Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Militer
  • (MAS GENDUT NEWS) Terlalu Banyak Makan Keju Swiss, Diktator Korut Dikabarkan Sakit

perutkumaju1Avatar border
TS
perutkumaju1
(MAS GENDUT NEWS) Terlalu Banyak Makan Keju Swiss, Diktator Korut Dikabarkan Sakit
Jakarta, Siapa tak kenal Kim Jong Un? Diktator yang mewarisi trah presiden Korea Utara dari ayahnya ini dikabarkan sedang sakit. Penyebabnya, Jong Un diduga terobsesi dengan keju Swiss dan akibatnya, berat badannya naik secara signifikan.

Dalam upacara peringatan 20 tahun kematian pendiri negara Korea Utara sekaligus kakek Jong Un, Kim Il Sung, Jong Un tertangkap kamera berjalan pincang. Selain itu tubuhnya juga nampak lebih gemuk dan pipinya pun nampak lebih chubby.

Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kesehatan Jong Un memburuk akibat obsesinya kepada Emmental, jenis keju khusus asal Swiss. Dikabarkan bahwa Jong Un pertama kali mencicipi keju ini ketika dirinya sedang menempuh pendidikan di sana.

Hanya saja tak semua orang mempercayai kabar tersebut. Mantan warga Korea Utara yang kini membelot ke Korea Selatan, Cho Myung Chul, mengatakan bahwa penambahan berat badan Jong Un dilakukan dengan sengaja. Jong Un ditengarai ingin meningkatkan popularitasnya dengan sengaja membuat dirinya gemuk seperti sang kakek.

"Sangat mungkin Jong Un menambah berat badannya dengan sengaja. Ia ingin nampak mirip dengan pendiri Korut sekaligus kakeknya, Kim Jong Il, yang sangat dicintai rakyat," tutur Myung Chul, dikutip dari berbagai sumber, Jumat (19/9/2014).

Sebelumnya, peneliti dari Longevity Institute, University of Southern California mengatakan bahwa terlalu banyak konsumsi keju mempunyai bahaya yang sama seperti merokok. Pasalnya, ada kandungan protein bernama IGF-I yang dikaitkan dengan risiko kanker.

Ternyata yang asupan protein hariannya paling tinggi berisiko mengalami kematian dini sebesar 74 persen. Namun penurunan konsumsi protein dari sedang ke rendah ikut mengurangi risiko kematian dini hingga sebanyak 21 persen.

Bahkan untuk kematian akibat kanker, risiko yang ditemukan peneliti mencapai empat kali lebih tinggi. Hal ini karena kadar hormon IGF-I tertinggi ada pada partisipan yang mengonsumsi banyak protein hewani, dan risiko kematian dininya sama besar dengan risiko kanker yang dirasakan perokok.

http://health.detik.com/read/2014/09...kit?l771108bcj

emoticon-Matabelo
azab nodong keju pake rudal? emoticon-Matabelo
0
3.9K
17
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.