[SPESIAL TIMNAS]Lima Duel Indonesia - Malaysia Paling Diingat Jilid Dua

Beranda

...

The Lounge
[SPESIAL TIMNAS]Lima Duel Indonesia - Malaysia Paling Diingat Jilid Dua

dewa.uchiha91

14-09-2014 20:10

[SPESIAL TIMNAS]Lima Duel Indonesia - Malaysia Paling Diingat Jilid Dua

MUMPUNG BARU BUKA LANGSUNG YA GAN

Laga penuh gengsi timnas Indonesia kontra Malaysia yang tersaji di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (14/9) petang. Meski hanya berstatus sebagai laga uji coba internasional, tentunya laga ini tetap menjadi sorotan.

Maklum, rivalitas kedua tim yang sudah terbangun sejak lama, ikut menjadi bumbu pertandingan yang disebut sebagai derby Melayu ini. Dari sekian bentrok yang sudah terjadi di antara kedua tim, Goal Indonesia telah memilah laga mana yang paling diingat. Paling diingat, karena laga itu adalah untuk memperebutkan gelar juara atau sebagai penentu langkah kedua tim ke babak selanjutnya.

Kali ini, giliran redaksi Goal Malaysia yang memilih laga paling berkesan dari duel kedua tim. Seperti dipaparkan Pemimpin Redaksi Goal Malaysia-Singapura, Khid Kassim. Selamat menyimak!

FASE GRUP PIALA MERDEKA 1957

Quote:

Ini adalah pertemuan pertama antara Malaysia (pada masa ini masih bernama Malaya) kontra Indonesia dalam turnamen sepakbola Asia, usai Perang Dunia II. Ketika itu, legenda sepakbola Malaysia, Abdul Ghani Minhat, mencetak gol keenamnya di laga tersebut yang membuat Malaya unggul 2-1 di babak pertama.

Tapi, Indonesia tidak menyerah begitu saja. Di babak kedua, Jasrin Jusron (penggawa PSIS Semarang) dan Saari (pemain PSMS Medan) mampu membuat Indonesia--yang sebelumnya berpartisipasi di Piala Dunia 1938 dengan nama Hindia Belanda dan telah melakukan revolusi nasional pada 1950--membalikkan keadaan untuk memenangkan laga tersebut. Bisa dibilang, ini adalah awal dari rivalitas kedua negara.

FASE GRUP PIALA MERDEKA 1958

Quote:

Para atlet Malaya mulai mendapatkan keuntungan dan dukungan dari badan Pemerintahan untuk menampilkan pertandingan yang lebih baik. Pemain asal Malaka, Robert Choe mencetak gol di awal laga, tapi mampu disamakan oleh penggawa Persebaya Phwa Sian Liong. Ng Boon Bee, yang juga merupakan seorang atlet bulu tangkis internasional dan pernah menjuarai All-England serta Piala Thomas, muncul sebagai pencetak gol kemenangan.

Malaya seakan menunjukkan pada era ini mulai memperlihatkan kelenturan otot para atletnya yang bisa unggul lebih dari satu cabang olahraga.

FINAL PIALA MERDEKA 1961

Quote:

Perselisihan politik menyebabkan Indonesia dilarang ikut serta dalam event Piala Dunia FIFA pada periode 1958-1970, tapi itu menjadi keuntungan tersendiri di tingkat regional. Bersama dengan Malaysia, kedua negara yang ketika itu memimpin pengembangan sepakbola ditepikan oleh dua kekuatan besar Korea Selatan dan Jepang. Tentu saja, tidak mengherankan ketika Indonesia dan Malaya bertemu di partai final.

Indonesia mengejutkan lewat gol pembuka dari Hengky Timisela di menit ke-13, meski bisa disamakan Abdul Ghani Minhat sembilan menit berselang. Pada menit ke-63, Frans Jo mencetak gol kemenangan bagi Indonesia, dan membuat tim Garuda mengangkat Piala Merdeka untuk pertama kalinya dari tiga kali keikutsertaan mereka tepat di jantung ibu kota Malaya.

FASE GRUP ASIAN GAMES 1962

Quote:

Ini adalah turnamen terakhir kedua sebelum Malaya dikenal sebagai Malaysia. Mereka langsung mengalahkan Filipina dengan skor telak 15-1 di partai pembuka. Indonesia pun tak kalah mengesankan dengan mengecundangi lawan yang sama dengan enam gol tanpa balas.

Jelas kedua tim bersaing ketat untuk memperebutkan jatah ke semi-final. Namun dalam pertandingan sengit itu Malaya mampu menaklukkan Indonesia di depan pendukungnya yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dengan skor 3-2. Pada akhirnya, Malaya meraih medali perunggu pertama mereka di cabang sepakbola Asian Games.

KUALIFIKASI OLIMPIADE MONTREAL 1976

Quote:

Tim Harimau Malaya berada di puncak kejayaan dengan tim bertabur bintang seperti Mokhtar Dahari, yang pada saat itu berhasil mengalahkan Arsenal 2-0. SUGBK yang sudah dipadati 120 ribu penonton, mulai bersorak ketika Iswadi Idris mencetak gol pembuka di menit ke-23. Namun, Mokhtar Isa Bakar berhasil menyamakan kedudukan enam menit kemudian. Indonesia akhirnya mampu meraih kemenangan lewat gol yang dicetak pemain legendaris Risdianto di menit ke-56.

Indonesia pun akhirnya takluk dari Korea Utara lewat adu penalti, skor 5-4, di laga final fase grup ini.

Spoiler for source:

BOLA.COM

Spoiler for review pertandingan uji coba:

Bola.net - Dua gol lahir saat Indonesia bertemu Malaysia di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (14/9) sore. Gol bunuh diri Muslim Ahmad dan gol Samsul Arif mengantarkan Timnas Garuda menang 2-0.
Baru empat menit babak pertama berjalan, Malaysia sudah membahayakan gawang Indonesia lewat kombinasi Norshahrul Idlan Talaha dan Amri Yahyah. Sial, sontekan Yahyah membentur mistar gawang. Bola muntah kembali jatuh di kaki Yahyah. Kali ini sepakannya melenceng di kanan gawang Indonesia yang dikawal I Made Wirawan.

Petaka bagi Indonesia karena harus kehilangan wingback Dedi Hartono akibat cedera. Dedi harus di papah keluar lapangan saat laga belum genap 10 menit. Posisi Dedi digantikan Anindito Wahyu. Hingga 25 menit babak pertama berlangsung, Indonesia masih kesulitan untuk mendobrak pertahanan Malaysia.

Serangan yang dibangun oleh anak buah Aalfred Riedl selalu mudah dapat dibaca oleh anak-anak Malaysia. Bahkan Indonesia terkesan di bawah dikte pemain Harimau Malaya. Lepas menit ke-30, permainan Indonesia sedikit lebih hidup. Tapi tak satupun tendangan ke gawang yang dilepaskan oleh anak buah Alfred Riedl.

Semenit menjelang pluit panjang, Malaysia kembali mengancam gawang Indonesia lewat sebuah kemelut. Beruntung Azmi Muslim melenceng dari sasaran. Kedua tim bermain tanpa gol hingga jeda pertandingan.

Pada awal babak kedua, Indonesia mendapat dua kesempatan melalui Hariono dan Irfan Bachdim. Sepakan Hariono masih dapat diamankan kiper Azizon Abdul Kadir. Sedangkan tendangan Bachdim masih melenceng di sisi kiri gawang Malaysia.

Keunggulan Indonesia baru hadir pada menit ke-64 melalui gol bunuh diri Muslim Ahmad. Bermaksud menghalau crossing Rizky Ripora, upaya pemain bernomor punggung 24 ini justru membuat bola mengarah ke gawangnya sendiri. Indonesia unggul 1-0.

Skor ini membuat Indonesia bermain semakin agresif. Kehadiran Firman membuat lini tengah semakin hidup. Sebaliknya, serangan Malaysia ke pertahanan Indonesia juga semakin kencang. Indonesia masih mengandalkan kecepatan sayap dan lini depannya. Tapi hingga memasuki menit ke-80, belum ada tambahan gol yang tercipta.

Sebuah percobaan dari luar kotak penalti dilepaskan Badrool Bachtiar pada menit ke-85. Namun bola dapat diamankan dengan mudah oleh kiper Made Wirawan. Adalah Samsul Arif yang mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-89. Meneruskan umpan Tony Sucipto, heading Samsul gagal diantisipasi kiper Kadir. Indonesia menutup laga ini dengan kemenangan 2-0.

Quote: