Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shantikemAvatar border
TS
shantikem
Pengamat UI: Beberapa Nama di Kabinet Jokowi-JK, masih ada yg Resistensi Publik
Kabinet Kerja Jokowi-JK, Pengamat: Masih Ada Resistensi Publik
6 Oktober 2014 | 19:38

Rimanews - Komposisi kabinet kerja dinilai masih jauh dari ekspektasi publik meskipun dari komposisi gender, profesional dan partai sudah memadai. . Menjadi menteri di era Jokowi dituntut "selevel" dan "setara" dengan kelasnya Jokowi untuk mengedepankan kerja dan menjauhkan godaan korupsi.

"Hanya saja, masih masuknya nama-nama yang mendapat resistensi publik dan konon mendapat "sinyal" dari KPK dan PPATK perlu mendapat perhatian Jokowi," ujar pengamat komunikasi politik Universitas Indonesia Ari Junaedi di Jakarta, Minggu (26/10).

Menurut pengajar Program Pascasarsarjana Universitas Indonesia (UI) ini, Jokowi harus bisa memastikan, siapa menteri yang tidak bisa memenuhi target kerja harus siap diganti.

"Terpilihnya Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri Pertahanan, Nina Moeloek sebagai Menteri Kesehatan, Rini Suwandi sebagai Menteri BUMN, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyo, Sudirman Said sebagai Menteri ESDM misalnya, pasti rawan mendapat gugatan publik," kata dia.

Ia mengutarakan keraguan publik harus dijawab para menteri Kabinet Kerja untuk bekerja, bekerja dan bekerja. Menjadi menteri di era Jokowi dituntut "selevel" dan "setara" dengan kelasnya Jokowi untuk mengedepankan kerja dan menjauhkan godaan korupsi.

Menurut dia, kader partai yang didapuk menjadi menteri harus segera melepaskan jabatannya di partai untuk segera berkonsetrasi penuh membenani persoalan rakyat.

"Tidak ada kata santai apalagi berleha-leha mengingat beban kerja di era pemerintahan rakyat ini lebih besar dan menjadi tumpuan rakyat. Orang seperti Ignasius Jonan, Anies Baswedan, Indroyono Soesilo, Bambang Brojonegoro, Khofifah Indar Parawansa dan Yohanna Yembise menjadi penjawab keraguan kabinet kerja," ujar dosen S2 di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan personel kabinet Trisakti yang di Istana Merdeka, Jakarta, minggu sore.
http://nasional.rimanews.com/politik...istensi-Publik

-------------------------------

Azas praduga tak bersalah, tak bisalah spidol merah atau kuning dari KPK, otomatis menghambat hak seseorang untuk menjadi menteri. Kalau KPK memang ada bukti yang cukup, silahkan proses saja mereka yang dianggap bermasalah. Gitu aja kok repot?


emoticon-Angkat Beer
0
1.5K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.