Ane masih nubitol nyoba buat bikin thread,, mohon dibantu yaaaakkk......

Meski pengalaman sendiri, tapi ini cerita nyeritain tentang orang lain. Kita tuh sering banget ngedenger orang bilang "ehhh...kebetulan ya ada disini" ato "kita ketemu lagi,, aduuh kebetulan banget" Tapi agan tau bahwa sebenarnya itu bukan kebetulan, semua yang terjadi di dunia ini bahkan daun jatuh dari rantingnya itu sudah tertulis di Lauhul Mahfudz yang artinya sudah takdir.

Skiipp...skipp... bukan niat ceramah ini,
sekitar 4 bulan yang lalu direktur di kantor ku itu meninggal karena sakit, padahal masih terhitung muda sebagai seorang usahawan, seumuran CT dari Trans Corp laah kira-kira. Meninggalkan seorang istri dan 3 orang anak,, nah dimana letak kebetulan yang tidak kebetulan...
Jadi sebenarnya anaknya yang pertama masih sangat muda, tapi punya prestasi yang membanggakan yakni lulus kuliah lebih awal dari semestinya, sebenarnya juga menurut cerita anaknya ini, dia juga ga mudah buat bisa lulus lebih awal secara juga aktifitasnya sebagai aktivis kampus juga menyita waktu bahkan sampai kena tegur dosennya karena saking mentingin aktifitas kampus daripada kuliahnya. Kemudian pada saat critical dimana hampir saja skripsi yang telah disusunnya hampir tertolak,, seperti ada campur tangan takdir disana, karena dosen pembimbingnya yang biasanya susah kasih lolos skripsi yang akan di uji, tiba-tiba dengan sangat mudahnya disyahkan dan diikutkan ujian skripsi. Selanjutnya dia dengan mulusnya lolos di sidang skripsi dengan nilai sempurna.
Karena sudah lulus, maka dia mencoba bekerja di perusahaan ayahnya meski banyak orang-orang yang bisa dikatakan berniat buruk kepada ayahnya berusaha untuk menghalangi langkah sang anak ini. Banyak penghasut dan pendengki yang tidak menyukai dia bekerja di perusahaan ayahnya bahkan ayahnya sendiri tidak mendukung.
Hingga suatu hari ayahnya jatuh sakit dengan tiba-tiba dan tiada berapa lama direktur mangkat, namun juga tidak serta merta anaknya ini menggantikan posisi ayahnya tersebut. Karena banyaknya pertentangan baik dari keluarga dan rekan kerja ayahnya tsb. Sekali lagi tidak ada yang kebetulan disini, anaknya ini tersangkut masalah hukum di dalam perusahaan karena orang -orang licik disekitar ayahnya dulu ingin menguasai perusahaan tersebut..
Seperti semuanya itu sudah diatur, anak ini kuliah di hukum kemudian lulus lebih awal sehingga saat ayahnya meninggal dia sudah layak untuk menjalankan perusahaan baik secara pendidikan dan kedewasaan. Mungkin orang lain memandangnya hanya kebetulan tapi yang terlibat didalamnya merasakan bahwa ini ke-Maha Kuasa-Nya.

Maaf gan bila thread-nya agak garing, karena masih nubitol.

Hanya share pengalaman saja.