Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

domom.kcufAvatar border
TS
domom.kcuf
(finderr keepers)
Kemlu: Ratusan Nelayan Asing Berasal dari Malaysia
VIVAnews - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, mengatakan, tim verifikasi yang diutus secara khusus ke Kabupaten Berau, Pulau Derawan, Kalimantan Timur, telah melaporkan hasil pemeriksaan mereka ke Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi. Hasilnya, kata Tene, ratusan nelayan tersebut merupakan warga Malaysia.

Demikian ungkap Tene di Kemlu, Pejambon, Jakarta Pusat, pada Rabu, 3 Desember 2014. Ratusan orang asing itu, kata Tene, berasal dari Pulau Samporna, Malaysia. Namun, dia mengakui tidak ada bukti dokumen tertulis yang dimiliki ratusan warga asing tersebut untuk menunjukkan mereka berasal dari Negeri Jiran atau Filipina.

"Mereka ini nelayan tradisional dan tidak membawa-bawa dokumen apa pun untuk menunjukkan kewarganegaraan mereka. Kami berhasil memperoleh keterangan berdasarkan wawancara dengan mereka. Mereka mengatakan, pusat kegiatan ada di Pulau Samporna, Malaysia," kata dia.

Sementara, Duta Besar Kerajaan Malaysia untuk RI, Zahrain Mohamed Hashim, tetap bersikukuh ratusan nelayan asing tersebut bukan warga mereka. Pengakuan saja, ujar Zahrain, tidak cukup kuat membuktikan ratusan orang itu berasal dari Negeri Jiran.

"Walau mereka datang dari Malaysia bukan mereka warga Malaysia kan?" tanya Zahrain kepada VIVAnews beberapa waktu lalu.

Mendengar komentar itu, Tene mengungkap bukan berarti terjadi saling lempar pernyataan di antara kedua pihak. Kemlu, akan membahas masalah itu secara menyeluruh dengan Pemerintah Malaysia dan Filipina.

Penangkapan ratusan nelayan asing tersebut sesuai dengan kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan bidang maritim, termasuk pemberantasan penangkapan ikan ilegal. Informasi penangkapan nelayan asing tersebut kali pertama dilontarkan Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto ke kantor berita Inggris, Reuters beberapa waktu lalu.

Saat itu, Andi menyebut otoritas RI telah menangkap 200 warga Malaysia yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal.

Namun, tiba-tiba ketika diwawancarai media Malaysia, TV3, Andi mengubah pernyataannya dengan menyebut, ratusan warga asing tersebut adalah manusia perahu dan belum tentu berasal dari Malaysia. Andi menuding Reuters menjabarkan pernyataannya secara tidak lengkap dan tanpa informasi yang akurat.
=========
mereka tidak di akui sebagai warga malaysia, melainkan warga nomaden tanpa kewarganegaraan.
alias kata malaysia "lu ambil dah tuh 400 orang, mau lu apain bukan urusan gue"
https://id.berita.yahoo.com/kemlu:-r...165009397.html
Diubah oleh domom.kcuf 05-12-2014 06:34
0
638
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.