Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
Menag RI: Ulil telah Melewati Tahap Penafsiran yang Berdasarkan Nash & teks Alquran
Ini Sosok Ulil Abshar Abdalla di Mata Menag
Selasa, 14 Oktober 2014, 23:01 WIB


Ulil Abshar, Ulama JIL Lulusan Universitas Harvard, AS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ulil Abshar Abdalla, namanya kembali mencuat sejak pemerintah Malaysia melakukan pencekalan terhadap dirinya agar tidak memasuki Negara jiran tersebut. Ulil dianggap sebagai memiliki pemahaman Islam yang berbeda dengan yang diyakini di Malaysia.
Ditanya tentang sosok Ulil Abshar, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin punya jawaban sendiri. “Sebagaimana kita ketahui, Ulil dikenal sebagai tokoh pembawa paham Islam liberal,” kata Menag di Bandung pada Selasa malam (14/10).

Namun, kata Menag, Ulil tidak semata-mata mengusung paham tersebut, sebab ia telah melewati tahap penafsiran yang berdasarkan nash dan teks Alquran. Jika kemudian hasil penafsiran dan pemikirannya itu menimbulkan kontroversi di masyarakat, itu seharusnya disikapi dengan bijak.

Dikatakannya, di masa Islam dahulu, para mufasir Alquran mengalami pertentangan pemikiran yang jauh lebih sengit dan tajam. Dalam sejarahnya, para ahli teolog dan fukaha atau ahli fikih saling berdebat keras namun tidak pernah sampai saling menegasikan. Itulah yang menurut Menag perlu dicontoh oleh umat Islam saat ini, agar menyikapi perbedaan secara bijak, sehingga perbedaan tersebut dapat memperkaya diri kita, bukannya membuat diri menjadi berpikiran sempit.
http://www.republika.co.id/berita/na...-di-mata-menag


Setahun lalu, juga Ditolak ...
Ulil Abshar ditolak hadiri seminar di UIN Suska
Minggu, 20 Oktober 2013 21:06

Merdeka.com - Pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdala terpaksa balik kanan kembali ke Jakarta menyusul adanya penolakan saat akan menghadiri Seminar Internasional bertajuk 'Demokrasi Di Negara-negara Muslim'. Acara dibuat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ushulluddin Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Khasim (Suska) Provinsi Riau.

Politikus Partai Demokrat ini, tiba di Pekanbaru pada Sabtu (19/10) malam. Materi seminar yang telah disiapkannya untuk disampaikan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) UIN Suska, Minggu (20/10) pukul 13.00 Wib terpaksa dibatalkan. Pembatalan tersebut atas permintaan Dekan Fakultas Ushulludin, Dra Salmiatiyeli MAg.

"Memang ada penolakan atas kehadiran Mas Ulil. Kepada kami, penolakan itu juga disampaikan. Jadi, ibu dekan menyampaikan langsung kepada mas Ulil di ruangannya," kata Bustomi, Gubernur BEM Ushulluddin yang juga Ketua Panitia Pelaksana Seminar Internasional, Minggu (20/10).

Akhirnya, terang Bustomi, seminar yang dihadiri ratusan mahasiswa itu, berlangsung tanpa dihadiri Ulil. Menurut Bustomi, sejak surat peminjaman tempat dilayangkan ke pihak Rektorat UIN, penolakan itu sudah muncul. Bahkan, kemarin (Sabtu) penolakan tersebut semakin menguat dengan adanya ancaman dari pihak luar kampus.

"Melalui SMS ada, bahkan disampaikan langsung ke kami," katanya lagi.

Sementara itu, Ulil Abshar menyampaikan kekecewaannya atas kejadian tersebut. "Kejadian ini sangat disayangkan. Prinsip dunia kampus adalah kebebasan berbicara untuk ditelaah. Inikan panggung akademik dan ilmiah, bukan dakwah," ungkap Ulil.

Meskipun pihak yang menolak tidak menyampaikan secara langsung, Ulil berharap pihak kampus seharusnya tidak takut atas adanya ancaman. Menurutnya, kampus adalah ruang diskusi maupun debat paling adil.

"Bahkan, panitia juga mengundang pembicara lain yang tidak setuju dengan pendapat saya. Saya ga berharap UIN menjadi seperti ini. Khairuddin Nasution, salah satu pendiri UIN, adalah orang yang membawa orientasi penting dalam pemikiran Islam yang terbuka," keluh Ulil.

Terkait alasan penolakan yang diduga berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang melarang adanya paham Pluralisme, Sekulerisme dan Liberalisme, Ulil berpandangan bahwa Fatwa tersebut bukanlah produk hukum positif.

"Memang, Fatwa MUI Tahun 2005 tentang paham tersebut ada. Itu merupakan Legal Opinion dari para sarjana muslim. Namun, legal opinion bukanlah produk negara. Bahkan, Nahdatul Ulama (NU) saja berpandangan berbeda dengan fatwa itu," terang Ulil.

Meskipun menghormati keputusan Dekan Ushulluddin yang diakuinya berada pada posisi sulit, Ulil sangat berharap, budaya debat dan diskusi tak boleh dipengaruhi oleh tekanan atau ancaman apapun. Ia khawatir, jika kejadian serupa terus menerus terjadi, bahkan menjadi Trend, maka, maka akan membentuk watak mahasiswa yang tidak terbuka atau ekslusif.

"Kejadian seperti ini bisa lebih membahayakan watak mahasiswa. Namun, seandai acara berani diteruskan, dan saya dikritik keras, saya akan tanggapi. Karena dalam debat, intinya ada pertukaran gagasan," ungkapnya.

Ditemui dilokasi yang sama, pembicara lainnya, Abdul Halim Mahaly, Pengamat Internasional dari Riau yang juga merupakan penulis buku 'Membedah Ambisi Global AS', juga mengaku prihatin atas kejadian ini.

"Kita nampaknya belum siap berbeda. Saya khawatir, pikiran kita akan semakin eksklusif," tambahnya.

Dihubungi terpisah, Dekan Fakultas Ushulluddin, Dra Salmiatiyeli MAg, membenarkan adanya penolakan tersebut sehingga pihaknya memutuskan agar Ulil Abshar jangan hadir saat seminar.

"Demi keamanan. Kita memilih menjauhi masalah tersandung hukum. Karena pihak yang menolak mengatakan akan melakukan aksi demo dan keributan jika Pak Ulil tetap hadir," ungkap Salmiatiyeli saat dihubungi melalui sambungan selulernya.

Salmiatiyeli mengaku, penolakan tersebut tak disampaikan langsung pada dirinya. "Saya dengar ada yang nolak. Katanya dari Ormas (Organisasi Kemasyarakatan)," kata Salmiatiyeli.

Meski demikian, tambah Salmiatiyeli, pihaknya telah meminta maaf kepada Ulil Abshar atas peristiwa tersebut.

Diketahui, Seminar yang mendatangkan Ulil tersebut, awalnya digagas oleh Fakuktas Hukum Syariah. Namun, karena tidak disetujui oleh pihak Dekanat, maka, gagasan tersebut diusulkan kepada Fakultas Dakwah. Lagi-lagi, Dekan Fakultas tersebut, Akbarizan, yang merupakan Ketua Bidang Dakwah MUI Provinsi Riau menolak dengan tegas.

Akhirnya, gagasan tersebut diterima dan direncanakan oleh Fakultas Ushulluddin meskipun akhirnya Ulil terpaksa balik kanan pulang ke Jakarta pada saat kegiatan.
http://www.merdeka.com/peristiwa/uli...uin-suska.html


Irshad Manji: Warga Malaysia seperti anak-anak
Sabtu, 26 Mei 2012 20:00


Pegiat Islam liberal asal Kanada, Irshad Manji

Pegiat Islam liberal Irshad Manji mengucapkan pernyataan warga Malaysia seperti anak-anak lantaran pemerintah negeri jiran melarang peredaran buku terbarunya "Allah, Kebebasan dan Cinta", Jumat lalu.

Surat kabar Malaysia Chronicle melaporkan, Sabtu (26/5), Irshad Manji menyayangkan tindakan pelarangan beredar buku karangannya itu. Dia menambahkan tindakan itu sama saja dengan menghina kaum muda negara itu. "Tidak ada yang patut dibanggakan dari pelarangan ide. Hal itu tanda-tanda ketidakamanan," kata Manji.

Bukan kali ini saja pemerintah Malaysia melarang peredaran buku aktivis pro lesbian, gay, banci, dan biseksual itu. Sebelumnya buku berjudul Permasalahan Islam Saat Ini juga dilarang terbit dan beredar di negeri jiran itu.

Menteri Agama Malaysia Jamil Khir Baharom mengatakan pemerintah menganggap berbagai pemikiran dalam buku Manji mengandung pemahaman bertentangan dengan Al-Qur'an dan menyerang aqidah Islam secara terang-terangan. Baharom menambahkan, Manji juga dianggap kerap mempromosikan gaya hidup bebas dan penyuka sesama jenis yang sangat dilarang dalam Islam.

Bedah buku Manji yang disponsori penerbit Border Books dan Monash University cabang Malaysia dan direncanakan bakal berlangsung pada 17 Mei pun dibatalkan.

Sebelumnya, bedah buku dan dialog Irshad Manji, yang mengklaim dirinya adalah reformis Islam tapi menjalin hubungan sesama jenis itu, di Jakarta dan Yogyakarta juga dihentikan karena diprotes oleh beberapa organisasi Islam.

Terkait pelarangan buku terbarunya di Malaysia, Irshad Manji mengatakan hal itu hanya semakin membuat semua orang penasaran dan mengancam ideologi ringkih pemerintah. Dia juga berujar kalau warga negeri jiran itu masih bisa mengunduh versi digital buku Allah, Kebebasan dan Cinta dari situs pribadinya.
http://www.merdeka.com/dunia/irshad-...anak-anak.html


Soal Pencekalan Ulil, Menag: Indonesia tak Perlu Sekeras Malaysia
15 Oktober, 2014


Lukman Hakim Saifudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa dirinya menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia yang mencekal kedatangan Ulil Abshar Abdalla ke negaranya untuk berbicara tentang Islam.

“Itu menjadi otoritas Pemerintah Malaysia dan tentunya negeri jiran itu mempunyai alasan sendiri. Saya tentu menghormati kebijakan Pemerintah Malaysia yang memiliki otoritas mencekal saudara Ulil Abshar Abdalla masuk ke wilayah Malaysia untuk berbicara tentang Islam di sana. Mereka punya alasan tersendiri yang patut kita hormati,” demikian penjelasan Menag melalui siaran pers Kemenag di Jakarta, Selasa (14/10).

Kendati demikian, Lukman berharap Pemerintah Indonesia tidak melakukan hal yang sama, melarang seseorang untuk mendiskusikan masalah agama. Bagi Menag, sebesar apa pun perbedaan pemikiran keagamaan di antara kedua negara, harus dibukakan ruang dialog agar bisa dipahami titik persamaan dan perbedaannya.

“Tapi di Indonesia, saya berharap Pemerintah kita tak perlu lakukan larangan seperti itu. Sekeras, setajam, dan sebesar apa pun perbedaan antar kita dalam hal pemikiran keagamaan, justru harus terus diupayakan untuk didialogkan guna mendapatkan pemahaman titik-titik persamaan dan perbedaannya,” jelasnya.

Menag Lukman Hakim mengajak semua pihak untuk terus menjaga tradisi dialog paham pemikiran keagamaan, baik intra maupun antaragama, dengan cara-cara yang santun. “Kita harus menjaga dialog paham pemikiran dalam intra dan antaragama secara santun, semata-mata demi meningkatkan kualitas peradaban kemanusiaan kita, bukan justru sebaliknya,” katanya penuh harap.

Diberitakan di banyak media, Ulil Abshar Abdalla dicekal oleh Pemerintah Malaysia terkait rencana kehadirannya dalam sebuah forum yang akan digelar di Kuala Lumpur, atas undangan Islamic Renaisance Front (IRF) dan Global Movement of Moderates (GMM). Mereka mengundang Ulil untuk menjadi pembicara dalam forum diskusi yang bertajuk “Tantangan Fundamentalisme Agama di Abad Ini” yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada 18 Oktober 2014.
http://www.matahaticorp.com/soal-pen...eras-malaysia/


Islam Liberal Titip Menag Lukman Hakim Saifuddin (untuk tetap menjabat) di Kabinet Jokowi
July 22, 2014

intelijen – Politisi Partai Demokrat yang juga tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar Abdalla, meminta Joko Widodo, untuk tetap mempertahankan kursi Menteri Agama diduduki politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Lukman Hakim Saifuddin

“Menteri Agama yang sekarang, Mas @lukmansaifuddin, sebaiknya dipertahankan oleh Jokowi. Jangan diganti. Dalam pandangan saya, @lukmansaifuddin sangat pantas menjadi Menteri Agama di kabinet Jokowi,” tegas Ulil melalui akun Twitter @ulil.

Sejumlah alasan dipaparkan Ulil. Menurut Ulil, Lukman Hakim Saifuddin memiliki wawasan yang cukup terbuka serta pluralis, bersih dan kredibel, bersal dari Nahdlatul Ulama (NU).

“Ini beberapa alasan saya. Pertama: Mas @lukmansaifuddin berwawasan cukup terbuka+pluralis. Kontras dengan Menag sebelumnya. Kedua: Bersih dan kredibel. Ketiga: Dari NU. Selain itu, Mas @lukmansaifuddin juga berasal dari keluarga Menteri Agama. Saifuddin Zuhri, ayahnya, dulu adalah Menag di era Orla,” tulis @ulil.

Kata Ulil, pemilihan Lukman Hakim Saifuddin akan menjadi ujian bagi Jokowi. “Ujian u/ prinsip Jokowi itu: Beranikah dia pertahankan menteri yang kompeten + bersih, seperti @lukmansaifuddin, walau bukan dari partai koalisi?” tulis @ulil.
http://www.intelijen.co.id/islam-lib...abinet-jokowi/

-----------------------------

Bisa dimaklumi bila Menteri Agama sampai bilang begitu, terkesan 'melindungi' dan 'memaklumi' kelakuan Ulil Abshar kali ini. Maklum, Ulil diam-diam ternyata telah mengajukan permohonan ke Jokowi, agar Menteri Agama yad tetap dijabat Menag yang sekarang ini


emoticon-Ngakak
Diubah oleh yantique 15-10-2014 08:39
0
3.8K
24
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.