VIVAnews - Panglima TNI Jenderal Moeldoko sempat melakukan kesalahan saat memakaikan baret militer ke kepala Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Pada saat upacara itu berlangsung di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, hari ini, Jumat, 12 Desember 2014, baret militer berwarna hitam yang seharusnya dipasangkan oleh Moeldoko mengarah miring ke kiri, malah dipasangkan dengan mengarah miring ke kanan di kepala Ahok, sapaan akrab Basuki.

Kondisi ini tidak disadari oleh siapapun, termasuk Ahok dan Moeldoko. Upacara terus berlangsung hingga seluruh rangkaiannya selesai.

Barulah pada saat konferensi pers, wartawan menanyakan arti dari perbedaan arah kemiringan topi baret yang sedang sama-sama dipakai oleh Ahok dan Moeldoko.

"Memangnya beda Pak cara pemakaian baret ini (antara sipil dan militer)?" ujar salah seorang wartawan.

Mendengar pertanyaan itu, Moeldoko terlihat baru menyadari kesalahannya. Sambil tertawa, dengan sigap ia segera memperbaiki letak kemiringan topi baret di kepala Ahok.

"Ooh, iya saya salah, salah. Makanya dari tadi aku lihat-lihat terus topinya. Tolong jangan ditulis ya, saya salah nih. Boleh dong salah sekali-sekali. Sorry ya Pak Ahok," ujar Moeldoko.

Ahok sendiri nampak ikut menertawakan kesalahan yang baru saja dilakukan Moeldoko. Namun ia memaklumi karena kesalahan itu tidak berarti apa-apa padanya.

"Enggak apa-apa Pak miringnya beda. Ini ngurus ibu kota memang mesti agak miring-miring seperti ini juga otaknya," ujar Ahok.

Ahok menerima baret dan brevet militer hari ini sebagai simbol kesamaan persepsi tentang sistem pertahanan negara antara militer dan kepala daerah. Selain itu, dengan baret dan brevet itu, Ahok kini memiliki kewenangan yang setara dengan Panglima TNI untuk memimpin apel di depan prajurit serta memberi instruksi kepada Pangdam Jaya pada saat Jakarta sedang dilanda keadaan darurat seperti bencana. (adi)

Sumber

---

Emang bener dah butuh watak keras dan disiplin seperti Ahok tanpa tedeng aling-aling baru bisa benahin Jakarta