Ternyata ada berita yang mengguncangkan dunia setelah seorang lelaki terjun dari pesawat dengan ketinggian 2000 meter dan lelaki tersebut tidak mati

kemudian datanglah wartawan untuk mewawancarai orang tersebut, namun ketika di mintain jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan, si penerjun tersebut tidak menjawab.

Wartawan: Pak, apa yang menjadi motif anda untuk melakukan hal tersebut?

Penerjun: . . . . .

Wartawan: Pak, mengapa anda melakukan hal ini?

Penerjun: . . . . .

Wartawan: Mungkin ada yang mau di sampaikan ke keluarganya?

Penerjun: . . . . .

Saking jengkelnya, wartawan tersebut berteriak-teriak hingga datanglah seorang laki2 yang ternyata adalah humas dari sang penerjun,

Humas: Ada apa mas kok teriak-teriak gitu?

Wartawan: Ini lho pak, mas nya ini sombong bener di tanyakin gak dijawab

Dengan tersenyum si humas berkata

Humas: Jadi begini mas, bapaknya ini bukannya tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan mas, karena setelah aksinya itu masnya ini mendapat beberapa luka.

Wartawan: Luka apa ya mas?

Humas: Yah, cuman patah-patah tulang aja sih mas. Sama luka-luka.

Wartawan: terus kenapa bapak itu gak bisa jawab pertanyaan saya?

Humas: Karena selain patah tulang, bapak itu jatuh dengan posisi tengkurap, yang mengakibatkan matanya menjadi buta, hidungnya patah, mulutnya hancur, badannya rusak, kakinya luka berat dan harus di amputasi. Dan di vonis dokter katanya hidupnya tinggal hari ini aja mas

Wartawan: . . . . . .