Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wahrifsonAvatar border
TS
wahrifson
Kolonel TNI AD Dituduh Menelantarkan Anak Istri
Kolonel TNI AD Dituduh Menelantarkan Anak Istri

Metrotvnews.com, Jakarta: Kolonel Y diadukan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) atas tuduhan menelantarkan anak dan istri. Laporan dibawa langsung TLP, 45, istri Y, dan anak ketiganya, D, ke kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Keduanya didamping kuasa hukum Rivai Zakaria.

"Kami menerima pengaduan dua sekaligus. Dari ibu selaku istri sah dari bapak Y, dan anak dari Y. Mereka meminta perlindungan sesuai UU Perlindungan Anak. Anak berhak mendapatkan kehidupan yang layak, pendidikan, kasih sayang, dan beberapa hak lainnya," kata Komisioner KPAI Erlinda, Selasa (2/9/2014).

D sempat menyuarakan jerit hatinya di kantor KPAI. Dia tuangkan dera hatinya dalam secarik kertas. "Saya sangat sedih, malu, protes, dan miris hati dengan keadaan ini," ungkap gadis belia itu dengan mulut terbalut masker.

TLP menuturkan, D sudah beberapa hari mogok makan. Bocah itu juga sempat mau bunuh diri. D frustrasi karena sejak 2011, Y pergi begitu saja meninggalkan anak istri. Padahal, sejak menikah pada 3 Agustus 1987 hingga kini, ia masih istri sah Y.

Y memang pernah mengajukan izin cerai ke Panglima TNI. Tapi, perceraian resmi tidak pernah terjadi. TLP memastikan, perceraian dilakukan sepihak, tanpa sepengetahuan dan restu dari dirinya. Ia menduga segala bentuk persuratan dan dokumen cerai di tangan Y palsu, hasil rekayasa.

"Telah berkali-kali saya katakan, saya bersumpah dengan nama Allah, saya tidak pernah diproses dengan peraturan TNI tahun 2007, sesuai Skep KASAD tahun 2006," tegas TLP.

TLP menantang Y menceraikannya dengan prosedur yang berlaku agar kehidupan dirinya dan anak-anaknya kembali normal. "Kalau mau cerai, ayo ceraikan dengan cara jujur. Sesuai peraturan, karena Anda menikahi saya sesuai peraturan di lingkup TNI. Jangan cerai dengan cara rekayasa," tantang TLP.

Rivai menambahkan, selama menjadi prajurit, Y sudah menikahi lima perempuan. Dua di antaranya penyanyi jebolan kontes musik di sebuah stasiun televisi swasta dan dokter gigi. Menurut Rivai, KPAI kini masih berusaha meminta konfirmasi langsung kepada Y.
ember
================================================================================
Istri dan Anak-anak Kolonel Y Merasa Teraniaya


Metrotvnews.com, Jakarta: TLP, perempuan yang melaporkan Kolonel Y atas tuduhan menelantarkan keluarga ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), mengantongi seabrek bukti telah dianiaya oleh Y. Bukti mulai dari tidak diberi nafkah, perampasan sertifikat tanah, dan lain sebagainya.

"Keadaan kami sedang teraniaya. Setelah meninggalkan saya dan anak-anak begitu saja, tiba-tiba Y membawa seluruh sertifikat rumah dan tanah serta tabungan keluarga," kata TLP saat jumpa pers di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2014).

Menurut TLP, suaminya juga membawa kabur akta kelahiran anak-anak dan sejumlah barang berharga lainnya. "Suami saya juga menyandera ijazah anak saya yang kedua. (Sebab) Ketika lulus SMP dipaksa masuk ke pesantren, tapi anak saya tidak mau," tutur perempuan yang menikah dengan Y pada 3 Agustus 1987 itu.

Tak berhenti di situ, menurut TLP, anak keduanya jadi menderita akibat ulah Y. Sang anak jadi telat melanjutkan pendidikan ke SMA lantaran kartu keluarga (KK) tiba-tiba dicabut suaminya. "Ketika mendaftarkan ke SMA negeri melalui sistem online, ternyata tidak diterima. Karena tidak punya KK. KK dimatikan oleh suami saya tanpa sepengetahuan saya. Tanpa tanda tangan saya," beber TLP.

TLP memastikan, KK yang kini dipegang Y hasil rekayasa. Y bermain dengan pegawai kelurahan. Celakanya, Y juga menutup semua akses keluarga ke kelurahan, sehingga TLP dan anak-anak tidak bisa mengurus atau membuat identitas apa pun.

"Seorang kolonel bisa membuat surat keterangan palsu. Tanpa tanda tangan saya bisa dicap stempel pejabat di kelurahan. Sehingga, saya dan anak-anak saya tidak punya kartu keluarga, e-KTP, SIM A, SIM C, STNK mobil, dan motor. Semua mati. Sehingga berulang kali saya dan anak-anak terkena razia," jelas TLP.[/FONT]

[FONT="Arial Black"]Itu belum seberapa. Faktanya, menurut TLP, sejak Mei 2011, Y sudah tidak memberikan nafkah untuk keluarga. Satu rupiah pun.


(Ich)
ember
============================================================================
kasihan anak2nya nype surat keluarga dan akta kelahiran dibatalin bokapnya...emoticon-Mad (S)emoticon-Mad (S)
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
4.6K
9
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.