[img][/img]

Yang ini menjadi nomer satu dalam daftar ini, karena sampai sekarang setiap kali melihat orang melakukan hal itu ane merasa sedikit kesal. ane tidak pernah habis berpikir mengapa orang menghitung jumlah uangnya setelah mengambil di ATM. Seolah-olah bakalan ngefek aja. Itu adalah tindakan yang tidak ada gunanya, sobat!

Memangnya kalau jumlah yang agan agan terima kurang dari yang agan tarik, agan akan mengajukan keluhan pada siapa? Pada orang sebelum agan ? Taruhlah bisa mengajukan keluhan agan, apakah akan ditanggapi dan uang agan akan diganti? Atau apabila ada kelebihan jumlah, apakah agan benar-benar akan mengembalikannya pada pihak bank?

Kalo sampe jumlahnya kurang, yah, itu berarti agan sedang sial, kalau sampai lebih, yah, berarti itu hari keberuntungan agan .

Ini salah satu contoh ketidak konsistenan kaum wanita. Kalau aganwati tidak ingin kulit pinggul nya kelihatan orang lain, maka tindakan yang logis adalah: jangan memakai baju yang kecil dan ketat dong! Pakai saja baju terusan, t-shirt gombrong kebesaran atau daster ibu-ibu. Dan sebaliknya, apabila aganwati ingin memamerkan kulit pinggul nya, yah, tidak usah ditarik-tarik!

Ada yang bilang kalau itu bukan karena bajunya, tapi karena jeans-nya yang model hipster. Well.. entah bajunya kek atau jeans-nya kek, logikanya tetap sama: sebenarnya, aganwati mau yang mana? Mau keliatan atau tidak, sih? Konsisten lah dengan pilihan aganwati! Please!

Hal ini selalu membuat saya geram. Setiap kali saya melihat bekas tapak sepatu/sandal di tepian toilet seat, entah itu di mall, hotel, kantor, dsb, saya selalu menggerutu. Bahkan di kantor saya pun, yang seharusnya setiap karyawan adalah orang-orang berpendidikan tinggi, berbudaya, dan mengerti tentang kebersihan pribadi, tetap saja selalu ada cap Nike di toilet seat.

Cara pakai toilet duduk adalah dengan diduduki, bukan dinaiki dan jongkok seperti jockey pacuan kuda!Saya merasa malu sendiri apabila saya melihat ada tulisan/icon peringatan, “DILARANG JONGKOK DI TOILET INI,” yang biasanya ditempel di atas sang toilet. Seolah-oleh kita ini orang kampung yang tidak tahu caranya menggunakan toilet duduk.

Yah oke lah, mungkin agan jijik untuk menduduki toilet seat yang dipakai oleh banyak orang, tapi pernahkah agan berpikir bahwa bekas tapak kaki agan jauh lebih menjijikan? agan risih dengan bekas orang lain tapi agan sendiri meninggalkan sesuatu yang lebih membuat risih bagi pemakai toilet berikutnya. Apabila agan tetap ngotot untuk bersimulasi menjadi jockey pacuan kuda di toilet, paling tidak lap dengan tissue setelahnya, dan pastikan tidak ada bekas tapak kaki agan.

KALAU BERKENAN ANE MINTA YANG IJO IJO NYA

MOHON JANGAN