Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dika.hrpAvatar border
TS
dika.hrp
Dimana Letak Neraka Sa’at ini?
Para Ulama’ yang berpendapat bahwa Neraka itu berada di Langit, sebagaimana Surga. Ulama' yang menguatkan hal ini adalah Mujahid ibnu jabrin Al-Makki, Adh-Dhohhak ibnu Muzahim, Sufyan Ibnu Uyainah, dll.
...


Pendapat Yang Mengatakan Neraka Berada di Langit -dalilnya- cukup kuat, berikut ini dalilnya:
.
@ DALIL AL-QUR'AN:
.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
.
وَفِي السمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ (22)
.
Artinya:
"Dan di LANGIT terdapat rizqimu dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepadamu" (QS. Adz-Dzariyat: 22).
.
Komentar dari Ahli tafsir:
.
Diriwayatkan dalam atsar oleh Ibnu Abi Nujaih, dari Mujahid Rahimahullah berkata: Itu adalah surga di langit.” (Tafsir Thabari (22/421))
.
Diceritakan oleh Ibnu Mundzir dan Ibnu Jarir dalam Tafsirnya mengenai riwayat atsar lain dari Mujahid Rahimahullah: [["Dan di langit terdapat rizqimu” dan “terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu"]] : Itu maksudnya adalah Surga dan Neraka. (Tafsir Thabari (22/421))
.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsirnya mengenai riwayat atsar dari Adh-Dhohhak bin Muzahim Rahimahullah: [["Dan di langit terdapat rizqimu” dan “terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu"]] : Itu maksudnya adalah Surga dan Neraka.
.
Jadi kesimpulan para ahli tafsir diatas, Yang di maksud "Dan di langit terdapat rizqimu” adalah SURGA yang di sediakan untuk tempat orang mukmin pada hari kiyamat.” dan Yang dimaksud “dilangit terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu” Yaitu NERAKA yang disediakan untuk tempat orang-orang kafir."
.
@ DALIL HADITS:
.
HADITS PERTAMA:
.
Dari Hudzaifah Radhiyallahu Anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
.
أُتيتُ بالبراقِ، وهو دابةٌ أبيضُ طويلٌ (وفي رواية: فَوق الْحمار وَدون الْبَغْل), يضعُ حافرهُ عند مُنتهى طرفه (وفي رواية: فركبته( فلم نُزَايل ظهرهُ أنا وجبريل، حتى أتيتُ بيت المقدس، ففتحتْ لي أبواب السماء ورأيت الجنة والنار"
Artinya:
“Aku diberi Buroq, ia adalah binatang tunggangan yang putih, tinggi besar, (Dalam riwayat lain: Tingginya diatas keledai dan dibawah Bighol), kecepatan jalannya secepat kedipan mata, (Dalam riwayat lain: lalu akupun menungganginya), tidaklah aku bersama jibril di tunggangannya sehingga aku sampai ke Baitul Maqdis (di palestina),
.
lalu di Baitul Maqdis dibukakanlah bagiku pintu-pintu LANGIT, dan saat itu aku melihat Surga dan Neraka.
.
(Hadits diatas sanadnya Hasan, Hadits Riwayat Ahmad, di nilai hasan oleh Ibnu Katsir dalam Jami’ul Masanid (2/349), Al-Arna’ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad (38/356), dan juga Syeikh Al-Albani, dalam As-Shahihah: 875)).
.
Dari hadits diatas menunjukkan bahwa Rasulullah melihat Surga dan Neraka di langit saat pintu-pintu langit dibuka.
.
HADITS KEDUA:
.
Rasulullah ketika isra' mi'raj Melihat Neraka berada di atas Langit pertama (Langit dunia), dan langit dunia adalah langit yang Pertama''. Dalam hadits disebutkan:
.
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلمَ: " أَتَيْتُ عَلَى سَمَاءِ الدنْيَا لَيْلَةَ أُسْرِيَ بِي، فَرَأَيْتُ فِيهَا رِجَالًا تُقْطَعُ أَلْسِنَتُهُمْ وِشِفَاهُهُمْ بِمَقَارِيضَ مِنْ نَارٍ، فَقُلْتُ: يَا جِبْرِيلُ، مَا هَؤُلَاءِ؟، قَالَ: هَؤُلَاءِ خُطَبَاءُ مِنْ أُمتِكَ "وفي رواية أحمد : خطباء أمتك الذين يقولون ما لا يفعلون ويقرءون كتاب الله ولا يعملون بت» . رواه أبي يعلى (7/180) وغيره وصححه الضياء المقدسي وابن حبان والهيثمي في المجمع الزوائد (7/276)), وحسين سليم أسد في تحقيق مسند أبي يعلى
Artinya:
“Dari Anas Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Aku mendatangi langit dunia (langit pertama) pada malam isra’ Mi’raj, lalu aku melihat disana ada (gambaran) orang-orang yang memotong-motong lidahnya dan memotong-motong bibirnya dengan gunting dari api (di neraka),
.
Lalu aku bertanya: Wahai Jibril,, Siapa mereka itu. Jibril menjawab: Mereka adalah para penceramah di kalangan umatmu, (Dalam riwayat lain: Mereka berceramah apa yang tidak mereka kerjakan, mereka membaca Kitabullah (Al-Qur’an), akan tetapi mereka tidak mau mengamalkannya.”)
.
(Hadits Shahih, HR. Abu Ya’la dalam Musnadnya, Al-Bazzar, Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausat, di nilai shahih oleh Dhiya’ Al-Maqdisi, Ibnu Hibban, Al-Haitsami, dan Husain Sulaim Asad dalam Tahqiq Musnad Abu Ya’la (7/180), di sebutkan pula oleh Syeikh Al-Albani dengan sanad shahih dalam Kitabnya Isra’ Wal Mi’raj (1/54))
.
Dari hadits diatas, nabi menjumpai Neraka ketika berada di atas langit yang pertama. disana Allah memperlihatkan kepada Rasul-Nya tentang "gambaran-gambaran siksa" para penghuni Neraka di hari kiyamat nanti, hal ini karena neraka saat ini masih kosong. Sehingga Allah hanya memperlihatkan gambaran- gambarannya, bukan hakikatnya. Adapun siksa yang hakiki ada di hari kiyamat kelak, Semoga Allah menyelamatkan kita dari siksa Neraka.
.
Perlu diketahui; Adapun mengenai ilmuan sekarang yang meneliti berbagai planet itu hanya di bawah langit yang pertama (langit dunia), sehingga Neraka yang diatas langit pertama tidak mampu di tembus.
.
Hal tersebut karena semua planet, bintang-bintang, dan galaksi adalah hiasan langit, sedangkan hiasan langit ini letaknya berada di bawah langit pertama (langit dunia).
.
Dalilnya adalah, Firman Allah:
إِنا زَينا السمَاءَ الدنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ (6)-الصافات-
yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang dunia dengan hiasan, yaitu bintang-bintang” (QS.Ash Shofat: 6)
.
Ulama pakar tafsir –Qotadah ibnu Di’amah As Sadusiy- mengatakan: “Sesungguhnya Allah hanyalah menciptakan bintang untuk tiga tujuan: [1] sebagai hiasan langit dunia, [2] sebagai pelempar setan, dan [3] sebagai penunjuk arah”. Wallahu Ta’ala a’lam.
..............

Namun sebagian Ulama' berpendapat bahwa Neraka itu berada di bumi yang paling bawah.
.
Ini sebagaimana pendapat Ibnu Abbas, Abdullah bin Sallam, Ibnu Mas’ud, Qatadah, dll. Pendapat ini didasari dengan hadits Ibnu Umar secara Marfu’, namun haditsnya dha’if, sebagaimana yang di jelaskan ibnu Abdil Bar. dan juga didasari dengan hadits Mu’adz bin Jabal secara Marfu’, namun sanadnya terdapat juwaibir, ia perawi yang sangat lemah. Selain itu menukil dari perkataan Ka’ab Al-Akhbar dan Wahab bin Munabbih, hanya saja beliau berdua (Ka’ab Al-Akhbar dan Wahab bin Munabbih) menukil dari perkataan Isra’iliyat, yang belum jelas kebenarannya. Bahkan bertentangan dengan dalil-dalil yang di sebutkan diatas.

Maraji’:
.
Laami’ul Anar Al-Bahiyah Karya Muhammad bin Ahmad As-Safarini
Yaqdzatul Aulal i’tibar Karya Muhammad Siddiq Khan
Al-Ma’alim Al-Aqdiyah Fil Jannati Wan-Nari Inda Ahlis Sunnah Karya Adil Sulaiman Al-Quthawi.
.
0
3.7K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.