revolusioner.Avatar border
TS
revolusioner.
Cerita tragis bocah SD di Surabaya dihamili bapak dan gurunya
Merdeka.com - Kisah miris kembali mewarnai dunia pendidikan di Surabaya, Jawa Timur. Bocah berinisial M, usia 14 tahun yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di salah satu sekolah di Surabaya, dikabarkan tengah hamil lima bulan.

Ironisnya, perbuatan cabul itu diduga dilakukan oleh orangtua kandungnya sendiri serta gurunya, yang mestinya bisa menjadi pelindung. Saat ini bocah perempuan malang itu ditangani oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur.

Ketua Divisi Data dan Riset, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim, Isa Anshori saat dihubungi merdeka.com mengatakan, hingga Kamis malam tadi (23/10), kondisi psikologis M sudah mulai membaik.

Berikut ini cerita tragis bocah SD di Surabaya dihamili bapak dan gurunya :


1. Siswa SD dicabuli ayah kandung sampai hamil 5 bulan


Ketua Divisi Data dan Riset, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim Isa Anshori, mengatakan latar belakang peristiwa itu bermula ketika kedua orangtua M bercerai. Dia kemudian tinggal bersama ayahnya di sebuah rumah petak yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

"Latar belakang lingkungan ini yang menjadi pemicunya. Dia (korban) tinggal di lingkungan rentan. Sejak orang tuanya bercerai, dia tinggal berdua bersama ayahnya. Kondisi inilah yang membuat rentan bagi anak seusia dia."

"Dia sudah jarang masuk sekolah, dan mengalami pelecehan dari orang-orang yang seharusnya melindunginya. Terbukti, korban sekarang mengandung lima bulan. Diduga dia dicabuli ayahnya dan gurunya sendiri," kata Isa Anshari.


2. Prestasi anjlok, sekolah SD sampai umur 14 tahun

Menurut Isa Anshari, dari komunikasi intens yang dilakukan pihaknya dengan korban, M sebenarnya anak yang cerdas. "Jadi tidak benar jika dia anak yang kurang cerdas. Di usia yang menginjak 14 tahun dia masih duduk di bangku SD. Sebenarnya dia anak yang cerdas, karena lingkungan yang menyebabkan dia tetap tinggal di bangku sekolah dasar," katanya.

Setelah kedua orangtuanya bercerai, kemudian dia diduga menerima pelecehan seksual dari ayah kandungnya dan orang-orang yang seharusnya melindungi dia. Hingga akhirnya dia hamil.

"Dia sudah jarang masuk sekolah, dan mengalami pelecehan dari orang-orang yang seharusnya melindunginya. Terbukti, korban sekarang mengandung lima bulan. Diduga dia dicabuli ayahnya dan gurunya sendiri," terang Isa.


3. Sekolah tak tanggap, bahkan diduga ada guru ikut mencabuli


Isa Anshari juga mengkritik kebijakan sekolah tempat M, siswa SD yang hamil, belajar ternyata tidak tanggap. Hal itu diduga sebagai salah satu sebab merosotnya prestasi M sehingga tidak naik kelas dan lulus sekolah di usianya yang kini 14 tahun.

"Seharusnya, pihak sekolah lah yang berperan menyikapi kondisi korban. Tapi nyatanya lingkungan sekolah tidak tanggap. Terbukti, ketika M tidak masuk beberapa bulan, sekolah tidak berupaya ingin tahu persoalan anak didiknya, bahkan membiarkan M tidak bisa mengikuti ujian," katanya menyayangkan.

Di sisi lain, alih-alih melindungi, berdasar informasi yang dihimpun merdeka.com ternyata M tidak hanya diduga dicabuli orang tua kandungnya sendiri, namun juga oleh guru agamanya. Saat mengetahui M hamil, orang tua dan gurunya saling lempar tanggung jawab, kalau itu bukan perbuatannya.

Bahkan, dikabarkan pula, M tidak hanya menerima kekerasan seksual dari orang-orang yang mestinya melindungi dan menjamin keselamatannya, namun M juga kerap disulut rokok oleh orangtuanya.


4. Di sekolah M jadi pendiam dan tertutup

Nasib buruk bocah SD berinisial M di Surabaya itu juga mempengaruhi sikapnya. Dia dikenal sebagai siswi tertutup di lingkungan sekolah sejak kedua orang tuanya bercerai. Ironisnya, bocah malang yang tinggal di kawasan Surabaya Utara, Jawa Timur, ini kini hamil lima bulan dan diduga dicabuli orang tua dan guru agamanya.

Ketua Divisi Data dan Riset Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Isa Anshori mengatakan, kasus M yang kini ditangani Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu tergolong rumit.

Isa menuturkan, M adalah korban keretakan rumah tangga kedua orang tuanya. Sejak kedua orang tuanya berpisah, M tinggal di rumah petak bersama ayahnya. Lingkungan yang rentan inilah, kata Isa, yang menyebabkan korban menjadi anak tertutup dan pendiam. Di sisi lain, usia M yang kini 14 tahun seharusnya sudah masuk SMP.

Source


Malang nian nasibmu nak emoticon-Berduka (S)
Nanti itu kalo anaknya lahir manggil bakek dong, bapak atau kakek emoticon-Bingung (S)
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
5.2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.1KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.