Foto Underwater
Komunitas Malang Underwater Community berdiri baru sekitar 6 bulan yang lalu. Berangkat dari kecintaan memotret didalam air, yang awalnya mengalami sebuah kejenuhan memotret di darat akhirnya mencoba sebuah tantangan baru yaitu memotret di bawah air.

Malang Culture Of Underwater, Sebuah tema budaya yang akan diangkat sebagi tema Hunting bareng Underwater Photograpy atas kerjasama Dinas Pariwisata Kabupaten Malang dan Malang Underwater Community.

Alexander Septiardi , Apry Aje dan Angger Praditya sekumpulan anak muda yang mempunyai hobby sama yaitu Fotografi yang memulai ide membentuk komunitas Underwater di Malang. Berawal dari hobby tersebut, kemudian menjadi ketagihan untuk memotret dibawah air. memotret dalam air punya tantangan sendiri, karena hal itulah menjadi seru dan ketagihan. Selain dibutuhkan skill tertentu juga dibutuhkan kelengkapan kamera yang memadai. Skill yang dibutuhkan yaitu harus bisa berenang dan menyelam dan itu wajib.

Dari hobby tersebut maka kami mencoba membentuk sebuah wadah komunitas fotografi underwater, tak diduga ide kreatif ini mendapat respon dan apresiasi dari para pencinta dunia underwater fotografi terutama fashion underwater. Meski bernama Malang Underwater Community Anggotanya berasal dari beberapa kota yang ada di Jawa Timur seperti : Surabaya, Mojokerto, Kediri dan beberapa kota lainnya.

“Wendit yang mempunyai Air yang murni bebas dari kaporit mempunyai nilai plus di banding kolam renang hotel berbintang yang ada di kota Malang”, ujar Alexander Septiardi. Karena kolam renang yang ada di kota Malang berkaporit dan pasti akan mempengaruhi hasil dari sebuah bidikan kamera. Hasil foto akan terlihat kurang fokus dan cenderung berkabut karena partikel kaporit tertangkap lensa kamera.

Dari seringnya memotret pose di bawah air inilah Dinas Pariwisata Kabupaten Malang memberi apresiasi dengan mengajak kerja bareng untuk membuat sebuah event underwater photograpy dengan tema budaya. Budaya yang diangkatpun merupakan budaya yang berakar dari cerita legenda Mahabarata dan Singhasari. Epos mahabarata diwakili oleh sosok drupadi yang cantik, tegas dan berwibawa sedang epos Singhasari diwakili oleh sosok Kendedes dengan kecantikan dan kewibawaaannya.

Maka tema “ Malang Culture of Underwater” dipilih dalam event yang digelar oleh komunitas Malang Underwater Community untuk yang kedua kalinya. Eksekusi dalam mengabadikan obyek wanita cantik inipun dilakukan damal 2 sesi. Sesi pertama panitia akan memberikan kesempatan kepada para fotografer yang belum mempunyai kamera underwater. Mereka bisa mengabadikan karakter Drupadi dan Kendedes di darat. Sedang sesi 2 adalah puncak dari event ini 100% pengambilan gambar dan pose sang model akan dilakukan di dalam air, sang tallentpun harus mampu berpose sesuai karakter yang diperankan dalam hitungan detik.
Totalitas Komunitas “Malang Underwater Community” dalam event ini tidak diragukan lagi. Mereka rela memasukkan wardrobe talent Drupadi senilai 4 juta dan Kendedes yang harganya mencapai 10 juta rupiah.

“ Ide Gila dari Komunitas kami biasanya lahir saat kami mengadakan sharing mengenai tema dan konsep dikampus Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang” ujar Apry Aje koordinator event yang juga Humas Kampus PIM. Beberapa tema yang sudah dihasilkan antara lain : Rock Music Underwater, Beauty Underwater, Etnic Underwater, Karate Underwater hingga Graduation Underwater. Konsep – konsep gila lainnyapun akan dilakukan oleh komunitas ini di masa yang akan datang. (PIM/APRY)
link website