Merdeka.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Crisnandi mengatakan, penerbitan surat edaran tentang larangan sajian penganan impor dalam rapat-rapat di kantor pemerintah banyak manfaatnya. Salah satunya, hasil pertanian dalam negeri akan meningkat.
Yuddy yakin produk lokal akan bersaing dengan produk impor yang selama ini memiliki harga yang murah dan berkualitas bagus.
"Kan menghidupi petani-petani dalam negeri, ya kan. Dan juga merangsang orang untuk mau bercocok tanam, untuk mau menyuburkan lahan-lahan, ya kan positif," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (27/11).
Selain itu, kata Yuddy, sajian penganan tersebut dapat menjaga kesehatan. Saat ini, banyak orang yang menderita kolesterol, darah tinggi dan stroke lantaran asupan makanannya tidak sehat. Nah, kata Yuddy, dengan sajian berupa singkong, ubi dan ketela merupakan makanan yang tergolong sehat dan aman untuk dikonsumsi.
"Sekarang ini kan banyak orang sakit kolesterol, tekanan darah tinggi, stroke akibat apa? Akibat asupan makanan-makanan dengan kadar gula yang tinggi, kadar lemak yang tinggi. Jadi kalau ada sebuah instansi pemerintah yang mengimbau makanan-makanan lokal, yang sehat, yang apa katakanlah, makanan yang rendah kolesterol, yang rendah gula, kan positif, bagus-bagus saja," ujarnya.
Lagi pula, kata Yuddy, dengan adanya sajian jenis makanan tersebut dapat menghemat anggaran. "intinya kita ingin meningkatkan efesiensi efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Jadi segala sesuatu yang boros itu sudah stop-lah," ujarnya.
Yuddy mengatakan sajian itu berlaku juga untuk tamu negara asing yang datang ke Istana Kepresidenan. Menurutnya, banyak olahan macam-macam yang bisa dibuat dari ubi, singkong dan ketela.
"Semua, singkong kalau diolah jadi getuk kan enak. Kayak kue apa itu yang dalamnya kacang mochi kan enak. Banyak kan olahannya, yang kreatif dong, kamu jangan berpikir kacang cuma direbus, pisang cuma direbus. Kan banyak cara-cara mengolah makanan produk lokal menjadi panganan yang menarik dan nikmat, getuk kurang enak gimana," ujarnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/tak...-singkong.html
dan meneladani ketumnya, Wiranto.. ga hanya