Jokowi dan Jusuf Kalla dipastikan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, usai gugatan pasangan Prabowo dan Hatta Rajasa ditolak oleh Mahkamah Konstitusi. Kini tugas berat dipikul kedua tokoh tersebut untuk membenahi masalah yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah perbaikan di sektor olahraga.

Perbaikkan yang dimaksud di sini adalah dukungan penuh terhadap kompetisi olahraga di Indonesia baik dari level rendah sampai kompetisi berskala nasional, baik dari segi kebijakan maupun pendanaan. Akhir-akhir ini terjadi hal yang cukup memperihatinkan dialami timnas Indonesia untuk Homeless World Cup (HWC).

Tampil membawa nama negara, timnas Indonesia HWC kerapkali mesti bersusah payah untuk mencari dana. Kendala itu kembali dihadapi Rumah Cemara selaku National Organizer dari HWC Indonesia, menjelang kompetisi internasional yang tahun ini akan digelar di Santiago, Chile, 19-26 Oktober mendatang.

HWC adalah turnamen street soccer yang para pemainnya berasal dari kaum "pinggiran", seperti tuna wisma, orang-orang yang hidup di jalanan, miskin, dan (eks) pengguna narkoba. Cita-cita besar program HWC adalah, melalui sepakbola mereka bisa mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Indonesia sudah menjadi kontestan reguler sejak 2011. Prestasi tertinggi pemuda-pemuda "marjinal" dari Tanah Air ini adalah semifinal di tahun 2012. Tahun lalu mereka terhenti di babak perempatfinal.

Kita semua tentu ingat, bagaimana kedua pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden menyuntikkan dananya ke media untuk berkampanye iklan. Tidak tanggung-tanggung kedua pasangan menurut www.iklancapres.org menghabiskan dana Rp 123, 54 milyar untuk beriklan di media massa. Jadi, untuk membantu pendanaan timnas HWC Indonesia tentu bukan perkara sulit kan Pak Presiden?

Sumber: www.detiksport.com www.iklancapres.org