Dalam tugas diplomasinya yang pertama di kancah global sebagai Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) bukan hanya melakukan tugasnya dengan baik, namun juga mampu merebut aplaus dan pujian di setiap acara yang dia hadiri.

Menurut seorang anggota Kadin yang menjadi delegasi APEC di Beijing Senin-Selasa pekan ini, Presiden Jokowi menunjukkan ciri khasnya dengan pendekatan yang merakyat, sehingga banyak peserta konferensi atau tamu undangan yang menyukainya.

“Tidak sulit untuk berjabat tangan atau berfoto dengannya. Paspamres dari Indonesia juga bersikap longgar, kalau pun agak ketat justru dari petugas keamanan negara tuan rumah,” kata Ananda Setiyo Ivannanto kepada Beritasatu.com.

Setiap kali masuk Hotel Kempinski tempatnya menginap, banyak warga Indonesia sudah menunggu di lobi dan Presiden Jokowi pun tak keberatan menjabat tangan mereka, ujarnya.

Jokowi juga menjadi pusat perhatian karena dia adalah presiden terbaru di antara para kepala negara yang menghadiri ajang kerjasama ekonomi Asia-Pasifik itu.

Namun satu hal yang membuat Presiden Jokowi menonjol adalah gaya presentasinya yang lugas dan menghormati kalangan usaha dalam beberapa forum seperti Indonesia-China Trade, Investment and Economic Forum dan APEC CEO Summit, kata Ananda.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mempresentasikan potensi investasi dan kebutuhan mendesak Indonesia seperti bandara, jalan tol, jaringan kereta api, pembangkit listrik, pelabuhan, smelter dll., ujarnya.

“Gaya presentasi dia mencerminkan jenis pemimpin yang dibutuhkan dunia sekarang, karena kami memang butuh pemimpin yang lebih paham tentang dunia bisnis dan tidak terhalang oleh masalah politik,” kata Ananda.

“Kita tahu penggerak ekonomi adalah para pengusaha, yang membayar pajak kepada pemerintah, sehingga akhirnya pemerintah bisa memberi layanan lebih baik kepada masyarakat.”

Tapi Masih Ada yang Kurang
Hanya saja dalam presentasi Presiden Jokowi itu tidak disebutkan produk-produk bernilai tinggi yang dipasok Indonesia ke pasar dunia, seperti mobil yang telah diekspor, makanan beku sampai sandang, kata Ananda.

Yang lebih penting lagi adalah sumber daya manusia Indonesia yang banyak memiliki generasi muda berbakat dan bekerja di industri pesawat terbang, semikonduktor, dan sebagainya.

Ananda berharap Presiden Jokowi bisa lebih mempromosikan potensi Indonesia yang bisa disumbangkan ke dunia sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi sebagai mitra internasional, bukan hanya menjadi pasar.

Presiden Jokowi masih dijadwalkan untuk melakukan tugas diplomasi internasional di ajang KTT ASEAN dan KTT G-20 di Myanmar dan Australia pekan ini.

http://www.beritasatu.com/ekonomi/224459-debut-internasional-jokowi-dinilai-sukses.html