Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • PSS seleman Vs PSIS semarang laga terburuk dalam sejarah sepak bola indonesia

robotkopAvatar border
TS
robotkop
PSS seleman Vs PSIS semarang laga terburuk dalam sejarah sepak bola indonesia
Jakarta - Kejanggalan pada pertandingan PSS Sleman versus PSIS Semarang mau tak mau mengingatkan publik Indonesia pada Piala Tiger 1998. Di ajang tersebut, Indonesia dibuat malu oleh drama sepakbola gajah.

Seperti diberitakan sebelumnya, pertandingan babak delapan besar Divisi Utama antara PSS dan PSIS di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Minggu (26/10/2014) sore WIB, berlangsung tidak wajar. Laga berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan PSS, tapi kelima gol yang tercipta adalah gol bunuh diri.

Yang membuat pertandingan janggal bukan cuma soal gol bunuh diri yang sampai lima buah itu. Tapi, sepanjang laga, kedua tim tampak tak bersemangat untuk menyerang atau merebut bola dari lawan.

PSS dan PSIS diduga melakukan hal tersebut karena satu alasan yang sama. Mereka, yang sama-sama sudah dipastikan lolos ke babak semifinal, disinyalir tak mau menang demi menghindari posisi juara Grup N.

PSS Sleman Bantah Hindari Borneo FC
Yogyakarta - Niat menghindari Borneo FC diduga menjadi pemicu terjadinya lima gol bunuh diri di pertandingan PSS Sleman melawan PSIS Semarang. Akan tetapi, manajer PSS, Suparjiono, membantah dugaan itu.

Pada laga babak delapan besar Divisi Utama yang digelar di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara, Minggu (26/10), PSS mengalahkan PSIS 3-2 di mana semua gol yang terjadi akibat gol bunuh diri pemain kedua tim.

Pertandingan tersebut sesungguhnya adalah pertandingan formalitas untuk menentukan juara Grup 1 setelah PSS dan PSIS sudah dipastikan lolos ke semifinal. Akan tetapi, keduanya disinyalir ingin mengalah karena tidak ingin berjumpa dengan Borneo FC, yang menjadi runner-up Grup 2.

"Kami sebenarnya tidak menghindari siapapun," jawab Suparjiono kepada detikSport, Senin (27/10/2014). "Cuma, terkait isu itu, kami ingin buktikan benar atau tidak PSIS ingin menghindari."

"Kami main (dengan benar), mereka tidak main sama sekali. Kami punya rekamanannya semua. Kami tidak menghindari siapapun," lugas dia.

PSS dan PSIS kini terancam hukuman dari PSSI. Sebuah investigasi segera dilakukan dan sidang perkara ini dijadwalkan akan digelar pada Selasa (28/10).

Soal Gol Bunuh Diri Lawan PSIS, Manajer PSS: Ya, Mungkin Salah Tendang Saja
PSS Sleman dan PSIS Semarang diduga melakukan praktik 'sepakbola gajah' pada laga 8 besar Divisi Utama Liga Indonesia. Kendati demikian, Manajer PSS Sleman Suparjiono membantah adanya kesengajaan.

Pada laga yang digelar di Sasana Krida Akademi Angkatan Udara (AAU), Minggu (26/10). PSS dan PSIS terlibat dalam pertandingan yang menghasilkan lima gol bunuh diri. Pemain-pemain PSS mencetak dua gol bunuh diri, sementara pemain-pemain PSIS mencetak tiga gol bunuh diri.

Menurut informasi yang dikumpulkan detikSport, kedua tim sejak awal sudah menunjukkan keengganan bermain dan meraih kemenangan. Bahkan di babak II, penggawa PSS hanya melakukan operan di daerah pertahanan sendiri sedangkan PSIS sama sekali tidak melewati garis tengah lapangan.

Awal terjadinya parade gol bunuh diri dalam pertandingan itu di mulai pada menit ke-86. Pemain PSS, Hermawan Putra Jati, melakukan gol bunuh diri. Dua menit setelahnya, Agus Setiawan, juga membobol sendiri gawangnya, PSIS pun unggul 2-0 atas tuan rumah.

PSIS pun lantas merespons hal tersebut. Fadli Manan melakukan gol bunuh diri di menit 89. Gol itu lantas disusul dengan sepasang gol bunuh diri lainnya yang dibuat Komaedi pada menit 90 dan masa injury time. Alhasil tercipta lima gol bunuh diri dalam selang sekitar enam menit saja. Saat gol bunuh diri kedua, Komaedi juga sedikit melakukan perayaan.

"Yang bilang gol bunuh diri siapa? Ya, mungkin salah tendang saja. Nggak melihat gawangnya mungkin," ucap Suparjiono saat dihubungi detikSport, Senin (27/10/2014) siang WIB.

"Bisa saja to? Mungkin penglihatannya sedang kabur atau bagaimana," kata dia berdalih.

"(Bermain melawan PSIS) Semarang sama saja main dengan mimpi, tidak bergerak sama sekali. Nggak fair play, kami maunya fair play. Siapa yang nggak fair play duluan?" tambah Suparjiono.

Sekjen PSSI Joko Driyono telah menyatakan akan melakukan investigasi terkait pertandingan tersebut. Joko menyebut, PSSI telah meminta Komisi Disiplin PSSI untuk melakukan penyelidikan. Komdis PSSI sendiri akan menggelar sidang besok, Selasa (28/10), di kantor PSSI.

Diubah oleh robotkop 29-10-2014 05:50
0
2.3K
7
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.