Teka-Teki Pergantian Dirut PLN

Nama Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero) Nur Pamudji sangat mencuat di publik untuk mundur dari posisi jabatan yang ada saat ini. Kabar mundurnya beliau sudah sejak lama disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Dahlan mengatakan, lagi-lagi Nur Pamudji meminta untuk diberhentikan dari posisi jabatannya sebagai Dirut PLN. Sikap pengunduran dirinya tidak jauh sejak pegawai PLN mengalami kriminalisasi pada kasus PLTGU Belawan.

"Minta mundurnya sudah sejak lama, sekarang dia mendesak terus untuk mundur dari masa jabatannya," ujar Dahlan belum lama ini.

Pengunduran diri orang nomor satu di PLN ini terkait pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk kasus dugaan korupsi pengadaan flame turbin pada 12 pembangkit listrik dan gas sektor Belawan 2007-2009 senilai Rp 23,98 miliar.

Dahlan meminta Nur Pamudji tetap tenang menghadapi masalah yang sedang dihadapi terkait pemeriksaan yang dilakukan oleh Kejagung. Dahlan menilai Nur Pamudji merupakan orang yang paling jujur.

Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini. Mereka adalah mantan General Manager PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Albert Pangaribuan, Manajer Bidang Perencanaan PLN Edward Silitonga, Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang PLN Ferdinand Ritonga, Manajer Produksi PLN Fahmi Rizal Lubis, dan Ketua Panitia Lelang PLN Robert Manyuazar.

Dengan keputusan Nur Pamudji ingin mengundurkan diri dari jabatannya, nama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan kuat sebagai kandidat pengganti Dirut PLN.

Dahlan sudah mengajukan nama Jonan ke Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung hingga tim penilai akhir (TPA), tetapi dalam perjalanannya rencana itu ditentang oleh Wakil Presiden Boediono, yang juga merangkap sebagai Wakil Ketua TPA.

Namun demikian, ia mengaku menyerahkan keputusan pergantian Dirut PLN tersebut kepada Iganatius Jonan sendiri. Keputusan Jonan untuk menggantikan posisi Nur Pamudji diberikan waktu paling lama dua minggu kedepan.

Dahlan menegaskan, pihaknya memang mengarahkan Jonan untuk menjadi Dirut PLN, karena Nur Pamudji tetap ingin mengundurkan diri dari posisi jabatannya.

Sementara itu, pergantian Dirut PLN terganjal dengan adanya wacana Jonan dijadikan Menteri Perhubungan di kabinet Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.

Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono menyatakan terkait pemberitaan di media massa yang mengutip keterangan Menteri BUMN bahwa Dirut PLN Nur Pamudji pernah mengajukan pengunduran diri, maka pihaknya mempublikasikan pernyataan resmi Dirut PLN tersebut.

Berikut pernyataan resmi Dirut PLN Nur Pamudji yang dipublis oleh di situs resmi PLN, Sabtu (7/12/2013):

Sekitar 3 minggu lalu (12 Nov) saya SMS lalu jumpa p Dahlan. Saya laporkan sbb: kalau ada pegawai PLN yg nyolong, terima suap, korup, saya sendiri yg akan memborgolnya. Tapi pegawai yg kerja baik dan profesional, harus bisa kerja dengan tenang.

Sebab itu Dirut PLN harus piawai melindungi para pegawainya dari persoalan hukum dan saya ikhlas mundur untuk digantikan oleh Dirut baru yang piawai tersebut agar para profesional di PLN bisa bekerja dengan tenang.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan membenarkan telah menerima pesan singkat (SMS) dari Dirut PT PLN Nur Pamudji yang meminta untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

"Itu bukan isu, tetapi benar Pak Nur tiga munggu lalu mengirim SMS kepada saya meminta mengundurkan diri karena mendapat tekanan terkait kasus Gas Turbin Belawan yang tengah diusut Kejaksaaan," ujarnya usai menyaksikan ekspor perdana pisang Mas Kirana sebanyak 7 ton milik PTPN VIII di Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12/2013)

Menurut Dahlan, dirinya kaget ketika membaca isi SMS Nur Pamudji. "Saya kaget betul membacanya. Intinya SMS galau. Saya langsung memanggil Pak Nur dan meminta tetap tenang dan jangan terlalu peduli soal kasus tersebut."

Menurut Dahlan, setelah mendapat SMS pengunduran diri Nur Pamudji, dia langsung melaporkan hal tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhono. "Presiden meminta agar segera diselesaikan."

Pada Kamis, (28/11/2013) Nur Pamudji diperiksa sebagai saksi oleh Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi pengadaan flame turbin pada 12 pembangkit listrik dan gas sektor Belawan 2007-2009 senilai Rp23,98 miliar.

Kejaksaan Agung telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini yaitu mantan General Manager PT PLN Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Albert Pangaribuan, Manajer Bidang Perencanaan PLN Edward Silitonga, Ketua Panitia Pemeriksa Mutu Barang PLN Ferdinand Ritonga, Manajer Produksi PLN Fahmi Rizal Lubis, dan Ketua Panitia Lelang PLN Robert Manyuazar.

Ketua Dewan Juri Anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award (BHAC) 2013, Betti Alisjahbana, menilai integritas Direktur Utama PLN Nur Pamudji dalam upaya pemberantasan korupsi tidak terbantahkan lagi. Betti menyebut Nur Pamudji secara konsisten membuat terobosan untuk menjaga PLN bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

"Pak Nur punya komitmen sangat kuat untuk memberantas korupsi. Beliau juga melakukan upaya sistematis untuk menciptakan budaya bersih di PLN," kata Betti dalam konferensi pers di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (16/10).

Hal ini, lanjut Betti, tercermin melalui program "PLN Bersih" yang digagas Nur. Program tersebut bertujuan untuk memastikan terciptanya Good Clean Government khususnya dalam proses pengadaan dan pelayanan publik di PLN.

Di bawah kepemimpinan Nur Pamudji, PLN juga menetapkan empat pilar utama, yaitu partisipasi, integritas, transparansi, dan akuntabilitas. Hal ini diwujudkan melalui mekanisme pengaduan masyarakat, whistle blowing system dan pengelolaan gratifikasi.

Dalam rangka memberikan inspirasi kepada masyarakat luas untuk melawan korupsi, Nur Pamudji juga dinilai telah banyak berbuat. Di antaranya dengan berbicara mengenai "PLN Bersih" di forum-forum internasional seperti ASEAN dan APEC.

"Beliau bersama KPK juga menerbitkan buku berjudul Saatnya Hati Bicara, yang berisi kumpulan pengalaman pegawai PLN melawan korupsi dan suap. Buku ini dibuat untuk menularkan semangat PLN yang bersih dan melayani," papar Betti.

Lebih lanjut Betti mengatakan, kebijakan-kebijakan Nur Pamudji telah sukses meneruskan reformasi di tubuh PLN yang dimulai oleh pendahulunya, Dahlan Iskan yang kini menjadi Menteri BUMN Dahlan Iskan. "Saat Dahlan Iskan masuk banyak perubahan dilakukan. Yang mendasar di antaranya adalah mengubah budaya perusahaan dengan membuat pakta integritas dan pedoman perilaku," tandas Betti.

Seperti diketahui, Nur Pamudji menjadi salah satu penerima Anugerah Bung Hatta Anti Corruption Award 2013. Selain dia, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama juga menjadi penerima penghargaan yang sama.