http://www.nyunyu.com/main-article/d...a#.VCvi9CmSzDU

Saat lagi jalan-jalan di mal besar, kamu pasti pernah ngeliat sekumpulan orang yang lagi ngumpul di tempat yang elit. Mereka ngumpul di satu meja berkerubung kayak bocah lagi main gundu pake buah duren.

Dan setelah diperhatikan dengan seksama, atribut yang mereka kenakan nggak jauh-jauh dari pakaian yang mentereng dari butik ternama, perhiasan nempel dari ujung kaki sampai ujung kepala, belum lagi aksesorisnya seperti tas, merk-merk terkenal bin mahal seperti Hermés, Gucci, Chanel, Louis Vuitton bertengger di sampingnya. Mereka adalah sosialita.

Secara arti sebenarnya, sosialita berarti orang yang aktif berpartisipasi dan berkecimpung dalam aktivitas sosial yang menyisihkan sebagian kekayaannya untuk orang lain, dan mengadakan acara seperti penggalangan dana amal untuk orang yang nggak mampu.

Tapi di Indonesia, makna sosialita itu mengalami pergeseran makna menjadi orang yang gaya hidupnya glamor dan mereka yang hedonis.

Nah, terus sebenarnya apa sih kerjaan sosialita (senggaknya yang selama ini kebayang sama kita)? Kalau arti sebenarnya sih kayak yang di atas.

Kerjaan sosialita ya berfoya-foya ngabisin duit, beli barang mahal yang harganya bisa beli sawah berhektar-hektar. Contohnya untuk beli tas atau jam tangan aja mereka merasa nggak berdosa merogoh kocek ratusan juta, coba disumbangin ke orang nggak mampu atau anak kosan, kan lebih berkah.


Hermes Ostrich, harganya 200-300 juta rupiah. Murah lah. ~


Rolex Yacht Master II, harganya 100 juta lebih. ~


Piaget Emperador Temple, harganya? Aaaah, cuma 33 miliar doang kok. ~

Baca juga: Ini Dia Anak-Anak Orang Kelewat Kaya

Setelah belanja, kurang lengkap rasanya bagi sosialita kalo nggak nongkrong-nongkrong lutju. Mereka tentunya nge-calling sesama teman sosialita kolongmerat buat bikin acara ngumpul semacam arisan. Tujuan mereka buat arisan? Ya jelas lah buat pamer barang-barang mahal, ngerumpi ngomongin orang, dan tinggi-tinggian ngomongin kekayaan dengan nada yang semerendah mungkin, tapi justru menyombongkan diri.


Aduh boook ~ Eik baru aja beli mobil Tamiya di Uganda, harganya? Muraaah, murah banget. Cuma 2 trilyun aja. ~



Kalo buat anak sosialita zaman sekarang, ya keliatan dari tongkrongannya. Cek aja gadget dan kendaraannya, terus acara apa aja yang mereka bikin. Kebanyakan sih ya acara penggalangan dana sosial gitu dengan pencitraan menolong sesama, tapi ya aslinya pas acaranya berlangsung juga nggak jauh buat pamer-pamer ke orang sekitar.

Tapi itu kan cuma yang kebayang aja gara-gara kebanyakan nonton reality show dan gossip tentang sosialita gitu. Semoga aslinya para ‘sosialita’ itu memang berkegiatan layaknya sosialita beneran, yaitu aktif di kegiatan sosial dan menggalang dana untuk mereka yang nggak beruntung. Semoga begitu ya.

Kalau menurut kamu, apa yang terlintas ketika mendengar sosialita?