Banyak yang bertanya-tanya dan penasaran ttg KPFSI, yg bisa menggelar rapat di hotel dengan makan siang, makan malam dan coffee break secara free. Bahkan penginapan juga cuma-cuma.
Siapa otak KPFSI?? Dalang KPFSI?? Juragan besar siapa yang ada dibalik gerakan ini. Siapa menunggangi siapa? Atau siapa ditunggangi siapa? Kepentingan siapa yang diusung dalam gerakan ini??
Semua sudah dipublish di forum ini, mengenai tujuan, latar belakang, batasan, dan tahapan aksinya. Tak ada tunggang menunggang di KPFSI. Ini murni gerakan suporter yang cinta sepakbola nasional. Kalau bicara soal tunggang menunggang, saya pilih nunggangi Miyabi saja deh. Lebih maknyus ...
Pesertanya atas nama individu, bukan representasi dari kelompok suporter resmi. Dari Madura, Lampung, Palembang, Palangkkaraya, Raja Ampat, Serui, Surabaya, Tangerang, Bojonegoro, Sleman, Bantul, Magelang, Pati, Blitar, Banjarnegara, dll.
Mereka datang atas dasar PARTISIPASI, bukan mobilisasi. Semua datang atas biaya sendiri, tanpa subsidi apapun. Mereka mengorbankan tenaga, waktu dan biaya demi sepakbola. Meski untuk urusan akomodasi di Yogya (makan dan tidur) disponsori oleh Godha Properti. Ada yg konfirm mau datang dari Jatim tapi minta dibiayai, dengan halus kami tolak karena kami tidak ingin melakukan praktek mobilisasi. Mereka yg datang secara partisipasi pribadi kami anggap lebih murni kadar perjuangannya. Jer basuki mawa bea.
KPFSI lebih mengedepankan berjuang di jalur indoor. Kami tidak tertarik memakai jalur outdoor melalui pengerahan massa di lapangan. Kami berjuang dengan ide dan konseptual, yang rasional dan bisa diimplementasikan. Kami suporter PEMIKIR yang ingin membunuh lawan dengan benda tumpul dan lunak, bukan senjata tajam. Kami adalah komplemen dari rekan-rekan suporter yg mungkin bertype PEJUANG (fighter) karena mampu menggerakkan massa.
Ada 64 suporter pemikir yg hadir, dari 21 kelompok suporter, meski mereka menegaskan hadir secara pribadi (personal). Dan sebagian dari mereka berpendapat bahwa jika mau berjuang, seharusnya masuk ke tubuh PSSI, berjuang dari dalam. Kami menghargai pendapat mereka, tapi kami utarakan bahwa jalur perjuangan yang kami pilih adalah mendirikan FSI dan Galanasia, tanpa bersinggungan dengan PSSI. Bagi yang frekwensinya tidak sama, kami berikan apresiasi meski belum bisa bergabung dengan kami.
Ada yang under estimated dan pesimis dengan kekuatan KPFSI mewujudkan mimpi besar ini, mengingat keterbatasan sumber daya. Bagi kami, seberapa berat langkah kedepan nanti, yang penting dimulai dan mengggalang dukungan kesana sini. Kalah sebelum bertanding bukanlah mental ksatria. Pokoknya bulatkan teka, maju, majuuu dan maju.
Tugas kami cuma menyalakan obor perjuangan. Sambil berharap semesta mendukung perjuangan ini, dan mampu menarik kekuatan-kekuatan besar yang satu frekwensi dengan KPFSI.