- Beranda
- Berita dan Politik
[REPOST THREAD] Jonan Bagus?? Ini Kata Pengguna Kereta Api soal Jonan Jadi Menhub
...
TS
colostrum
[REPOST THREAD] Jonan Bagus?? Ini Kata Pengguna Kereta Api soal Jonan Jadi Menhub
Berawal dari thread yang ditinggal kabur oleh TS-nya. Pada awalnya TS berniat nge-flame tapi ternyata reaksi yang ditunjukkan oleh para kaskuser sangat berbeda dan akhirnya ditinggal kabur oleh TS karena TS ga bisa berkutik mempertahankan argumen ngawurnya.
Ini thread aslinya (ada baiknya agan baca thread aslinya dulu):
[Jonan Bagus??] Ini Kata Pengguna Kereta Api soal Jonan Jadi Menhub
Thread tersebut ternyata berkembang jadi diskusi yang enak antar pengguna Kereta Api (baik KRL/Comline, KA Lokal, dan KA Jarak Jauh). Ada apresiasi, kritik, saran, dan solusi atas per-Kereta Api-an Indonesia lebih maju lagi. Jadi sayang kalao ditinggal begitu saja karena ditinggal kabur oleh TS-nya. Untuk itu komen2 kaskuser ane rangkum ulang di thread repost ini.
Kritik dan opini ane tentang KRL/Comline:
1. KRL yang telat ga sesuai jadwal, hal ini karena
a) sinyal dan wesel yang udah uzur sehingga kerap error, dalam hal ini bukan domain PT. KAI tapi domain Kemenhub, ane berharap setelah Jonan jadi menteri ada peremajaan sinyal dan wesel dan ane harap bisa pake produk dalam negeri yaitu PT. LEN.
b) armada KRL yg kadang2 mogok karena emang rata2 adalah armad bekas dari Jepang. Tapi sebenarnya sih barang Jepang meskipun sudah tua masih bagus asal well maintained. Adapula armada baru dari INKA tapi ya begitu, INKA masih dalam taraf belajar membuat KRL jadi masih belum sempurna. Solusinya agar PT. KAI benar2 melakukan maintenance yg baik terhadap armada KRL-nya. Jangan memaksakan menjalankan KRL yg berpotensi mogok, mending korban 1 jadwal KRL daripada membuat kacau seluruh jadwal KRL. Dan ada baiknya PT. KAI juga mencicil beli armada KRL yang benar2 baru bukan bekas.
2. Kapasitas KRL yang kurang
Khusunya yg koridor Bekasi yang harus berbagi dg KA JJ, untungnya sudah dalam proses pengerjaan Double Duble Track Manggarai-Jatinegara-Bekasi (target selesai 2016) sehingga jalur KA JJ dan KRL dapat dipisah yang nantinya frekuensi KRL dapat ditambah.
Selain menambah frekuensi tambahlah pula jumlah gerbong KRL, tapi juga harus diikuti tambah panjang peron stasiun.
3. Tarif parkir stasiun yang mahal
Mahal itu relatif, tapi kalo tiap hari harus parkir motor di stasiun tentu bisa sangat memberatkan. Mungkin ini disebabkan karena minimnya lahan parkir, solusinya bisa bangun elevated parking area sehingga bisa menambah volume kendaraan yang diparkir tanpa menambah lahan dan diharapkan tarif parkir bisa lebih murah.
4. KRL yang kurang nyaman karena desak2an.
Kalo namanya peak hour mau KRL dimanapun juga sama desak2an, diluar negeripun juga begitu. Tapi bisa dikurangi dengan penambahan frekuensi KRL.
5. Jangkauan KRL yg kurang luas
Dalam proses elektifikasi sampai Cikarang untuk koridor Bekasi, elektifikasi sampai Rangkasbitung (sekarang sudah samapi Maja) untuk koridor Serpong, dan elektirfikasi jalur cabang ke Cibinong untuk koridor Bogor. Lalu adapula pembangunan KRL koridor sampai Bandara, dan rencana pembangunan jalur baru Cibinong-Cikarang (sehingga koridor Bekasi dan Bogor bisa bertemu).
Kritik dan opini ane tentang KA Jarak Jauh:
- Menyusul -
Selanjutnya komen dari agan2 kaskuser:
Ini thread aslinya (ada baiknya agan baca thread aslinya dulu):
[Jonan Bagus??] Ini Kata Pengguna Kereta Api soal Jonan Jadi Menhub
Thread tersebut ternyata berkembang jadi diskusi yang enak antar pengguna Kereta Api (baik KRL/Comline, KA Lokal, dan KA Jarak Jauh). Ada apresiasi, kritik, saran, dan solusi atas per-Kereta Api-an Indonesia lebih maju lagi. Jadi sayang kalao ditinggal begitu saja karena ditinggal kabur oleh TS-nya. Untuk itu komen2 kaskuser ane rangkum ulang di thread repost ini.
Quote:
Kritik dan opini ane tentang KRL/Comline:
1. KRL yang telat ga sesuai jadwal, hal ini karena
a) sinyal dan wesel yang udah uzur sehingga kerap error, dalam hal ini bukan domain PT. KAI tapi domain Kemenhub, ane berharap setelah Jonan jadi menteri ada peremajaan sinyal dan wesel dan ane harap bisa pake produk dalam negeri yaitu PT. LEN.
b) armada KRL yg kadang2 mogok karena emang rata2 adalah armad bekas dari Jepang. Tapi sebenarnya sih barang Jepang meskipun sudah tua masih bagus asal well maintained. Adapula armada baru dari INKA tapi ya begitu, INKA masih dalam taraf belajar membuat KRL jadi masih belum sempurna. Solusinya agar PT. KAI benar2 melakukan maintenance yg baik terhadap armada KRL-nya. Jangan memaksakan menjalankan KRL yg berpotensi mogok, mending korban 1 jadwal KRL daripada membuat kacau seluruh jadwal KRL. Dan ada baiknya PT. KAI juga mencicil beli armada KRL yang benar2 baru bukan bekas.
2. Kapasitas KRL yang kurang
Khusunya yg koridor Bekasi yang harus berbagi dg KA JJ, untungnya sudah dalam proses pengerjaan Double Duble Track Manggarai-Jatinegara-Bekasi (target selesai 2016) sehingga jalur KA JJ dan KRL dapat dipisah yang nantinya frekuensi KRL dapat ditambah.
Selain menambah frekuensi tambahlah pula jumlah gerbong KRL, tapi juga harus diikuti tambah panjang peron stasiun.
3. Tarif parkir stasiun yang mahal
Mahal itu relatif, tapi kalo tiap hari harus parkir motor di stasiun tentu bisa sangat memberatkan. Mungkin ini disebabkan karena minimnya lahan parkir, solusinya bisa bangun elevated parking area sehingga bisa menambah volume kendaraan yang diparkir tanpa menambah lahan dan diharapkan tarif parkir bisa lebih murah.
4. KRL yang kurang nyaman karena desak2an.
Kalo namanya peak hour mau KRL dimanapun juga sama desak2an, diluar negeripun juga begitu. Tapi bisa dikurangi dengan penambahan frekuensi KRL.
5. Jangkauan KRL yg kurang luas
Dalam proses elektifikasi sampai Cikarang untuk koridor Bekasi, elektifikasi sampai Rangkasbitung (sekarang sudah samapi Maja) untuk koridor Serpong, dan elektirfikasi jalur cabang ke Cibinong untuk koridor Bogor. Lalu adapula pembangunan KRL koridor sampai Bandara, dan rencana pembangunan jalur baru Cibinong-Cikarang (sehingga koridor Bekasi dan Bogor bisa bertemu).
Kritik dan opini ane tentang KA Jarak Jauh:
- Menyusul -
Selanjutnya komen dari agan2 kaskuser:
Quote:
Original Posted By crasa►Perubahan KAI selama dipimpin Ign Jonan
1. Model boarding pass, hanya penumpang yang bisa masuk area peron stasiun, bahkan pengantar juga ga boleh masuk.
2. Pembelian tiket kereta bisa online, bisa dari HP, dan bisa ngutang alias pake credit card.
3. Peningkatan sarana dan prasaran kereta api, double track JKT - SBI, PWT- CN, KA Kelas Bisnis sdh pake AC, walopun split, td dah terasa adem, KA Kelas Ekonomi ada beberapa pake AC
4. Asongan berkurang banget
itu semua dari pengalaman saya naek kereta,
mungkin ada yang mau nambahin lagi
1. Model boarding pass, hanya penumpang yang bisa masuk area peron stasiun, bahkan pengantar juga ga boleh masuk.
2. Pembelian tiket kereta bisa online, bisa dari HP, dan bisa ngutang alias pake credit card.
3. Peningkatan sarana dan prasaran kereta api, double track JKT - SBI, PWT- CN, KA Kelas Bisnis sdh pake AC, walopun split, td dah terasa adem, KA Kelas Ekonomi ada beberapa pake AC
4. Asongan berkurang banget
itu semua dari pengalaman saya naek kereta,
mungkin ada yang mau nambahin lagi
Quote:
Original Posted By japek►
gak hanya pembenahan stasiun kali, tapi juga menghidupkan lagi angkutan barang, serta pembenahan aset-aset heritage yang bersejarah, belum lagi pengadaan lok-lok baru dari USA, serta kerete penumpang dan gerbong barang baru untuk operasional mereka
kalau hampir menyamai pesawat kenapa gak beralih ke pesawat saja gan?
iya, tanggapan Jojon mengenai PSO memang sengak, dia bilang gak butuh PSO untuk KA jarak jauh, mendingan PSO untuk kereta commuter
gak hanya pembenahan stasiun kali, tapi juga menghidupkan lagi angkutan barang, serta pembenahan aset-aset heritage yang bersejarah, belum lagi pengadaan lok-lok baru dari USA, serta kerete penumpang dan gerbong barang baru untuk operasional mereka
kalau hampir menyamai pesawat kenapa gak beralih ke pesawat saja gan?
iya, tanggapan Jojon mengenai PSO memang sengak, dia bilang gak butuh PSO untuk KA jarak jauh, mendingan PSO untuk kereta commuter
Quote:
Original Posted By susugurita►krl bisa kaya sekarang ini itu sebenernya udah maju bgt drpd sebelumnya. jgn dibandingin sama jepang Inggris dll ya.
tp range dr kemajuannya sih bagus. walopun pelan2 tp pasti.
tp range dr kemajuannya sih bagus. walopun pelan2 tp pasti.
Quote:
Original Posted By chendix►Ane pengguna KRL Jakarta - Depok - Bogor setiap hari dari 8 tahun lalu, jadi merasakan sekali perubahan/sejarah KRL.
Buat ane : jonan emang bagus.. sudah sesuai track... kebetulan yg dilakukan Jonan sesuai dengan keinginan ane dari jaman dulu... mengenai kereta KRL yg sama gak ada kereta ekonomi or cepat, semua AC, pedagang jangan berjualan baik di stasiun maupun kereta, stasiun menjadi area tertutup dsb...
Soal masih terlambat, well... semua perubahan khan tidak secepat membalikan tangan bukan??
Penuh sesak jam pulang kantor ??? Di seluruh dunia juga samaaaaa!!!! Apalagi di Beijing, lebih mengerikan lagi....
Yang ane dengar dari presentasi orang Perumka, Jonan sangat tegas dalam melakukan perubahan, silahkan keluar kalu tidak sanggup mengikuti iramanya..
Good Job pak Jonan
Buat ane : jonan emang bagus.. sudah sesuai track... kebetulan yg dilakukan Jonan sesuai dengan keinginan ane dari jaman dulu... mengenai kereta KRL yg sama gak ada kereta ekonomi or cepat, semua AC, pedagang jangan berjualan baik di stasiun maupun kereta, stasiun menjadi area tertutup dsb...
Soal masih terlambat, well... semua perubahan khan tidak secepat membalikan tangan bukan??
Penuh sesak jam pulang kantor ??? Di seluruh dunia juga samaaaaa!!!! Apalagi di Beijing, lebih mengerikan lagi....
Yang ane dengar dari presentasi orang Perumka, Jonan sangat tegas dalam melakukan perubahan, silahkan keluar kalu tidak sanggup mengikuti iramanya..
Good Job pak Jonan
Quote:
Original Posted By victor2000►gini gan, pertama2 yang jarang naik kereta/krl tolong nyimak dulu. ane udah 6-7 tahun naik krl ke kantor. ini testimoni gue, silahkan di bandingin sama yang pengguna krl/kereta lain :
KRL jabotabek dulu ya :
1. dulu ada 2 macam. ekonomi dengan tarif bekasi-jakarta Rp 1.500 dan exekutif tarif Rp 9.000. yang executif AC, hanya berhenti di bekasi, gambir dan kota. gak terlalu rame, gak ada asongan dan bersih karena lumayan mahal. yang ekonomi? jangan tanya. dari pengemis, anak kecil, orang buta, pengamen, sampe orang bawa sayur. gak pake AC, pintu gak ditutup, sampe peristiwa penodongan yang kalo melawan, loe bisa dilempar keluar kereta ( silahkan googling aja ). belum lagi atap penuh orang. yang mati banyak silahkan googling jumlahnya. pokoknya parah gile.
sekarang? tidak ada pembedaan exekutif dan ekonomi. hanya ada 1 macam yaitu commuter line. tarif bekasi-kota rp 3.500 !!!! semua AC, gak ada pedagang asongan, gak ada pengemiis, gak ada orang buta. ramai? ya jelaslah karena numpuk semua penumpang pas jam berangkat kantor.
2. dulu harus beli tiket selembar kertas. ada juga yang langganan. antrian sih sama ajalah. cuma sekarang model kartu. bagi yang mau cepat banyak pilihan. bisa pakai bca flash, mandiri e-money, BRI card dll dll langsunh aja gak perlu antri. model scan card aja. cepat, praktis. bahkan masuk parkir aja sama tinggal gesek card. gak perlu bayar pake cash. nah dulu banyak yang nekad gak pake karcis. naik aja langsung. apalagi yang ke atap. biasa mah. atau selipin selembar uang ke kondektur. sekarang kondektur pensiun semua. gak ada lagi. semua sistem card.
3. dulu parkir di stasiun itu mengerikan. setengah mati karena lahan dikuasai pedagang. sekarang digusur semua. parkiran mobil dan motor jadi lapang. liat aja sekarang banyak pemobil naruh mobil distasiun trus naik kereta. tarif pas sekali masuk 10.000 buat mobil, 5.000 buat motor kalo di bekasi. rapi dan teratur. pedagang masih ada cuma gak permanen.
4. dulu bisa nunggu sampai jenggotan. sekarang yang kereta bekasi masih relatif lama sih tapi kereta bogor busyet tiap 7-10 menit pasti ada. bahkan yang satu belum berangkat, kereta berikutnya sudah tiba. tapi memang penumpangnya lebih banyak lagi. kereta bekasi lama karena relnya berbagi dengan kereta barang, kereta jarak jauh sampai kereta yang ke bandung.
5. Stasiun berubah jauh lebih bersih. gak ada pedagang, penjual koran dll dll di area dalam. diluar/dihalaman masih ada. WC nya aja bagus. dulu jorok bener. air suka gak ada. sekarang selalu ada petugas cleaning servisnya. air lancar.
6. dulu kalo kereta datang suka nanya dulu ini kereta ke mana (karena pengumumannya gak jelas suaranya). sekarang dibeberapa stasiun ada layar informasi update. kita bisa tau kereta yang kita tunggu sekarang ada dimana. pengumuman via speaker juga jauh lebih jelas. petugas menginformasikan posisi kereta dimana aja. tiap 2 menit ada pengumuman.
sorry panjang. ini baru KRL. kereta jarak jauh lebih bagus lagi berubahnya. ntar di postingan lain aja. tapi yang pasti beli tiket kereta aja bisa di indomaret. gak perlu antri. gue sring surabaya jakarta naik kereta eksekutif. lebih enak daripada naik lion air lho
Jonan bagus? yang pasti PT KAI berubah banyak ke arah positif.
KRL jabotabek dulu ya :
1. dulu ada 2 macam. ekonomi dengan tarif bekasi-jakarta Rp 1.500 dan exekutif tarif Rp 9.000. yang executif AC, hanya berhenti di bekasi, gambir dan kota. gak terlalu rame, gak ada asongan dan bersih karena lumayan mahal. yang ekonomi? jangan tanya. dari pengemis, anak kecil, orang buta, pengamen, sampe orang bawa sayur. gak pake AC, pintu gak ditutup, sampe peristiwa penodongan yang kalo melawan, loe bisa dilempar keluar kereta ( silahkan googling aja ). belum lagi atap penuh orang. yang mati banyak silahkan googling jumlahnya. pokoknya parah gile.
sekarang? tidak ada pembedaan exekutif dan ekonomi. hanya ada 1 macam yaitu commuter line. tarif bekasi-kota rp 3.500 !!!! semua AC, gak ada pedagang asongan, gak ada pengemiis, gak ada orang buta. ramai? ya jelaslah karena numpuk semua penumpang pas jam berangkat kantor.
2. dulu harus beli tiket selembar kertas. ada juga yang langganan. antrian sih sama ajalah. cuma sekarang model kartu. bagi yang mau cepat banyak pilihan. bisa pakai bca flash, mandiri e-money, BRI card dll dll langsunh aja gak perlu antri. model scan card aja. cepat, praktis. bahkan masuk parkir aja sama tinggal gesek card. gak perlu bayar pake cash. nah dulu banyak yang nekad gak pake karcis. naik aja langsung. apalagi yang ke atap. biasa mah. atau selipin selembar uang ke kondektur. sekarang kondektur pensiun semua. gak ada lagi. semua sistem card.
3. dulu parkir di stasiun itu mengerikan. setengah mati karena lahan dikuasai pedagang. sekarang digusur semua. parkiran mobil dan motor jadi lapang. liat aja sekarang banyak pemobil naruh mobil distasiun trus naik kereta. tarif pas sekali masuk 10.000 buat mobil, 5.000 buat motor kalo di bekasi. rapi dan teratur. pedagang masih ada cuma gak permanen.
4. dulu bisa nunggu sampai jenggotan. sekarang yang kereta bekasi masih relatif lama sih tapi kereta bogor busyet tiap 7-10 menit pasti ada. bahkan yang satu belum berangkat, kereta berikutnya sudah tiba. tapi memang penumpangnya lebih banyak lagi. kereta bekasi lama karena relnya berbagi dengan kereta barang, kereta jarak jauh sampai kereta yang ke bandung.
5. Stasiun berubah jauh lebih bersih. gak ada pedagang, penjual koran dll dll di area dalam. diluar/dihalaman masih ada. WC nya aja bagus. dulu jorok bener. air suka gak ada. sekarang selalu ada petugas cleaning servisnya. air lancar.
6. dulu kalo kereta datang suka nanya dulu ini kereta ke mana (karena pengumumannya gak jelas suaranya). sekarang dibeberapa stasiun ada layar informasi update. kita bisa tau kereta yang kita tunggu sekarang ada dimana. pengumuman via speaker juga jauh lebih jelas. petugas menginformasikan posisi kereta dimana aja. tiap 2 menit ada pengumuman.
sorry panjang. ini baru KRL. kereta jarak jauh lebih bagus lagi berubahnya. ntar di postingan lain aja. tapi yang pasti beli tiket kereta aja bisa di indomaret. gak perlu antri. gue sring surabaya jakarta naik kereta eksekutif. lebih enak daripada naik lion air lho
Jonan bagus? yang pasti PT KAI berubah banyak ke arah positif.
Quote:
Original Posted By bravo73►
Ane pernah naik tube di London gan, kalo jam sibuk mah penuh juga
MRT di SIN, MTR di HKG, BTS dan MRT di BKK, Commuter line dan LRT di KL, pengalaman saya kalo mau mempergunakan moda transportasi ini dengan nyaman di kota-kota tsb, hindari peak hour
Cuma bedanya disana lebih on time dan gak ada gangguan dan interval antar kereta cuma 5-10 menitan
yang ane liat station-station Commuter line di Jabotabek sekarang jauh lebih rapi dan bersih
Soal PKL sih dimana-mana yang namanya area platform itu bersih dari pedagang malah distation MRT di SIN gak boleh makan dan minum even itu cuma permen
Ane pernah naik tube di London gan, kalo jam sibuk mah penuh juga
MRT di SIN, MTR di HKG, BTS dan MRT di BKK, Commuter line dan LRT di KL, pengalaman saya kalo mau mempergunakan moda transportasi ini dengan nyaman di kota-kota tsb, hindari peak hour
Cuma bedanya disana lebih on time dan gak ada gangguan dan interval antar kereta cuma 5-10 menitan
yang ane liat station-station Commuter line di Jabotabek sekarang jauh lebih rapi dan bersih
Soal PKL sih dimana-mana yang namanya area platform itu bersih dari pedagang malah distation MRT di SIN gak boleh makan dan minum even itu cuma permen
Quote:
Original Posted By Balziev►prestasi Jonan?
Sebelum kepemimpinannya, PT KAI rugi Rp 80 miliar pada 2008. Namun, hal tersebut dia ubah menjadi untung. Tahun 2009 PT KAI mencetak laba bersih Rp 153,8 miliar. Pada 2012, laba bersih perseroan mencapai Rp 386,09 miliar. Hal tersebut bisa didapat meskipun terkendala keterlambatan pencairan dana PSO (public service obligation) dan tak lagi menerima dana perawatan dari pemerintah.
Bahkan, kinerja tersebut terus membaik tahun lalu. Hingga akhir Oktober 2013, laba PT KAI sudah melampaui realisasi total 2012. Yakni, Rp 387 miliar. Karena itu, target laba 2013 sebesar Rp 460 miliar pun optimistis dicapai.
Sebelum kepemimpinannya, PT KAI rugi Rp 80 miliar pada 2008. Namun, hal tersebut dia ubah menjadi untung. Tahun 2009 PT KAI mencetak laba bersih Rp 153,8 miliar. Pada 2012, laba bersih perseroan mencapai Rp 386,09 miliar. Hal tersebut bisa didapat meskipun terkendala keterlambatan pencairan dana PSO (public service obligation) dan tak lagi menerima dana perawatan dari pemerintah.
Bahkan, kinerja tersebut terus membaik tahun lalu. Hingga akhir Oktober 2013, laba PT KAI sudah melampaui realisasi total 2012. Yakni, Rp 387 miliar. Karena itu, target laba 2013 sebesar Rp 460 miliar pun optimistis dicapai.
Quote:
Original Posted By foctavian1►penambahan kereta tidak semudah yg diucapkan gan..
coba tes sederhana. kl peak hour pagi & sore, brp kali pintu perlintasan sebidang ditutup utk kereta lewat????
kl 5 menit sekali aja ada rangkaian plus 2 menit sebelum krt lewat - artinya sejam cm 10 set lewat. gmn dg macet di jln rayanya yg dibuka cm 3 menit antar krt? dicuekin aja???
solusi bangun underpas atw flyover. brp yg sanggup dibangun DKI setahun??? hanya 2 dr ratusan perlintasan sebidang yg msh ada
next - utk KCJ, semua lintasannya bersinggungan dg KAJJ. tdk steril. sdh cek brp load yg bs ditampung line MRI-GMB pd peak hour? itungan saya cm 4-5 set trmsk KAJJ. itu pun prioritas yg didahulukan adalah KAJJ. itu knp antrian MRI kl apes bs lama
last but not least - udh brp lama TS naek commuter? prnh ngerasain dimana aja? prnh naek KRL ekonomi thn 2000an kebawah? kl prnah, bs identifikasi keluhan utama pengguna waktu itu?
bwt ane yg udh numpang KRL dr thn 80an, keluhan utamanya adalah kereta nya gak ada & informasinya gak ada. jd bs nunggu berjam2 di stasiun even tnp jaminan terangkut. 1 set malah ada yg cm 4 gerbong nunggu jam2an..
kl sekarang? padet yg didpn. tunggu belkngnya. padet lg, ya tunggu lg. toh krt bs 5-10 mnt skl kl peak hour. msh padet? cobain KRL di tokyo, baru dh ngarti definisi padet yg sesungguhnya..
pelayanan mmng blm maksimal tp capaian jonan patut di apresiasi sbg org yg mampu memimpin team nya melakukan perubahan.
jgn lupa yg paling penting - brp ticket KCJ BOO-JAKK? brp lama durasi perjalanan nya? sepadan bila dibanding jd biker, bawa mobil pribadi atw naik angkot??? bwt ane, KAGAK SEPADAN. itu ngomng financial. blm ngomng kesehatan mental & fisik krn stress macet. mknya kendaraan cm dipake weekend doang..
negara ini bnyk problem yg ditumpuk krn tidak bnyk org yg bergerak utk menjadi solusi & hny komplen smntr dirinya tetap menjadi bagian dr masalah. mknya ane apresiasi jonan yg sdh mencontohkan bhw kt bs jd bagian dr solusi walopun blm sempurna..
demi NKRI
coba tes sederhana. kl peak hour pagi & sore, brp kali pintu perlintasan sebidang ditutup utk kereta lewat????
kl 5 menit sekali aja ada rangkaian plus 2 menit sebelum krt lewat - artinya sejam cm 10 set lewat. gmn dg macet di jln rayanya yg dibuka cm 3 menit antar krt? dicuekin aja???
solusi bangun underpas atw flyover. brp yg sanggup dibangun DKI setahun??? hanya 2 dr ratusan perlintasan sebidang yg msh ada
next - utk KCJ, semua lintasannya bersinggungan dg KAJJ. tdk steril. sdh cek brp load yg bs ditampung line MRI-GMB pd peak hour? itungan saya cm 4-5 set trmsk KAJJ. itu pun prioritas yg didahulukan adalah KAJJ. itu knp antrian MRI kl apes bs lama
last but not least - udh brp lama TS naek commuter? prnh ngerasain dimana aja? prnh naek KRL ekonomi thn 2000an kebawah? kl prnah, bs identifikasi keluhan utama pengguna waktu itu?
bwt ane yg udh numpang KRL dr thn 80an, keluhan utamanya adalah kereta nya gak ada & informasinya gak ada. jd bs nunggu berjam2 di stasiun even tnp jaminan terangkut. 1 set malah ada yg cm 4 gerbong nunggu jam2an..
kl sekarang? padet yg didpn. tunggu belkngnya. padet lg, ya tunggu lg. toh krt bs 5-10 mnt skl kl peak hour. msh padet? cobain KRL di tokyo, baru dh ngarti definisi padet yg sesungguhnya..
pelayanan mmng blm maksimal tp capaian jonan patut di apresiasi sbg org yg mampu memimpin team nya melakukan perubahan.
jgn lupa yg paling penting - brp ticket KCJ BOO-JAKK? brp lama durasi perjalanan nya? sepadan bila dibanding jd biker, bawa mobil pribadi atw naik angkot??? bwt ane, KAGAK SEPADAN. itu ngomng financial. blm ngomng kesehatan mental & fisik krn stress macet. mknya kendaraan cm dipake weekend doang..
negara ini bnyk problem yg ditumpuk krn tidak bnyk org yg bergerak utk menjadi solusi & hny komplen smntr dirinya tetap menjadi bagian dr masalah. mknya ane apresiasi jonan yg sdh mencontohkan bhw kt bs jd bagian dr solusi walopun blm sempurna..
demi NKRI
Quote:
Original Posted By rizqiabah►Gini ya gan, gue rasa di jaman jonan untuk pelayanan umum sudah cukup bagus,, ga ada calo, ga ada yang naik ke atas gerbong, sudah ada ac (walaupun kadang masih kepanasan), ada gerbang khusus cewe
Tapi kalo masalah penuh sesak, ya dimana2 kalo jam berangkat dan pulang kerja pasti penuh, di jepang juga gitu, coba berangkat jam 11 pasti sepi..
Kemudian untuk fasilitas sendiri cukup layak lah ya, kalo mau minta bagus ya harus rela naikin harganya..ada harga ada kualitas
Tapi sayang sungguh sayang, jonan ini terlqlu keras sama rakyat kecill..
Tapi kalo masalah penuh sesak, ya dimana2 kalo jam berangkat dan pulang kerja pasti penuh, di jepang juga gitu, coba berangkat jam 11 pasti sepi..
Kemudian untuk fasilitas sendiri cukup layak lah ya, kalo mau minta bagus ya harus rela naikin harganya..ada harga ada kualitas
Tapi sayang sungguh sayang, jonan ini terlqlu keras sama rakyat kecill..
Quote:
Original Posted By ariprasetia7►KLau saran w naikin harga kreta api 10x lipat .biar ada ac tempat nyaman.
Maunya murah tp minta fasilitas komplit.
Lihat dong di jalan pantura kencing doang ja bayar 2000.
Masih bersyukur lho pd naik kreta kencing gratis.msh ja pd komplain .
Q lhat skrng KA dah da prubahan ya kalau mau jd sempurna pasti semuanya butuh proses.
Apa lg yg buang sampah sembarangan di KA langsung ja denda 1jt biar kapok
Maunya murah tp minta fasilitas komplit.
Lihat dong di jalan pantura kencing doang ja bayar 2000.
Masih bersyukur lho pd naik kreta kencing gratis.msh ja pd komplain .
Q lhat skrng KA dah da prubahan ya kalau mau jd sempurna pasti semuanya butuh proses.
Apa lg yg buang sampah sembarangan di KA langsung ja denda 1jt biar kapok
Quote:
Original Posted By BrandNewBoy►
KA ekonomi yg dulu ane sering naekin............. Banyak copetnya, empot-empotan, yg jualan kyk preman maksa beli dagangannya apalagi klo kita udah liat barang kita g jd beli mereka malah marah-marah.
Walau begitu ane kangen suasana ka rangkas - jakarta yg kyk pasar. Bisa belanja bwt ntar masak d rumah, malah dulu bokap pernah COD kambing d dlm gerbong. Keren ga tuh?????
KA ekonomi yg dulu ane sering naekin............. Banyak copetnya, empot-empotan, yg jualan kyk preman maksa beli dagangannya apalagi klo kita udah liat barang kita g jd beli mereka malah marah-marah.
Walau begitu ane kangen suasana ka rangkas - jakarta yg kyk pasar. Bisa belanja bwt ntar masak d rumah, malah dulu bokap pernah COD kambing d dlm gerbong. Keren ga tuh?????
Quote:
Original Posted By firewallshop►gw pernah nyobain naik KA dr bsd ke bogor,nyaman kok dibandingin jaman dulu
cuma sempet panas gara2 connecting door dibuka paksa sama anak2 berandalan,mestinya sih ada satpam ya (lbh bagus lagi kl yg naik tau aturan tanpa perlu ditegur satpam dll)
cuma sempet panas gara2 connecting door dibuka paksa sama anak2 berandalan,mestinya sih ada satpam ya (lbh bagus lagi kl yg naik tau aturan tanpa perlu ditegur satpam dll)
Quote:
Original Posted By mooniequeenie►Iya deh tau, mungkin agan ini sering naik MRT atau Eurotrain atau Shinkansen.
Iyalah jauh, tapi ane skrg jadi seneng naik Commline, naik JKT-BDG juga nyaman bgt. Cuma emang KRD di Bandung Raya hrs dibenahi, karena kadang ekstrim juga. Salutlah tapi...
Dan menurt ane yg harus dibenahin penumpangnya juga, masih ada berandalan yg maksa ke gerbong cewe atau nyampah.
Iyalah jauh, tapi ane skrg jadi seneng naik Commline, naik JKT-BDG juga nyaman bgt. Cuma emang KRD di Bandung Raya hrs dibenahi, karena kadang ekstrim juga. Salutlah tapi...
Dan menurt ane yg harus dibenahin penumpangnya juga, masih ada berandalan yg maksa ke gerbong cewe atau nyampah.
Quote:
Original Posted By JavaAmazing►jarang naik kereta,cuman pernah ngerasain tidur di bordes beralaskan koran gara2 seat penuh,pernah ngerasain juga beli tiket tapi masih desek2an gara2 ada tiket berdiri,terahir ngerasain naik kereta ada ac,penumpang duduk rapi,dan ga boleh ngerokok di dalam gerbong
padahal itu semua keretanya sama,ekonomi (maklum rakyat jelata)
padahal itu semua keretanya sama,ekonomi (maklum rakyat jelata)
Quote:
Original Posted By phalang.distal►Udah pernah ngerasain naik kereta ekonomi sebelum dibenahi kyk sekarang,,nyampe ditujuan rasanya spt gembel,,perlu 7x mandi ampe bau badan hilang
Quote:
Original Posted By kensama►
Gak juga kok bro, ane pengguna kaleng tapi merasa banget perkembangan kereta api termasuk Commuter dibawah Jonan. Biasanya yang gak suka mah yang baru sebentar ngerasain naik commuter, paling banter maks. 2 tahun. ane yang sudah hampir 5 tahun sih ngerasain benar perbaikannya. kalau di artikel sih kayaknya tuh orang pengguna baru (mahasiswa/msh muda), belum pernah ngerasain yang namanya kereta ekonomi yang pintunya gak bisa ditutup atau gak bisa dibuka (diganjel), kereta kotor dan jadi tempat jualan, dll.
Gak juga kok bro, ane pengguna kaleng tapi merasa banget perkembangan kereta api termasuk Commuter dibawah Jonan. Biasanya yang gak suka mah yang baru sebentar ngerasain naik commuter, paling banter maks. 2 tahun. ane yang sudah hampir 5 tahun sih ngerasain benar perbaikannya. kalau di artikel sih kayaknya tuh orang pengguna baru (mahasiswa/msh muda), belum pernah ngerasain yang namanya kereta ekonomi yang pintunya gak bisa ditutup atau gak bisa dibuka (diganjel), kereta kotor dan jadi tempat jualan, dll.
Quote:
Original Posted By kakidal27►
banyak yang bisa dibanggain .... ane skrg jarang naik, tapi april-juli termasuk rutin naik, terlambat 5-10 menit 2-3 kali, terlambat 2jam sekali. kl ane yg terlambat dtg ke stasiun 2kali, padahal cuman 5 menit udh ditinggal ...hahaha sebulannya bisa 3-4kali pp.
kereta yg ane naikin KA penataran ekonomi ber AC 5.5k sby-mlg
banyak yang bisa dibanggain .... ane skrg jarang naik, tapi april-juli termasuk rutin naik, terlambat 5-10 menit 2-3 kali, terlambat 2jam sekali. kl ane yg terlambat dtg ke stasiun 2kali, padahal cuman 5 menit udh ditinggal ...hahaha sebulannya bisa 3-4kali pp.
kereta yg ane naikin KA penataran ekonomi ber AC 5.5k sby-mlg
Quote:
Original Posted By EconomicHitman►Jonan selama di KAI belum sempurna memang, tapi soal perbaikan itu jelas kelihatan.
ane 5 tahunan KRL-an, dari jaman kelas kereta dibagi 2 sampai sekarang gak ada kelas-kelasan.
dari jaman makan bakso samping WC sampe jaman KFC.
dari jaman tiket robek sampe tiket kartu.
dari jaman pasti duduk (meskipun ngemper pas dipintu kereta) sampe jaman duduk atau berdiri.
Indikator berhasil atau gaknya KRL gak usah pake penilaian subjektif.
gampang aja ngukurnya, coba hitung berapa peningkatan jumlah pengguna KRL.
itu aja.
karena bisik-bisik tetangga tentang kenyamanan KRL yg bikin makin rame KRL sekarang.
Coba jaman 5 tahun lalu, dari keluarga ane aja yg pernah naik kereta cuma ane. yg lain males naik kereta (karena persepsi kurang nyamannya).
Sekarang tinggal anggota keluarga yg masih bocah aja yg belum pernah naik KRL.
ane 5 tahunan KRL-an, dari jaman kelas kereta dibagi 2 sampai sekarang gak ada kelas-kelasan.
dari jaman makan bakso samping WC sampe jaman KFC.
dari jaman tiket robek sampe tiket kartu.
dari jaman pasti duduk (meskipun ngemper pas dipintu kereta) sampe jaman duduk atau berdiri.
Indikator berhasil atau gaknya KRL gak usah pake penilaian subjektif.
gampang aja ngukurnya, coba hitung berapa peningkatan jumlah pengguna KRL.
itu aja.
karena bisik-bisik tetangga tentang kenyamanan KRL yg bikin makin rame KRL sekarang.
Coba jaman 5 tahun lalu, dari keluarga ane aja yg pernah naik kereta cuma ane. yg lain males naik kereta (karena persepsi kurang nyamannya).
Sekarang tinggal anggota keluarga yg masih bocah aja yg belum pernah naik KRL.
Quote:
Original Posted By NivelsJr►mana itu putri... mana....
sok iye bgt komennya....
g pernah itu merasakan KRL baik jabodetabek maupun jarak jauh tuh jaman dulu....
baguslah dikasih tahu umurnya dia (21 tahun) jadi bisa dilihat kemampuannya ;p
walaupun saya g terlalu lama gunain KRL jabodetabek (cuma 6 tahun lebih dikit), tp merasakan perubahannya...
yg bilng dulu ada ekpress yg cepet...
itu gap harga ekonimi dan ekpress jauh bgt
jumlah penumpangnya juga beda bgt (naek ekpress klo kebelet mau cepat aja ;p )
DAN ..... itu EKPRESS rame bin padat juga klo jam balik kantor......
ekonomi jadul dan ekpress kan digabung = comuter line sekarang :
harga ambil tengah (dengan kualitas skrng = murah itu)
armada sama
nyaman
dan satu2ny yg saya kangenin dari kereta/KAI jaman dulu yaitu para Pengamen2 yg unik, kreatif dan kualitasny bagus
NOTE : klo g pernah ngalamin rasanya naek kereta di 2 jaman berbeda g usah komen deh.... daripada menggiring opini publik... g takut dosa apa???...
sok iye bgt komennya....
g pernah itu merasakan KRL baik jabodetabek maupun jarak jauh tuh jaman dulu....
baguslah dikasih tahu umurnya dia (21 tahun) jadi bisa dilihat kemampuannya ;p
walaupun saya g terlalu lama gunain KRL jabodetabek (cuma 6 tahun lebih dikit), tp merasakan perubahannya...
yg bilng dulu ada ekpress yg cepet...
itu gap harga ekonimi dan ekpress jauh bgt
jumlah penumpangnya juga beda bgt (naek ekpress klo kebelet mau cepat aja ;p )
DAN ..... itu EKPRESS rame bin padat juga klo jam balik kantor......
ekonomi jadul dan ekpress kan digabung = comuter line sekarang :
harga ambil tengah (dengan kualitas skrng = murah itu)
armada sama
nyaman
dan satu2ny yg saya kangenin dari kereta/KAI jaman dulu yaitu para Pengamen2 yg unik, kreatif dan kualitasny bagus
NOTE : klo g pernah ngalamin rasanya naek kereta di 2 jaman berbeda g usah komen deh.... daripada menggiring opini publik... g takut dosa apa???...
Quote:
Original Posted By Tapiero►Memangnya PT KAI sebelum dipegang pak Jonan dengan sesudah dipegang beliau ada perbedaannya ga ya?
Secara awam sepertinya lebih baik setelah dipegang pak Jonan gan.. Cuma ya yang namanya Institusi yg sudah puluhan tahun rusak parah, dan sekarang sudah ada peningkatan, sedikit kekurangan disana sini masih OK kok..
Namanya juga lagi berbenah kan? Sukur2 Indonesia mau membangun pabrik dan bengkel kereta api sendiri tanpa harus mengimpor dari luar negeri..
Cuma ya dasar rakyat aja yang manja
Btw temen2 kantor ane lebih banyak yg pakai kereta setelah ada commuter line tuh..
Secara awam sepertinya lebih baik setelah dipegang pak Jonan gan.. Cuma ya yang namanya Institusi yg sudah puluhan tahun rusak parah, dan sekarang sudah ada peningkatan, sedikit kekurangan disana sini masih OK kok..
Namanya juga lagi berbenah kan? Sukur2 Indonesia mau membangun pabrik dan bengkel kereta api sendiri tanpa harus mengimpor dari luar negeri..
Cuma ya dasar rakyat aja yang manja
Btw temen2 kantor ane lebih banyak yg pakai kereta setelah ada commuter line tuh..
0
3.5K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.2KThread•40.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru