http://www.batamtoday.com/berita5129...yan-Lokal.html
Quote:
BATAMTODAY.COM, Tarempa - Pasca penenggelaman kapal, membuat nelayan asing dendam. Diduga sebuah kapal asing asal Thailand berwarna biru diperkirakan berukuran 60-70 GT hendak menghantam kapal nelayan lokal asal Desa Belibak, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Hal ini dialami oleh tiga nelayan lokal Mawardi, lim dan Mula yang melaut dengan menggunakan kapal tradisional Kuda Laut berukuran 5GT pada Minggu malam (7/12/2014) sekitar pukul 19.00 WIB, di posisi 04.22XXB 105.09T, tepatnya sebelah barat kota Tarempa sekitar 4-5 mil dari pulau terdekat.
Mawardi mengaku pada saat malam kejadian dia dan dua anak buahnya tengah beristirahat di dalam kapal yang mereka gunakan. Mendadak kapal asing tersebut melaju tepat ke arah kapal mereka. Hal tersebut membuat mereka terkejut dan segera menyalakan mesin kapalnya. Beruntung dia dan dua anakbuahnya dapat menghindar dari terjangan kapal asing tersebut.
"Sekitar 8 depa lagi dari kapal kami. Nasib baik kami dapat selamat, itu pun mereka masih mengejar mau nabrak kami lagi," ungkap Mawardi yang tinggal di Desa Belibak, Kecamatan Palmatak, saat melaporkan kejadiannya kepada Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Anambas di Tanjung Tebu, Desa Tarempa Timur, Rabu (10/12/2014)
Ia juga mengungkap, kapal nelayan asing tersebut terus-menerus mengejar kapal mereka selama 2 jam lebih. Tujuannya hendak menghantam dan menenggelamkan kapal nelaya lokal.
Melihat niat buruk nelayan asing tersebut ia pun memacu kapal miliknya hingga dengan kecepatan penuh untuk dapat menghindari terjangan kapal nelayan asing tersebut. Namun kecepatan kapal miliknya kalah jauh dengan kecepatan kapal asing itu. Lagi-lagi nasib baik masih berpihak pada nelayan lokal ini, dengan cara bermanuver di tengah laut akhirnya ia dapat lolos dari kejaran kapal asing itu.
"Saya belok-belokan kapal saya, kapalnya kan susah belok jadi nggak bisa mereka nabrak saya. Itupun mereka terus mengejar kami. ABK-nya juga menyoroti kami dengan lampu sorot kapal mereka," ungkapnya serius.
Bersamaan dengan kejar-kejaran tersebut, salah satu ABK-nya pun segera menginformasikan kejadian itu kepada rekan-rekan lainnya yang juga berada 8 mil dari tempat mereka dikejar melalui radio agar waspada dan berhati-hati. Upaya kapal nelayan asing untuk menenggelamkan kapal nelayan lokal pun belum berhenti pasalnya kapal pelaku ilegal fishing tersebut terus memacu kapalnya mendekati kapal miliknya.
"Saya sudah matikan lampu di kapal saya, tapi saya lupa matikan lampu yang kelap-kelip di atas kapal. Lalu saya matikan lampunya sehingga mereka (kapal asing-red) kehilangan jejak. Itu pun mereka terus menyoroti dengan lampu sorot mereka," kata dia.
Sebelumnya, tiga kapal asing milik nelayan Vietnam ditenggelamkan pemerintah di perairan Anambas pada Jumat (5/12/2014) lalu.
Kurang ajar..! Udah salah, malah nyolot tu nelayan Thailand..!
![Mad (S) emoticon-Mad (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mads.gif)
:
Mereka mau menenggelamkan kapal nelayan lokal Indonesia, mau dibunuh di tengah laut..!
![Mad (S) emoticon-Mad (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mads.gif)
:
Bayangkan, nelayan Thailand kapalnya 70GT, nelayan Indonesia kapalnya cuma 5GT..! Kalau tidak ditenggelamkan kapal pencuri, nelayan kita kalah saing terus..!
![Mad (S) emoticon-Mad (S)](https://s.kaskus.id/images/smilies/mads.gif)
:
___________________________________________________________
___________________________________________________________
NELAYAN THAILAND ITU KEJAM, MEREKA BAHKAN PERNAH MEMBUNUH PRAJURIT TNI AL KARENA KETAHUAN MENCURI IKAN..! INI LINK BERITANYA...!
Quote:
Jumat, 04/04/2014 19:43 WIB
2 Anggota TNI AL Dibunuh Nelayan Thailand di Anambas, Jasad Masih Dicari
Rivki - detikNews
Jakarta - Dua anggota TNI AL yang tewas oleh Nelayan asal Thailand di perairan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau belum ditemukan. TNI AL Indonesia dan AL Thailand sudah sepakat berkerja sama untuk mengusut kasus tersebut.
"Sampai sekarang perkembangannya, jenazah dua prajurit TNI AL kita belum ditemukan," ujar Kapuspen Mabes TNI, Mayjend Fuad Basya, saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (4/4/2014).
Fuad mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Maret 2014. Saat itu anggota TNI AL sedang berpatroli di perairan Anambas memergoki Kapal Nelayan Thailand yang sedang melakukan illegal Fishing. Kapal patroli pun menyuruh nelayan untuk di bawa ke pos milik TNI AL. Tetapi tiba-tiba ada perlawanan dari para nelayan. Nelayan Thailand pun menyekap dua anggota TNI AL Indonesia dan berakhir dengan pembunuhan.
"Dua anggota TNI AL itu gugur dan sampai sekarang belum ditemukan," ujarnya.
Lanjut, Fuad mengatakan, hingga saat ini pihak kepolisian Thailand sudah menetapkan beberapa tersangka. Dia menambahkan pihak Thailand juga akan mengusut kasus ini dengan tuntas dan senantiasa untuk bekerjasama dengan TNI AL Indonesia.
"Iya infonya itu ( penetapan tersangka) dan Thailand juga menyatakan akan membantu kita untuk menemukan jenazah," ujarnya.
Sumber: m.detik.com/news/read/2014/04/04/194326/2546252/10/2-anggota-tni-al-dibunuh-nelayan-thailand-di-anambas-jasad-masih-dicari