Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaytokeyosAvatar border
TS
kaytokeyos
Ini Faktor Mengejutkan yang Buat Agan Selalu Menjomblo
pasangan tidak selalu mudah bagi semua orang. Ada yang bisa mendapatkan kekasih baru hanya dalam hitungan bulan, sementara yang lainnya menjomblo hingga bertahun-tahun bahkan ada pula yang selama hidupnya belum pernah berpacaran.

Sulit atau mudahnya seseorang memiliki kekasih ternyata tidak hanya tergantung pada penampilan fisik atau kepribadian. Jika Anda bertanya-tanya mengapa selalu menjomblo, sedangkan teman-teman di sekitar sudah berpasangan bahkan menikah, mungkin masalahnya ada pada DNA Anda.

Sejumlah ilmuwan baru-baru ini mengidentifikasi adanya 'gen jomblo' pada DNA manusia. Seperti dikutip dari Daily Mail, mereka yang memiliki gen ini 20 persen lebih besar kemungkinannya untuk menjadi lajang ketimbang orang lain.

Orang dengan gen jomblo ini kadar serotoninnya --hormon yang memunculkan rasa bahagia-- lebih sedikit, sehingga ia merasa kurang nyaman saat berhubungan asmara dengan orang lain. Akibatnya ia cenderung sulit menemukan pasangan atau tidak bisa mempertahankan hubungannya dalam waktu lama.

Penemuan 'gen jomblo' ini didapat setelah para ilmuwan dari Peking University, Beijing memeriksa sample rambut dari hampir 600 responden di China. Sample digunakan untuk menganalisa gen yang disebut 5-HTA1, dan terbagi menjadi dua versi; 'G' dan 'C'. Versi 'G' diidentifikasi sebagai gen 5-HTA1 yang membuat orang cenderung menjadi single ketimbang versi 'C'.

Dari pengelompokan itu, diketahui partisipan yang memiliki gen 5-HTA1 versi 'G' 60 persennya menjomblo. Sementara kelompok 'C' hanya 50 persen. Setelah dianalisa terungkap bahwa gen ini membuat tubuh lebih sedikit memproduksi hormon serotonin yang memengaruhi mood dan rasa bahagia. Orang dengan gen versi 'G' ini juga diketahui cenderung sulit dekat dengan orang lain, serta lebih rentan menderita depresi dan gangguan emosional.

Seperti yang dimuat dalam jurnal Scientific Reports, para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian menulis, "Gen 'G' ini membuat orang mudah merasa pesimis dan menderita gangguan emosional sehingga berpengaruh pada kualitas dan stabilitas mereka dalam menjalin asmara. Hal ini juga menurunkan potensi untuk mendapatkan teman kencan dan memicu kegagalan dalam hubungan."

Penelitian ini menunjukkan bukti bahwa faktor genetik bisa menentukan kemampuan seseorang dalam berhubungan sosial, dalam konteks tertentu yakni hubungan asmara. Namun perlu diingatkan bahwa gen hanya salah satu faktor saja. Pengaruhnya pun kecil, hanya 20 persen. Dr Pam Spurr yang seorang pakar percintaan menekankan agar jangan sampai membiarkan gen yang mengatur kehidupan percintaan kita.

"Saya tahu bahwa fakor genetik memang bisa memengaruhi kepripadian dan perilaku manusia tapi kita selalu punya pilihan. Jika gen tertentu membuat seseorang sulit dekat dengan orang lain, maka saya percaya mereka bisa belajar bagaimana berinteraksi dengan lebih baik dan membuat mereka lebih sukses dalam mencari cintanya," tutur Dr Pam.

Quote:


sumber
Diubah oleh kaytokeyos 25-11-2014 14:48
0
1.7K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.