Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

domom.kcufAvatar border
TS
domom.kcuf
(bukan opini kaskuser)Harga Solar Naik, Ikan Tangkapan Turun
http://www.jawapos.com/baca/artikel/...angkapan-Turun
JEMBER – Kenaikan harga BBM bersubsidi membuat nelayan terpukul. Sebab, mereka membutuhkan BBM jenis solar untuk menggerakkan mesin perahu saat melaut. Ketika harga solar melambung, ikan tangkapan para nelayan justru turun. Ironisnya, harga ikan saat ini turun. Kondisi tersebut dikeluhkan para nelayan.

Misalnya, nelayan di Kecamatan Puger, Jember, beberapa pekan ini mendapat ikan jenis layur, slingsing, dan tongkol saat melaut. Di pasar, harga ikan-ikan itu merosot. ’’Ikan layur biasanya Rp 38 ribu per kilogram. Sekarang harganya turun,’’ keluh Hambali, salah seorang nelayan setempat, Rabu (19/11).

Dia menuturkan, kebutuhan solar para nelayan memang cukup besar. Untuk sebuah perahu jukung berkapasitas dua orang, nelayan membutuhkan 10 liter solar saat melaut. Bahkan, perahu berkapasitas lebih besar bisa membutuhkan 100–150 liter solar untuk sekali melaut.

Kondisi tersebut, kata Hambali, tidak sebanding dengan hasil tangkapan nelayan. Apalagi ketika harga ikan turun. Kendati demikian, dia menyatakan bahwa nelayan berharap tidak terjadi kelangkaan solar lagi. Para nelayan sempat sulit mendapatkan solar menjelang kenaikan harga BBM. ’’Meski harga solar Rp 7.500 per liter di SPBU dan Rp 8.000 di eceran, yang penting barangnya ada,’’ tuturnya.

Hambali berharap pemerintah tidak menambah susah nelayan dengan mengurangi pasokan solar. Pasokan solar SPBU di Puger beberapa waktu lalu sempat dikurangi sehingga para nelayan sulit mendapatkan BBM untuk perahu mereka. Tidak jarang pembeliannya dibatasi SPBU.

Sementara itu, hujan yang mengguyur Jember dalam sepekan terakhir membuat tangkapan ikan terus menurun. Bahkan, para nelayan di Pantai Papuma, Wuluhan, enggan melaut dan lebih memilih memarkir perahu mereka.

Ahmadi, salah seorang nelayan setempat, menuturkan, pergantian musim memang sudah menjadi risiko nelayan. ’’Ikan mulai berkurang. Kini sudah bukan musim melaut,’’ katanya.

Menurut dia, hasil tangkapan ikan kini merosot jauh jika dibandingkan dengan musim kemarau lalu. Bahkan, hasil tangkapan ikan kali ini tidak sampai separo saat musim kemarau. ’’Saat kemarau lalu, ada nelayan yang bawa 700 karung. Semua terisi ikan. Sekarang tidak sampai separo,’’ terangnya.

Ahmadi menjelaskan, sebuah karung terkadang bisa memuat 15–20 kilogram ikan. ’’Jadi, kalau dapat 500 karung, bisa sekitar 7 ton lebih,’’ ujarnya.

Namun, penurunan hasil tangkapan terjadi sangat drastis ketika hujan tiba. Setiap berlayar, hasil tangkapan nelayan kali ini tidak lebih dari 250 karung. ’’Makanya, banyak nelayan yang tidak melaut,’’ ucapnya. Selain dibeli para pengepul, ikan hasil tangkapan itu dipasarkan ke daerah sekitar.
===================
masyarakat kurangi konsumsi ikan, karena keuangan makin mepet.
kurangi konsumsi ukan bikin rakyat makin bodoh
rakyat bodoh gampang di boongi lewat pencitraan emoticon-Cendol (S)
Quote:

tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
3.1K
50
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.