Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

hatersmscstudioAvatar border
TS
hatersmscstudio
Tips Meredam Suara: Part 3 – Seberapa Bagus Kualitas Akustik Ruangan Anda?
Spoiler for CV. H2C:


Halo Agan-agan sekalian,

Balik lagi dengan saya Kevin dari CV. Horison 2 Cakra, kali ini saya akan membagi sedikit tips mengenai seberapa efektif kualitas peredam yang agan buat dilihat dari kualitas akustik yang dihasilkan. Dalam thread ini saya akan menjelaskan melalui rumus-rumus dan perhitungan matematika, semoga saja penjelasan saya cukup jelas. Tujuan saya dalam membuat thread ini adalah agan-agan sekalian bisa menghitung sendiri efektifitas dari peredam yang akan agan buat dalam menghasilkan akustik yang baik.

Sang Master yang menciptakan rumus perhitungan akustik adalah seorang fisikawan Amerika bernama Wallace Clement Sabine(1868 – 1919), beliau terkenal dengan karyanya dalam mendesign Boston Concert Hall yang dianggap sebagai salah satu ruangan konser dengan kualitas akustik terbaik di dunia. Formula perhitungan Sabine didasari pada teori RT60dB yaitu Reverbation Time atau waktu gema yang dibutuhkan oleh suara untuk melemah sebanyak 60dB. Dalam teori ini menyatakan bahwa semakin lama waktu suara untuk menggema (dalam artian gema yang dihasilkan besar), maka semakin buruk kualitas akustik ruangan Anda. Sebaliknya, semakin pendek waktu suara menggema di ruangan, semakin bagus kualitas akustik ruangan Anda. Hal ini cukup masuk akal, mengingat Agan-agan sekalian pasti sangat terganggu apabila memainkan musik dengan tingkat gema ruangan yang tinggi, pastinya suara yang dihasilkan sangat-sangat tidak clean dan tidak enak terdengar. Apalagi dalam hal recording, pasti susah sekali mengedit suara (terutama vocal) yang terkontaminasi suara gema dari ruangan tempat take vocal Agan.

Dalam teori tersebut, lebih lanjut juga dijelaskan bahwa masing-masing material seperti beton (dak), batu bata, heibel (concrete block), gypsum, triplek, karpet, dll memiliki koefisien serap suara (Sound Absorption Coefficient - SAC) yang berbeda-beda. Secara konseptual, semakin padat suatu material, material tersebut bersifat memantulkan suara tinggi dan menyerap suara rendah, oleh karena itu nilai SAC akan tinggi di frekuensi suara rendah (misalnya 125 Hz) dan rendah pada frekuensi suara tinggi (misalnya 4.000 Hz). Sebaliknya, semakin lunak suatu material, material tersebut bersifat memantulkan suara rendah dan menyerap suara tinggi, sehingga nilai SAC akan rendah pada frekuensi suara rendah dan tinggi pada frekuensi suara tinggi. Bagaimana? Mulai pusing kan? Hehehe…

Suatu material dinilai memiliki kemampuan meredam/menyerap suara dengan baik apabila pada setiap frekuensi memiliki nilai SAC di atas 0,2. Misalkan Rockwool dengan densitas 60 Kg/M3 memliki nilai koefisien 0,22 pada frekuensi 125 Hz dan 0.99 pada frekuensi 4.000 Hz. Dalam metode perhitungannya, kita terlebih dahulu harus mengetahui nilai SAC masing-masing material yang akan Agan pakai pada setiap frekuensi low-middle-treble yaitu diwakili dengan 125 Hz – 250 Hz – 500 Hz – 1.000 Hz – 2.000 Hz – 4.000 Hz.

Secara general rumus Sabine berbunyi:
RT60dB = (0,161 x V) / (A x S)
V = volume ruangan (m3)
A = luas permukan material (m2)
S = SAC (m/detik)

Untuk lebih jelasnya, kita akan sama-sama membandingkan kualitas akustik yang dilihat dari RT60dB tanpa dan dengan peredam, studi kasus di ruangan studio saya. Coba kita sama-sama melihat simulasi dibawah ini dan saya akan bantu penjelasannya per poin:



1. Hal pertama dalam menghitung kualitas akustik Agan adalah mengetahui dimensi P x T x L ruangan Agan dan menentukan Volume ruangan Agan. Dalam hal ini, volume ruangan saya dalah 36 M3;

2. Lalu, di ruangan yang belum diberikan peredam tersebut, klasifikasikan setiap material penyusun studio Anda. Dalam hal ini, 4 sisi ruangan saya (ki-ka, dep-bel) adalah heibel (concrete block) dan bagian atas (plafond) adalah concrete floor (dak beton). Dari sini tentukan luas permukaan masing-masing komponen ruangan tersebut;

3. Supaya lebih enak dan rapih, buatlah table seperti pada poin 3 yang menampilkan kolom luas permukaan masing-masing komponen material (A), SAC pada setiap frekuensi dari 125 Hz s/d 4.000 Hz. Lalu kalikan Luas (A) dengan SAC pada setiap frekuensi sehibngga didapatkan S125 x A, S250 x A, S500 x A, S1000 x A, S2000 x A dan S4000 x A;

4. Totalkan masing-masing S125 x A, S250 x A, S500 x A, S1000 x A, S2000 x A dan S4000 x A pada baris Total Absorption;

5. Buat Baris pengkalian antara Koefisien Sabine 0,161 x Volume ruangan yang telah agan hitung di Poin 1;

6. Kalikan Total Absortion (Poin 4) tersebut dengan 0,161 x Volume (Poin 5) untuk mendapatkan RT60dB pada masing-masing frekuensi;

7. Rata-ratakan RT60dB pada masing-masing frekuensi tersebut sehingga didapat hasil berupa berapa detik rata-rata lama suara yang dihasilkan tersebut membias turun sebesar 60dB. Dalam hal ini rata-rata RT60dB di ruangan saya yang tanpa peredam adalah 1,817 detik.

Hal ini juga berlaku dalam perhitungan ruangan dengan menggunakan peredam (Pada tabel berikutnya), perbedaannya hanya pada koefisien masing-masing material (SAC) yang tentunya berbeda, karena pada contoh saya, Rockwool adalah bahan penyerap suara yang baik, sehingga hasil RT60dB yang didapatkan pun lebih kecil dari pada tanpa peredam. Dengan adanya peredam RT60dB saya menjadi 0,179 detik atau efektif mempercepat hilangnya gema suara sampai dengan 90,18%.

Menurut saya perhitungan ini amatlah berguna sebagai panduan dan pertimbangan kita dalam membuat studio. Apalagi Agan menginginkan kualitas akustik yang baik dengan budget yang seminimal mungkin, ada baiknya Agan menghitung dulu material apa saja yang akan Agan gunakan sebelum memasangnya di studio Agan. Akan tetapi ada beberapa kelemahan dalam metode ini yaitu tidak mempertimbangkan seberapa bagus dan tebal material yang digunakan untuk menyusun suatu ruangan dengan atau tanpa peredam. Dalam menghitung RT60dB dengan peredam, SAC rockwool diukur per M3, akan tetapi tetap saja kita tidak mengetahui apa pertimbangan penentuan ukuran SAC material tanpa peredam, misalkan heibel, apakah per M3 atau per blok standard? Bagaimana dengan tingkat kerapatan porinya (berhubungan dengan kualitas heibel itu sendiri)? Saya tidak menemukan penjelasannya lebih lanjut. Apakah rockwool yang misalkan mempunyai ketebalan hanya 5 cm berarti ekektifitasnya pun menurun 20 x lipat (karena SAC rockwool ditentukan pada ukuran per M3). Saya pun masih mencari-cari jawaban untuk permasalahan ini.

Anyway, semoga tips kali ini dapat membantu Agan-agan yang mau membangun studio/home theater/ruang karaoke/ mixing/recording. Apabila masih bingung dan ingin diskusi mengenai peredam suara dan akustik, dapat menghubungi Kevin (CV. H2C) di 085691044837, kita juga menjual materialnya loh (Sekalian Promosi emoticon-Malu (S)). Terima kasih.

CV. Horison 2 Cakra
Jl.Utama I Bakhita Deplu No. 83D
Kel. Pondok Karya Kec. Pondok Aren
Tangerang Selatan 15225
Hub : Kevin 085691044837, pin BB: 2BDB03B9
Diubah oleh hatersmscstudio 20-03-2016 10:21
0
8.9K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Help, Tips & Tutorial Music
Help, Tips & Tutorial MusicKASKUS Official
3.9KThread1.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.