Namun Rockefeller kurang puas karena ada beberapa Negara bagian yang tidak dapat terjangkau oleh Vanderbilt dan kapasitas kargo Vanderbilt mulai kesulitan mengejar kapasitas produksi Standard Oil.
Amerika sedang berkembang dengan saat cepat dan produk Standard Oil dibutuhkan dibanyak Negara Bagian.
Rockefeller akhirnya berpaling ke pemain kedua yang ikut merajai kereta api saat itu, yaitu Tom Scott dan wakilnya yang juga cemerlang bernama Andrew Carnegie.
Spoiler for :
Tom Scott dan Andrew Carnegi --- yang akhirnya menjadi Bos Baja pertama didunia --- ingin ikut menikmati “kue” keberhasilan Standard Oil.
Scott menawarkan Rockefeller setengah harga untuk kargonya kebeberapa daerah yang tidak dijangkau oleh kerete Vanderbilt.
Bukan hanya itu bahkan Scott juga menawarkan setengah harga untuk layanan yang sama dari Vanderbilt untuk kargo Standard Oil yang tidak terangkut oleh kapasitas Vanderbilt.
Sadar dengan peluang ini Rockefeller akhirnya menerima tawaran Scott.
Sebuah tawaran yang akhirnya disesali Scott dan Vanderbilt juga, karena ini membuat mereka harus saling membanting harga demi memenangkan persaingan.
Spoiler for :
Rockefeller kini menjadi orang yang paling kaya di Amerika Serikat karena Ia telah membuat banyak pesaingnya bangkrut karena tidak mampu bersaing dengannya.
Bahkan Ia pun dapat memonopoli Industri perminyakan karena pemilik sumur minyak mau tidak mau harus menjual minyak buminya ke Rockefeller dengan harga yang hanya Standard Oil dapat tentukan.
Satu persatu pemilik sumur minyak yang bangkrut terpaksa harus menjual sumur minyaknya ke Standard Oil.
Sadar bahwa baik Vanderbilt ataupun Tom Scott telah melahirkan “monster” baru yang dapat memangsa mereka sewaktu-waktu, mereka memutuskan untuk mengakhiri persaingan diantara mereka dan mulai bekerja sama.
Spoiler for :
Mereka menetapkan harga kargo baru untuk Standard Oil dan harga ini tentu saja akan meningkatkan harga produk kerosine Standard Oil.
Mengetahui bahwa dua rekan bisnisnya yang tadinya dibawah kontrol kekuasaan Rockefeller telah berbalik menyulitkannya, Rockefeller memutuskan untuk melawan mereka.
Spoiler for :
Untuk Rockefeller, keputusan mereka ini sama saja dengan pernyataan perang. Dan Rockefeller pun bukan orang yang mudah menyerah bila ditantang bertarung.
Rockefeller adalah orang yang merasa bahwa Ia diutus Tuhan kedunia ini untuk membuat kualitas kehidupan manusia lebih baik. Ia pernah beberapa kali terhindar dari kecelakaan fatal sehingga Rockefeller berpikir bahwa Tuhan pasti telah menentukan takdirnya untuk sesuatu yang besar.
Dan solusi dari kesulitan distribusi Standard Oil datang dari tempat yang tidak terduga.
Teknisi Standard Oil menemukan cara untuk mengalirkan kerosine melalui pipa-pipa yang telah dimodifikasi dari tempat pabrik penyulingan ke pabrik pengemasan.
Pipa-pipa ini dapat dipanjangkan tak terbatas sesuai dengan kebutuhan dan Rockefeller melihat ini sebagai peluang baru.
Bila pipa ini dapat mengalirkan tak terbatas tentu ia dapat mengalirkan dari satu negara bagian ke negara bagian yang lain.
Rockefeller langsung meminta teknisinya untuk memproduksi pipa-pipa tersebut agar lebih lebar dan aman. Sehingga pipa-pipa tersebut dapat dipasang dari pabrik penyulingan langsung ke pabrik pengemasan di negara bagian lain.
Spoiler for :
Bila ide ini dapat terlaksana bukan saja Rockefeller tidak lagi membutuhkan kereta api untuk mengangkut produk kerosinenya. Namun Ia dapat menang telak melawan Vanderbilt dan Tom Scott.
Spoiler for :
Pekerja Rockefeller bekerja sangat keras untuk membangun jaringan pipa Standard Oil seluruh Amerika Serikat. Menghancurkan beberapa bukit agar pipa-pipanya dapat melewati beberapa Negara bagian. Sehingga ketika pekerjaan ini selesai Standard Oil telah membangun jaringan pipa sepanjang 6.400 km yang menghubungkan seluruh negara bagian.
Amerika Serikat berkembang dengan sangat luar biasa dan kerosine Standard Oil kini bukan saja dapat dijual dengan harga yang lebih murah keseluruh negeri, namun juga menghancurkan dua lawan Rockefeller yang paling dibencinya.
Secepat itulah industri kereta mengalami krisis karena berkurangnya kargo dari Standard Oil sehingga membuat baik perusahaan Vanderbilt ataupun Tom Scott merugi.
Beberapa jalur harus ditutup dan membuat banyak pekerja kereta api yang harus kehilangan pekerjaan mereka.
Untuk kesekian kali Amerika harus mengalami krisis ekonomi dan menciptakan kemiskinan dimana-mana. Bursa saham rontok dan jurang antara si kaya dan si miskin melebar.
Spoiler for :
Dan untuk pertama kali sejumlah besar orang Amerika menjadi pengangguran.
Pekerja yang masih tersisa harus terpaksa bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang dan upah yang sangat minim. Ini membuat pekerja marah dan demo buruh tumbuh dimana-mana.
Spoiler for :
Apa yang tadinya hanya demo buruh menjadi kerusuhan masa di Pittburgh sehingga membuat stasiun kereta api milik Tom Scott terbakar dan memaksa perusahaan tersebut untuk bangkrut.
Spoiler for :
Kekalahan ini sangat fatal untuk Tom Scott sehingga membuatnya depresi dan tidak mampu lagi bangkit.
Tetapi kemenangan Rockefeller ini membuatnya menjadi orang terkaya di Amerika Serikat menggantikan Cornelius Vanderbilt.
Spoiler for :
Demikianlah kisah kehidupan John. D Rockefeller dari seorang anak yang miskin dan putus sekolah menjadi orang terkaya di Amerika yang saat itu nilai kekayaannya $ 150 juta atau setara dengan $ 500 Milyar saat ini.
Inpirasi yang sangat menggugah kita bahwa miskin dan tidak punya latar belakang pendidikan bukanlah alasan untuk tidak maju.
Bahkan banyak dari orang-orang yang sangat kaya didunia ini dulunya adalah orang miskin.
Rockefeller mengajari kita bahwa hanya dengan sebuah ide untuk membuat kehidupan lebih baik Ia dapat mengundang Investor untuk membiayainya membangun perusahaan minyak paling besar didunia.
Standard Oil menjadi besar di era dimana monopoli masih diperbolehkan.
Memasuki abad ke 20 Standard Oil dipaksa dipecah menjadi beberapa perusahaan seperti Mobil, Exxon, Caltex karena undang-undang anti monopoli.
Semoga kita bisa belajar sesuatu dari thread ini.
SALAM
0
6.2K
23
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya