Mari kita simak kisah teman kita ini gan, semoga menjadi penambah semangat buat kita

Medan (ReportaseKampus): Sebuah Ungkapan Latin yang berbunyi “dum spiro spero ( selama aku hidup aku tak akan menyerah)” menjadi api yang terus mengobarkan semangat Sondang Novita Sitanggang untuk menuntut ilmu dalam keterbatasan yang dimilikinya. Gadis kelahiran Balige, 29 Januari 1990 ini mengidap penyakit langka neurofibromatosis tipe 2.
“Kalimat inilah yang memotivasiku untuk meneruskan langkah, ternyata kondisiku tak dapat membatasiku untuk mencari-cari alasan. ” ungkap Sondang kepada Reportase Kampus, Kamis (29/10/2014).



Penyakit tersebut telah melumpuhkan syaraf motorik kaki Sondang sejak dirinya masih duduk di bangku SMP. Kondisi ini memaksa Sondang harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Lantaran kondisinya yang lemah, Sondang tertinggal 3 tahun dari teman-teman sebayanya karena harus menjalani serangkaian perawatan medis. Tetapi tekadnya sangat kuat untuk melanjutkan sekolah.

“Saat itu mereka sudah pakai rok abu-abu, sementara aku masih pakai rok biru. Tapi Aku tetap semangat dan ingat impian almarhumah mamaku yang ingin aku sarjana,” kisah Sondang.

Semangat yang kuat disertai kecerdasan yang mumpuni, membuatnya mampu melanjutkan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Saat ini Sondang terdaftar sebagai sebagai mahasiswi semester V Jurusan Ilmu Politik FISIP USU.

“Awalnya aku memilih Jurusan Politik hanya untuk coba-coba, eh ternyata lulus. Tuhan memang luar biasa, aku dipertemukan dengan teman-teman dengan jiwa sosial tinggi yang belum tentu kudapat dijurusan lain,” cerita Sondang dengan haru.

Gadis yang mengagumi Anies Baswedan ini memiliki cita – cita mulia. Kelak dirinya ingin membantu orang – orang yang memiliki kekurangan seperti dirinya untuk dapat melanjtukan pendidikan.
“Beruntung aku masih bisa kuliah, seorang teman berkebutuhan khusus seperti saya yang juga ingin kuliah, namun tak dapat kesempatan. Dari situ aku berpikir, mungkin ini rencana Tuhan menempatkan aku di jurusan politik ini, agar dapat menyuarakan keinginan mereka. Aku ingin membuka mata pemerintah dan pihak universitas bahwa orang-orang difabel juga punya keinginan untuk maju, kami juga bisa,” tuturnya optimis.

Sondang kini masih menjalani serangkaian perawatan medis. Di sela-sela jadwal kuliah, dia rutin melakukan check up ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya stabil. Sondang dengan segala perhatian dan dukungan yang diberikan keluarga dan teman – temannya selama ini.

“Saya selalu bersyukur memiliki teman-teman yang selalu membantu naik turun tangga. Seorang ayah yang senantiasa mendukung dan nenek yang selalu merawatku. Ini membuat aku terus semangat dan pantang mengeluh. Tak perlu menunggu orang lain untuk datang dan memotivasi dirimu, jadilah motivator untuk dirimu sendiri, kuat bukan lagi pilihan tetapi sebuah keharusan,” tutur Sondang. (RRN/RK – 04/)

SUMBER

Monggo di rate dan di share ya gan...
Semoga bermanfaat buat kita semua

Terima kasih

REKOMENDASIKAN JADI HT GAN