Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ohlelobalehoAvatar border
TS
ohlelobaleho
( Ini Baruuu...... ) Tergoda Lekukan Bukit Nona

LEKUK-lekuk Bukit Nona yang menghampar bagai permadani hijau menjadi penyejuk mata ketika peserta Jelajah Sepeda memasuki Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Perbukitan yang oleh warga lokal disebut Buttu Kabobong atau gunung erotis itu seolah menggoda penggowes menyerah pada tanjakan dan cuaca terik.

Susilawati (35) berusaha mengatur napasnya yang mulai tersengal ketika dihadang tanjakan menuju Desa Bamba Puang, Enrekang, Jumat (29/8/2014) siang. Gir depan dan belakang sepedanya diturunkan, perlahan dikayuhnya pedal dengan kecepatan konstan. Roda pun menggelinding perlahan menyusuri tanjakan.

”Saya tidak ingin terpancing dengan kecepatan pesepeda lain. Sebab, jika dipaksakan melebihi kekuatan saya, jantung yang berisiko. Jadi, mending roda berputar sedikit-sedikit asal maju terus,” kata perempuan yang merupakan salah satu peserta Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014.

Pengusaha peternakan ayam di Serang, Banten, itu menyatakan, kendati rute kemarin menanjak hingga ketinggian 1.053 meter di atas permukaan laut, fisik 50 peserta Jelajah Sepeda sebenarnya sudah mulai terbiasa. Fisik mereka semakin meningkat karena terbiasa dengan rute ekstrem yang menghadang sejak hari pertama.

”Kekuatan tubuh tidak terasa terus meningkat. Kondisi tubuh kami sebenarnya semakin terbiasa dengan rute-rute menanjak. Namun, cuaca yang panas terik memang menjadi hambatan utama. Tubuh jadi cepat lelah,” katanya.

Untuk mengantisipasi dehidrasi, para pesepeda harus minum cukup banyak. Agar tubuh terus dibasahi cairan, mereka minum sedikit-sedikit, tetapi sering.

Hanya saja, sejumlah pesepeda terpaksa menyerah dan dievakuasi dengan mobil, terutama ketika memasuki tanjakan di Desa Bamba Puang. Sebelumnya, mereka beristirahat sejenak untuk menikmati panorama bukit yang indah dari sejumlah warung kopi di desa tersebut.

Bukit Nona atau dalam bahasa setempat disebut Buttu Kabobong berarti sesuatu yang selayaknya disembunyikan. Bukit ini berada di sisi kiri jalan ketika meninggalkan Tana Toraja menuju arah Kota Enrekang. Sjamsu Alam (55), pengusaha warung makan di tepi jalan menuju Desa Bamba Puang, menuturkan, gigir gunung yang berlipat-lipat kerap diasosiasikan dengan alat kelamin wanita sehingga dinamakan Bukit Nona.

Hasil penelitian geologi dari Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 2001 menyatakan bahwa gunung ini terbentuk melalui proses cukup panjang dari batu pasir di dasar laut yang terangkat akibat tumbukan lempeng benua.

Bukit itu bisa disaksikan dari Vila Bambapuang. Kebanyakan turis yang akan mengunjungi Toraja biasanya menjadikan tempat ini persinggahan sejenak untuk menikmati pesona Bukit Nona. Namun, bagi mereka yang hendak bermalam, tersedia beberapa penginapan di sana.

Magnet wisata

Keindahan alam di Tana Toraja dan sekitarnya itu menjadi salah satu magnet wisatawan mengunjungi Sulawesi Selatan. Bupati Tana Toraja Theopilus Allorerung berharap, masuknya pesepeda Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014 akan menjadi hiburan tersendiri bagi warga Tana Toraja.

”Sebaliknya, kami juga berharap nantinya peserta jelajah sepeda ini menjadi duta-duta pariwisata bagi Tana Toraja. Bisa menceritakan keindahan Tana Toraja ke mana-mana,” ujarnya.
http://travel.kompas.com/read/2014/0...campaign=Kknwp
............. Wwweeekksss emoticon-Ngakak..emoticon-Ngakak..emoticon-Ngakak.............................
0
6.9K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.