Dasi. Tentu lumrah bagi seorang pria untuk mengenakan dasi dalam berbagai kesempatan. Jika ingin mengangkat tema formal dalam tampilan, maka dasi adalah satu kunci utama yang tidak boleh dilupakan. Raja Louis XIV hingga prajurit kekaisaran dinasti Ming pun memakai sebuah simpul kain yang diikat pada leher mereka. Leluhur dasi moderen saat ini, disebut cravat, pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Kroasia pada abad ke-17. Oleh raja Louis XIV, cravat kemudian dikembangkan menjadi barang mode yang dapat membuat penampilan seseorang menjadi lebih flamboyan.
Ragam kain simpul sebagai hiasan leher tersebut terus mengalami metamorfosis hingga menjadi bentuk dasi yang dikenal saat ini. Revolusi industri di Eropa pada abad 18 tidak luput menjadi faktor utama yang membidani lahirnya model dasi masa kini. Arogansi kaum borjuis yang selalu ingin tampil sempurna seolah menjadi benih pemahaman yang mengaitkan antara dasi dengan status sosial pemakainya.
Pasca-perang dunia pertama, model dasi moderen mulai dikenal banyak kalangan. Simpul kain yang membentuk cravat mulai ditinggalkan dan hanya menjadi simbolisasi anggota lembaga hukum atau pemerintahan. Tahun 1926, Jesse Langsdorf, kreator dasi asal New York adalah salah satu tokoh yang mematenkan bentuk dasi hingga memiliki bentuk segitiga di tiap ujungnya sehingga mudah untuk dikenakan.
Inggris Raya dan persemakmurannya adalah satu pengaruh besar bagi generalisasi fungsi dasi dan pemakaian dasi. Beranjak di tahun 1930an, dasi dikenal sebagai senjata sosial atas aktualisasi diri seorang aristokrat. Oleh karena itu, hingga kini ada beberapa model simpul dasi moderen yang tetap dipakai sampai sekarang. Sebut saja traditional windsor knot, four in hand knot, dan half windsor knot.
Mengapa nama Windsor yang muncul jika membicarakan simpul dasi populer? The Duke of Windsor atau raja Edward VIII dari Inggris adalah tokoh yang menjadi pionir utamanya. Namun, banyak kritikus mode yang berpendapat bahwa metode simpul dasi yang terkenal saat ini bukan dikenalkan oleh Duke of Windsor, melainkan oleh ayahnya yaitu raja George V.
Pergantian gaya berpakaian pria boleh terus bergulir mengikuti kiblat kota mode dunia, namun dasi tetap berada pada sisi konvensionalnya. Lucu memang, namun boleh percaya atau tidak saat inipun banyak pria yang tidak mengerti filosofi cara memakai dasi. Padahal, dengan mengetahui cara memakai dasi yang baik, seseorang dapat memilih model simpul macam apa yang sesuai dengan representasi dirinya.

Simpul biasa adalah simpul dasi yang paling umum digunakan. Simpul ini yang paling sering dipakai karena mudah dan cocok dengan sebagian besar jenis dasi serta kerah kemeja. Simpul ini sempurna untuk pria berukuran sedang atau tinggi.
Dengan bentuk berkerucut dan lonjong, simpul ini berbentuk sempit bila digunakan pada dasi yang tipis dan berbentuk lebih lebar pada dasi yang tebal.

Penjelasan singkat simpul biasa:
Nama: simpul biasa, Four-in-Hand
Kesulitan: *
Popularitas: *****
Bentuk tubuh: ukuran sedang, pria tinggi, dada panjang, leher lebar
Jenis kerah kemeja: hampir semua jenis
Jenis dasi: hampir semua jenis

Simpul ganda sangat mirip dengan simpul biasa, hanya membutuhkan putaran kedua. Di awalnya, ujung dasi yang lebar diputar dua kali mengelilingi ujung dasi yang kecil.
Simpul ganda ini lebih tebal daripada simpul biasa, dan ideal untuk sebagian besar kemeja. Simpul ini juga cocok untuk semua jenis dasi, kecuali dasi yang terlalu tebal.

Penjelasan singkat simpul ganda:
Nama: simpul ganda, Victoria, Prince Albert
Kesulitan: **
Popularitas:***
Bentuk tubuh: hampir untuk semua ukuran
Jenis kerah kemeja: hampir semua jenis
Jenis dasi: standar, tipis, tidak terlalu lebar

Simpul Windsor adalah simpul untuk acara-acara penting. Simpul yang sangat bergaya Inggris ini berasal dari nama Duc of Windsor yang memopulerkannya.
Karena bentuknya yang amat lebar, simpul ini sebaiknya digunakan untuk kerah yang berjarak lebar, seperti kerah Italia atau kerah Windsor.
Simpul ini sulit dibentuk. Agar berhasil, simpul ini harus berada tepat di tengah kedua ujung kerah dan menutupi kancing kemeja yang paling atas.

Penjelasan singkat simpul Windsor:
Nama: simpul Windsor, Full Windsor
Kesulitan:***
Popularitas: *****
Bentuk tubuh: ukuran sedang, pria kecil, dada pendek, leher ramping
Jenis kerah kemeja: klasik, berjarak lebar
Jenis dasi: standar, panjang, tipis

Simpul Half Windsor mirip dengan simpul Windsor, namun tidak terlalu lebar dan lebih mudah dibuat. Simpul ini cocok digunakan pada dasi tipis atau tak terlalu tebal. Dengan bentuknya yang anggun dan segitiga, sebaiknya digunakan pada kemeja berkerah klasik atau kemeja berkerah terbuka.

Penjelasan singkat Half Windsor:
Nama: simpul Half Windsor
Kesulitan:**
Popularitas: ***
Bentuk tubuh: hampir untuk semua ukuran
Jenis kerah kemeja: klasik, berjarak lebar
Jenis dasi: standar, tipis, tidak terlalu lebar

Simpul kecil ini sesuai dengan namanya, berbentuk kecil. Simpul ini khususnya cocok untuk dasi-dasi tebal atau kemeja berkerah sempit. Sebaiknya jangan digunakan pada kemeja berkerah panjang atau berjarak lebar.
Cukup mudah dibuat, walaupun harus diputar 180°, simpul kecil adalah cara yang paling sederhana untuk mengikat dasi.

Penjelasan singkat simpul kecil:
Nama: simpul kecil, Oriental
Kesulitan:**
Popularitas: **
Bentuk tubuh: pria tinggi, dada panjang, leher lebar
Jenis kerah kemeja: klasik, sempit
Jenis dasi: standar, lebar

Seperti halnya dasi biasa, dasi kupu-kupu tersedia dalam segala warna dan berbagai motif. Dasi kupu-kupu umumnya berwarna hitam, dan dipakai dengan tuksedo hitam dan kemeja putih berkerah "wing" (ujungnya berbentuk segitiga kecil). Dasi kupu-kupu ini juga bisa dipakai secara lebih santai dengan jas dan kemeja dengan kerah berjarak lebar.

Penjelasan singkat dasi kupu-kupu:
Nama: dasi kupu-kupu
Kesulitan: ****
Popularitas: *****
Bentuk tubuh: semua ukuran
Jenis kerah kemeja: kerah "wing", kerah berjarak lebar, kerah Italia
Jenis dasi: kupu-kupu

Kalo berkenan TS minta di
Apalagi
Tapi jangan di
Maaf kalo
Cuma niat Share aja kok